Simpenmaru
Pasti hanya iseng kalau keponakan Jon Pakir bilang bahwa Simpenmaru singkatan dari Sistem Pendidikan Makin Rusak. Juga tak serius kalau sepulang tes ia mengimbau: "Lik Jon, tak usah ikut Simpenmaru, lho, ya!"
Jadi sebenarnya boleh menyimpan maru. Eh, tidak. Ternyata maksudnya sudah tua begini tak usah mendaftar jadi mahasiswa. Sim dan Si sama-sama boleh menjadi singkatan sistem. Aturan menyingkat kata kita kan luwes. Dan sengaja dibikin luwes supaya tak terjebak menyingkat Persatuan Kebatinan Indonesia menjadi PKI dan Badan Teaterawan Indonesia menjadi BTI. Tapi susahnya Golkar bisa dipanjangkan menjadi Golongan Kasep Rabi.
Adapun soal sistem pendidikan makin rusak, itu diakui oleh banyak ahli pendidikan sendiri. Ganti menteri ganti aturan. Ganti wudel ganti nafsu. Tapi Pak Fuad Hasan tampaknya mengerti bagaimana mempersuasi proses sejarah. Tak gegabah.
Untuk mengupas masalah ini dibutuhkan 1.000 halaman koran. Namun intinya: sistem pendidikan kita "berpihak" kepada komputerisasi manusia, tidak kepada kecerdasan dan kreativitas. Kapasitas kaffah manusia diproduksi menjadi hanya penghafal yang harus taqlid kepada "barang-barang" konsumsi akademis. Anak didik didorong untuk terutama tahu, bukan mengerti dan apalagi bisa. "Tahu" apa? Tahu hal-hal tertentu yang ditentukan oleh keperluan birokrasi peradaban sekuler ini. Banyak hal lain yang dibutuhkan secara primer oleh manusia justru "dilarang" secara sistemik untuk tahu. Coba apa itu, hayo?
Tapi Jon ingin bicara lebih kepada mereka yang tak lulus Sipenmaru. Kalau ingin jadi mahasiswa untuk cari ilmu, kenapa sedih karena tak lulus? Kan bisa belajar sendiri. Malah bebas. Tak menjadi narapidana kerajaan Akademi. Tapi kalau tujuannya supaya masa depan ekonomis lebih terjamin, itu lain soal.
Berwiraswasta, dong! Wiraswastawan itu kekasih Allah, sebab Islam mendidikkan tanggung jawab langsung kepada diri sendiri, masyarakat dan Tuhan. Campus is not the only way to be someone .... []
BUKU - SECANGKIR KOPI JON PAKIR
KAMU SEDANG MEMBACA
Cak Nun - Sebuah Kumpulan Tulisan
De TodoSeperti yang tertulis pada covernya, "Jangan Berhenti Pada Kata Cinta, Alamilah Getarannya . . .", ini adalah sebuah getar-getar yang mencoba mengurai cinta tak hanya sekedar dari kata, melainkan dari pengalaman kehidupan yang meluas dan mendalam, r...
