Si Kembar Bodoh Pintar
Siapa bilang anak orang kaya pasti pintar dan anak orang miskin pasti goblok. Memangnya Tuhan bodoh! Kok bikin aturan begitu!
Malah banyak anak Babe yang rendah kapasitas kecerdasannya, dan banyak anak simbok-simbok yang cemerlang bukan buatan. Tapi itu tidak tentu. Pokoknya terserah Tuhan bagaimana menentukan tingkat potensi makhluk-Nya. Itu hak Dia sepenuhnya.
Dan lagi yang disebut pintar dan bodoh itu kan relatif. Ada "pintar sekolahan", ada "pintar kehidupan". Ada pintar yang bodoh, ada bodoh yang pintar. Pokoknya tergantung soal dan tantangannya apa.
Tapi ada yang disebut matematika sistem. Ini bikinan manusia. Hasilnya bisa lucu. Yang jabatannya tinggi, belum tentu lebih pintar dari yang jabatannya lebih rendah. Yang mengurus X, belum tentu ahli X. Yang bakatnya jadi guru baik, malah jadi makelar motor. Yang bakatnya tukang kepruk batu, malah jadi guru. Yang ahli tinju, jadi penguasa. Yang ahli kepemimpinan, malah jadi pemborong jalan.
Ada yang lebih matematis, begini. Si A bodoh dan tak bisa melanjutkan sekolah. Si B pintar dan lancar meneruskan sekolah.
Kenapa si A bodoh? Karena orangtuanya miskin, lingkungan pergaulannya ndeso, si anak tak bisa full belajar karena harus bantu kerja orangtua. Dan nanti setiap kali harus naik sekolah, kondisi kocek amat menghalangi. Ketika bayi ia tampak punya potensi untuk jadi menteri, tapi kondisi sistem yang membuat orangtuanya begitu, membuatnya nyahok di tengah jalan.
Lain dengan si B. Sekolah di mana saja bisa. Fasilitas berlebih. Bisa beli buku apa saja, milih meja belajar bikinan mana saja, bisa punya koneksi aneka warna, dan bisa menyogok dalam jumlah tak terkira.
Itu hukum sistem. Tidak 100% begitu, tapi ia amat menentukan sejarah manusia. Karena itu, Jon Pakir dan konco-konco berusaha mandiri dan "mengatasi" sistem sebisa mungkin.
Memang berat. Tapi asyik. []
BUKU - SECANGKIR KOPI JON PAKIR
KAMU SEDANG MEMBACA
Cak Nun - Sebuah Kumpulan Tulisan
RandomSeperti yang tertulis pada covernya, "Jangan Berhenti Pada Kata Cinta, Alamilah Getarannya . . .", ini adalah sebuah getar-getar yang mencoba mengurai cinta tak hanya sekedar dari kata, melainkan dari pengalaman kehidupan yang meluas dan mendalam, r...