Four years later
Dario menginjakan kakinya di Kanzpia lebih tepatnya di gedung Ardlan corp. Dia datang memenuhi undangan dari Daverick untuk berkumpul bersama dengan anggota The Kings yang lain. Dario memakai kemeja hitam miliknya dan juga celana jeans. Saat dia masuk dia disambut oleh si biang keramaian, Ziguain Renaldy Atradcy Victor a.k.a Ren dan Varlean Rovert Koflain a.k.a Lean. Sementara Nathan, Aaron dan Daverick hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah ajaib teman mereka
"Sorry telat" ujar Dario
"Iya dah iya, telat. Telat dateng, telat punya pacar, telat nikah juga" sindir Ren yang sudah resmi menikahi Kellyn beberapa minggu yang lalu
Nathan dan Elethea juga sudah resmi menikah tahun lalu, disusul Aaron dan Gabriella beberapa bulan setelahnya. Daverick menatap Dario sekilas dan menepuk bahu sahabatnya itu, seolah memberi kekuatan pada sahabatnya
"Kita jadi saudaraan semua ya?" Tanya Ren
Nathan dan Lean mengangguk setuju. Sementara Aaron sempat bingung
"Iya dong, kan Luce nikah sama Rika, otomatis jadi saudara sama Rio. Terus, gue nikas sama Kellyn yang berarti gue jadi sepupu ipar Rio, terus Nathan juga sama. Nah Jeanna nikah sama Lean berarti jadi sodara Daverick berhubung Daverick sama Rio saudaraan sekarang, berarti kita semua bersaudara,.." Ujar Ren semangat dan Aaron mengangguk baru menyadari silsilah keluarganya berubah derastis
Perbincangan mereka terhenti saat teriakan anak perempuan yang cukup keras memasuki pendengaran mereka disusul pintu ruangan Daverick yang terbuka lebar. Dario menoleh dan menemukan bidadari kecil itu tengah berlari masuk ke dalam dan hampir terjatuh jika saja, Daverick tidak menangkap dan menggendongnya. Melihat kedekatan Daverick dengan putrinya membuat Dario tersenyum miris dan jantungnya berdenyut nyeri
'Anak gue harusnya seumur sama Vannya' pikir Dario
'Sweetheart, apa kamu dan anak kita baik-baik saja?' Batin Dario
Saat itu juga lamunannya buyar karena, bidadari kecil itu meneriakan namanya dengan riang. Bidadari kecil itu berlari dan memeluk Dario yang tengah duduk. Dario menggendongnya dan gadis kecil itu memberikan kecupan di pipi Dario. Zevannya Aura Dimitry Ardlan, atau biasa mereka panggil Vannya. Putri Daverick dan Erika yang sudah berusia empat tahun. Vannya harusnya seumur dengan anak Dario dan Caroline
Dario menghela napasnya. Mengingat anak dan istrinya sampai saat ini masih belum ada kabar sama sekali. Dario menurunkan Vannya dan anak itu lari menyapa teman-teman ayahnya yang lain. Dario masih berdiam pada pemikirannya tentang istrinya dan anak mereka. Itu pun kalau anak mereka tidak apa-apa setelah perbuatan bodohnya saat itu
'Maafkan Daddy nak' batin Dario
"Daddy!!" Pekikan itu menyadarkan Dario dia menoleh dan melihat Vannya sudah menangis keras. Daverick menggendongnya untuk menenangkan putrinya
"Uncle Ren jahat!" Adu Vannya pada ayahnya yang membuat Dario tersenyum kecil
"Kak" panggilan itu membuat Dario menoleh dan menghampiri Erika yang tengah hamil untuk menemani adiknya duduk di sofa kosong. Erika menyandarkan kepala di bahunya
"Biarkan saja, paling juga nanti kena dipukul dia sama Dave" ujar Erika
"Masa sih?" Tanya Dario heran
Erika mengangguk. "Membuat Vannya menangis saja sudah salah, apa lagi mencubitnya" ujar Erika
"Huh! Nanti pasti susah makan lagi gara-gara sariawan" gerutu Erika setelahnya
Benar saja! Daverick memukul Ren dengan kalender meja di meja kerjanya. Meski sebelah tangannya menggendong Vannya, dia masih bisa memukul Ren dengan keras. Daverick menghibur Vannya dan mengusap punggung Vannya, hingga anak itu terlelap. Daverick membawa Vannya ke kamar kecil di ruangannya menyusul Erika di belakangnya. Setelah Daverick kembali, Aaron, Ren, Lean dan Nathan pamit pulang. Menyisahkan Daverick dan Dario
"Yo" panggil Daverick
"Hm?"
"Tolongin gue mau gak?"
"Tolong apaan?"
"Tolongin gue ke Inzpia. Ada berkas yang dibawa sama klien buat ditanda tangan, nah, gue harus ngambil berkas itu. Masalahnya, gue baru tahu kalau Rika hamil anak kembar. Dan setahu gue, hamil anak kembar itu lebih bahaya. Gue gak tega ninggalin Rika cuma berdua sama Vannya. Lo tolong ambilin berkasnya ya? Please..."
"Ribet lo! Yang bikin anak lo, gue yang repot!"
"Tolongin lah Yo. Ya, kalau lo gak mau terpaksa gue berangkat"
"Terus Rika?"
"Ya terpaksa gue tinggal"
Dario menghela napasnya. "Okey gue ambilin. Tapi, gue gak janji balik kesini cepet. Soalnya gue mau liat Club gue juga"
"Gak masalah"
"Dimana tempat klien lo?"
"Bals city. Alamat lengkapnya gue kirimin nanti"
"Okey deh. Gue balik dulu. See you"
"See you"
Dario pergi menyisahkan Daverick yang tengah tersenyum menatapnya
"Semoga lo suka hadiah dari gue Yo" gumam Daverick
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...