Note:
Tadinya... Rencananya mau up pas jam buka puasa... Jadi bisa temenin kk2, adik2 dan temen2 buat buka puasa... Eh... Pas udh mau up hpnya tewas gara2 lowbat...
Ya udah deh ini aku up sekarang... Maaf kemalaman up-nya. Maaf juga klo buat kalian ceritanya ngawur atau ngalor ngidul... Soalnya imajinasinya aku ya begitu... Suka naeh dan gak masuk diakal kadang2... Hehehe... Harap maklum saja ya semuanya...
Saran buat pecinta Brian atau Brian squad... Siapin tisu siapa tahu ikut meringis atau sedih pas baca ini
akhir kata... Selamat membaca
...................
"Don't tell him!"
Kanato diam menatap ke arah Gael dan Winson. Gael dan Winson saling menatap satu sama lain. Mereka mencoba menimbang-nimbang keputusan apa yang akan mereka ambil
"Biarkan dia istirahat..." ujar Brian dengan sedikit menggeram
"Tapi, anda..." ucapan Gael terhenti oleh anggukan kepala Kanato
"Tapi, itu artinya kau harus menahan rasa sakitnya tanpa bantuan apapun. Kau yakin kau sanggup?"
Brian mengangguk menjawab pertanyaan Kanato
"Baiklah. Selamat berjuang dan jangan sakiti dirimu sendiri. Aku akan kembali beberapa jam lagi. Oh... Satu lagi, kamar ini kedap suara"
Kanato segera menarik Gael dan Winson keluar. Dia mendapatkan protes dari Gael setelah mereka keluar
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Gael
"Seseorang memasukan sesuatu seperti campuran beberapa jenis narkoba ke dalam badannya. Jumlahnya juga tidak sedikit. Ada dua cara menyelamatkannya dengan cepat. Satu, memberikannya narkoba lagi untuk menghilangkan sakitnya-"
"Kau gila?! Young master akan menjadi pecandu narkoba dengan ide gilamu!" omel Gael
"Cara kedua, mengeluarkan darah yang tercampur narkoba darinya dan memasukan darah baru ke dalam badannya"
"Lakukan itu kalau begitu"
"Hal itu perlu persetujuan Alexander. Anak itu tahu hal itu dan dia menolak. Dia bilang biarkan Alexander istirahat. Itu artinya-"
"Sampai Sir sembuh, young master akan terus sakau seperti itu" ujar Winson setelah sejak tadi dia berdiam. Hal itu membuat Gael memasang wajah yang cukup mencengangkan semua anak buahnya. Terlebih anggukan kepala Kanato yang membenarkan ucapan Winson, yang semakin membuat Gael memasang raut horor
"Hal bagusnya adalah, kita bisa mulai mengumpulkan darah yang sesuai dengan dirinya dari sekarang. Kalian tahu? Darah dia dan Alexander sama langkanya dengan darah para ketua Ardlan. Jika keluarga Ardlan adalah AB, keluarga Dimitry B... Dan penerus mereka selalu berdarah B"
"Kami akan mulai mencari kalau begitu" ujar Gael
Kanato mengangguk. "Cari yang benar-benar sehat kalau kalian ingin dia baik-baik saja!"
"Kami akan membawa darahnya kesini dan kau yang akan memeriksanya"
Kanato mengangguk lagi lalu, dia berjalan ke ruangannya sementara bibirnya melengkungkan senyuman tipis
"Kita lihat seberapa kuat dirimu? Kau penerus Dimitry, kuat sudah keharusan bagimu" gumam Kanato
Sementara Brian menjerit di kamarnya. Badannya seperti sedang memberontak padanya. Kepalanya sakit, jantungnya berdegub dengan cepat seolah hendak meledak, belum lagi rasa sakit di luka-lukanya yang seperti disayat kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...