Ponsel milik Brian kembali bergetar. Tidak lama. Hanya dua getaran dan ponsel itu kembali diam. Dario menatap heran ponsel putranya. Akhirnya rasa penasaran membuat Dario membuka ponsel putranya dengan memakai sidik jari telunjuk kanan putranya. Dario melihat banyak panggilan tidak terjawab dan semua nomornya tidak dikenal
"Chea..." panggil Dario saat dirinya membuka kotak pesan di ponsel Brian
"Brian menceritakan ini padamu kan?"
Chea terdiam. Dia mengangguk kecil
"Kenapa tidak beritahu Dad?" tanya Dario lagi
"Maaf Daddy, kak Brian meminta Chea jangan beritahu Daddy. Kakak bilang itu bukan apa-apa"
Dario melempar ponsel milik Brian dengan keras karena kesal. Chea langsung merengket ketakutan saat melihat hal itu. Chea menunduk dalam
"Jangan menyalahkan adikku ketika dia tidak salah Dad!" suara serak itu membuat Chea mengangkat kepalanya. Dia melihat Brian yang sedang merubah posisinya dari tiduran menjadi duduk meski wajahnya masih agak pucat
Chea langsung menghambur ke pelukan Brian. Dia mulai menangis ketakutan disana. Sebelah tangan Brian memeluk adiknya. Sebelah lagi mengusap rambut cokelat gelap milik adiknya dengan perlahan
"Is that my phone?" tanya Brian saat melihat ponselnya hancur di lantai
Chea mengangguk dalam pelukan Brian tanpa melihat ke arah Dario
"Gosh! Dad itu ponsel yang bahkan belum lima bulan aku pakai!" protes Brian
Memang setiap tahunnya, Dario memberikan Brian hadiah ulang tahun berupa ponsel keluaran terbaru
"Lupakan ponsel itu! Aku akan membelikan lagi untukmu! Sekarang masalahnya adalah kenapa kamu tidak bilang kalau seseorang menerormu?!"
Brian terdiam kaget. Badannya menegang dengan sendirinya. Dia akhirnya memilih mengalihkan perhatiannya kepada adiknya yang masih sedikit terisak
"Karena Ryan pikir mereka hanya iseng. Jadi, tidak pernah Ryan tanggapi. Biarkan saja lah! Tidak penting juga"
"Siapa orangnya?" tanya Dario
"Entah! Aku belum mencari tahu"
"Belum mencari atau tidak menemukannya?"
Brian sedikit terkejut saat mendengar ucapan ayahnya yang merupakan kenyataan. Brian menutupi keterkejutannya dengan mengusap rambut adiknya dengan perlahan
"Terserah apa yang ada di pikiran Dad saja"
"Astaga Ryan! Kau benar-benar keras kepala! Sama seperti-"
"Jangan bilang seperti Mom! Semua orang disini tahu seberapa keras kepalanya Dad"
Ares dan The Kings terkekeh mendengar ucapan Brian yang sangat benar. Dario menoleh dan balik menatap putranya
"Hhh!" Dario menghela berat
"Dad"
"Hm!"
"Tolong gendongkan Chea ke kamar. Dia sudah tidur"
Dario langsung mendekat dan benar saja, Chea sudah terlelap dengan sisa isakan di bibirnya
"Dad hutang maaf padanya" ujar Brian saat ayahnya mengambil Chea dari pelukan Brian
"Diamlah! Dan jangan coba melarikan diri! Permasalahan kita belum selesai"
"Kapan aku melarikan diri?" gumam Brian saat ayahnya sudah mengangkat Chea keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...