Note:
Nepatin janji dulu... Ternyata banyak yg milih up dua kali... Terus juga trims untuk kk2 yg udh bantu recommend cast si bungsu... Okelah g pake lama2 ini dia keluarga rumit kita...
Selamat membaca...
............
Caroline mencengkram tangan suaminya dengan erat. Rasa sakit yang sudah lama sekali ia tidak rasakan, hari ini kembali dia rasakan. Bedanya adalah dulu saat kedua anaknya lahir di dunia dia berjuang sendiri. Suaminya tidak menemani di sisinya, sedangkan untuk kali ini di sisinya ada Dario dengan setia mengusap keringatnya yang terjatuh dan memberinya dukungan semangat saat dia hampir menyerah
"Sedikit lagi sayang"
Caroline menggeleng lemah. Rasanya dia sudah terlalu lelah
"You can do it sweetheart... I know you can... Just a little bit baby..."
Caroline kembali berusaha saat melihat wajah suaminya yang begitu khawatir padanya. Dario menggenggam tangan sang istri dengan erat namun lembut, seolah dia mengatakan kalau dirinya akan berada disana di sisi Caroline
"Oekk... Oeekk..."
Suara tangis itu membuat Caroline tersenyum. Dokter memberikan bayi yang baru saja terlahir itu pada perawat sementara dia mengurus Caroline
"Anak kita Xander" ujar Caroline dengan suara serak
Dario tersenyum dan mengecup kening istrinya dengan penuh sayang
"Terima kasih sweetheart... Aku sangat amat menyayangimu"
Setelah berjuang selama hampir satu jam. Kini Caroline dipindahkan ke kamar rawat. Dario sendiri yang membantu membersihkan badan Caroline dari peluh dan darah. Dario juga lah yang membantu para perawat untuk mengangkat Caroline ke ranjang pasien saat Caroline hendak di pindahkan
Dario menatap wajah terlelap milik istrinya. Dia benar-benar mencintai Caroline dan tidak akan pernah melepas gadisnya ini untuk alasan apapun. Caroline dan ketiga anaknya adalah nyawa untuk Dario. Dario mencium kening Caroline lagi
"I love you my wife" bisiknya di telinga Caroline
Dario hanya bisa berterima kasih pada istrinya yang sudah bersusah payah menghadirkan malaikat-malaikat mereka. Dario mengusap pipi ibu dari empat anaknya
"Terima kasih" ucapnya lagi
Keesokan harinya, sekitar pukul tujuh, Brian dan Chea datang ke rumah sakit. Mereka sangat tergesa setelah tahu orang tua mereka pergi ke rumah sakit tanpa memberitahu mereka
"Mo-mmmpph!" teriakan Chea terhenti saat Brian membekap mulut adiknya itu
Mereka melihat Dario tengah duduk di kursi dengan tangan bersedekap dan kepala tertunduk
"Ssstt..." desis Brian sambil melepas bekapannya
"Dad pasti sedang tidur. Jangan di ganggu!" bisik Brian dan Chea mengangguk
Brian dan Chea memilih duduk di sofa. Mereka memperhatikan ibu dan ayah mereka yang tengah terlelap. Brian menarik senyum tipisnya. Dia bersyukur ayah dan ibunya sudah kembali berdamai
"Kak" panggil Chea
"Hm?"
"Leher kakak kenapa?"
Mata Brian melebar. Dia lupa dengan lehernya. Karena terlalu panik saat mendengar kedua orang tuanya pergi ke rumah sakit, Brian sampai lupa memakai baju dengan turtle-neck. Dia benar-benar melupakan luka di lehernya. Brian berdehem kecil
"Tidak apa. Hanya kurang hati-hati makanya tergores saat syuting kemarin" bohongnya
Baru saja Chea mau bertanya kembali suara ayah mereka mengejutkan mereka berdua. Chea segera berdiri dan memeluk ayahnya
"Kapan kalian datang?" tanya Dario sambil membalas pelukan putrinya
"Baru saja. Dad sedang tidur tadi" Brian menjawab ayahnya
Dario mengangguk. Tidak lama berselang Caroline terbangun dan putri kecil mereka diantar oleh suster ke kamar itu
"Lucu sekali..." ujar Chea
"Padahal waktu dulu dia hanya sebesar ini di gambar" lanjut Chea sambil memperagakan besarnya gambar sang adik saat foto usg ketika dia ikut
Dario tersenyum dia jadi mengingat foto usg itu. Foto itu menjadi rebutan mereka bertiga karena, mereka ingin memiliki foto itu
"Tapi sekarang dia lebih lucu kak" ujar Chea lagi"Sama sepertimu dulu" ujar Brian sambil merangkul adiknya
Chea mengalihkan pandangannya ke arah sang kakak
"Masa sih?"
"Hn. Aku serius. Hanya bedanya matamu cokelat seperti Mommy dan dia biru seperti kakak dan Daddy" ujar Brian
Sontak saja Caroline dan Dario terkaget
"Biru? Warna matanya biru?" tanya Caroline dan kedua anak itu mengangguk. Caroline mendecak kesal
"Kenapa Mom?" tanya Brian heran melihat ibunya nampak kesal
"Aku yang beri nama ya sweetheart" ujar Dario dengan senyum di wajahnya
"Curang!" ujar Caroline mencebik
"Baiklah, jangan ngambek lagi! Begini saja, kita berdua yang beri nama" ujar Dario akhirnya
"Aku beri nama Michelle" sambungnya
"Debora" ujar Caroline dengan senyum di wajahnya
Dario mengangguk dan menggendong putri bungsunya. Dia mencium pipi gembul bayinya dengan ujung hidungnya. Lalu dia mendekatkan bayi itu ke Caroline. Caroline menggendongnya dan Dario memberikan jari telunjuknya untuk di genggam oleh sang bayi. Dengan senyuman tipis di bibirnya dia mengucapkan sambutan bagi bayi kecilnya
"Welcome to the world my Princess. Our little princess from Caxander Island, Michelle Debora K. D"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...