8. We Should Go

25.6K 1K 9
                                    

"Would you like to be my Daddy?" Pertanyaan polos itu terngiang di kepala Dario terus menerus tanpa berhenti. Dario sendiri heran kenapa dia bisa begitu senang ketika anak itu memintanya menjadi ayah dari anak itu, sementara dirinya tahu hal itu tidak mungkin

Dario kembali memejamkan matanya sejenak. Berada di vilanya dan menikmati matahari terbenam sambil terus memikirkan sosok sang istri. Dario menarik napasnya dalam-dalam. Tiba-tiba saja bayangan Brian masuk ke kepalanya. Sedikit terkejut tapi, Dario tidak bisa memungkiri kenyataan kalau dia merasa amat sayang pada anak itu meski anak itu bukan putranya

"Michael Brian" gumam Dario

'Kalau anak kita berhasil bertahan di perut kamu dia seumur dengan Brian, kan Sweetheart?' Pikir Dario

Dalam benaknya dia benar-benar menyesali perbuatan bodohnya. Rasanya dia ingin membunuh dirinya sendiri jika saja dia tidak mempunyai kewajiban nama Dimitry di pundaknya

"Maaf" gumam Dario

Entah sudah berapa kali kata itu terucap dari bibirnya yang jelas dia amat menyesali perbuatannya empat tahun lalu. Kebodohannya yang membuat dia kehilangan istrinya dan juga mungkin anak mereka untuk kedua kalinya

"Maafkan aku sweetheart" gumamnya

.............

"Hey boy" panggil Dario saat sosok kecil itu keluar dari sekolahnya

Anak itu berlari dan langsung melompat ke gendongan Dario seolah Dario adalah ayahnya. Winson, Gael, Neo, Cello dan Jordan cukup terkejut melihat tuannya tersenyum begitu lepas saat bersama dengan anak yang bahkan belum genap seminggu bertemu dengan tuan mereka

"Uncle..." Panggil Brian dengan riang

"Belajar apa hari ini?" Tanya Dario

"Menggambar, membaca, main, mewarnai, lalu main dan pulang" ujar anak itu sambil mengeluarkan satu per satu jarinya seolah sedang menghitung kegiatannya

Dario terkekeh meilhat ekspresi anak itu. Begitu menggemaskan menurut Dario. Dario menggendongnya ke Vila miliknya dan mendudukan anak itu di pangkuannya. Dengan santainya anak itu bercerita tentang keseharian dia dan ibunya

"Oh, jadi setiap tanggal 28 kamu akan pergi keluar dari kota Bals?" Ujar Dario menanggapi anak itu

"Iya. Lalu, kami pergi ke Loms atau ke Bans"

Dario mengangguk. "Kenapa begitu?"

"Kata mommy ada uncle jahat yang datang setiap tanggal itu"

Dario mengangguk lagi. Brian melirik arloji milik Dario dan segera turun dari pangkuan Dario

"Sudah waktunya Ryan pulang. See you Uncle" ujar Brian sambil mencium pipi kiri Dario

"See you. Oh iya! Ryan"

Brian menghentikan langkahnya dan berbalik. "Ada apa uncle?" Tanyanya

"Berikan pada Mommy-mu, bilang padanya untuk hubungi uncle kalau kalian ada masalah" ujar Dario sambil menyerahkan selembar kartu nama

"Jangan diintip!" Ujar Dario lagi

Brian mengangguk dan memasukan kartu nama itu ke kantung bajunya lalu, Brian berlari pulang

"Uncle aneh. Kenapa aku tidak boleh lihat?" Ujarnya

Rasa penasaran menarik Brian untuk mengintip sedikit nama di kartu nama itu. Brian mengeluarkannya dan membaca nama yang tertera disana

"Dario Alexander Lucio Malven Dimitry" gumamnya

"Daddy?" Ucapnya lagi

Dengan segera Brian memasukan kembali kartu berwarna hitam itu. Brian berlari pulang ke rumahnya dan hendak memberi tahu ibunya tentang paman yang selama ini sering dia ceritakan pada ibunya

Lain Brian, lain Dario. Dario bergegas ke club-nya dan memanggil anak buah Jordan dan bertanya padanya tentang sosok yang dimaksud oleh Brian

"Memang ada sir. Setiap bulan pada tanggal 28, akan ada pria berpakaian serba hitam datang ke D' Kingdom dan seluruh Cafe. Mereka menanyakan soal seseorang dengan nama belakang Dimitry"

Dario terkejut mendengar ucapan itu. Dia segera menoleh dan melirik Gael. Seolah mengerti Gael menyuruh pegawal itu keluar dan dia segera mendekat pada Dario

"Louis?" Tanya Dario

"Sepertinya begitu tuan. Tapi, kami masih belum mengetahuinya secara pasti"

Baru saja Dario mengangguk. Para pengawalnya langsung ricuh di depan sana. Jordan membuka pintu ruangan Dario dengan napas terengah

"Mereka datang!" Ujarnya

Ini bukan tanggal 28 dan mereka sudah datang. Dengan segera Gael mempersiapkan evakuasi untuk tuannya. Dario sendiri merasa berat meninggalkan Inzpia sekarang

"Dimana mereka?" Tanya Gael

"Di rumah seorang penduduk. Sekitar 600 meter dari sini"

"Sir?" Panggil Gael

"We should go"

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang