"Pembunuhan kejam baru saja terjadi di dekat hotel Brosw Leign road, Detro city. Disusul dengan ditemukannya mayat empat orang pria di bawah jembatan castle, South Detro dalam kurun waktu satu jam dari kejadian pembunuhan. Korban pembunuhan di Leign road, diidentifikasi oleh pihak kepolisian sebagai Mr. Johanson yang tengah terlibat dalam penggelapan narkoba ke Celztia. Beliau rencananya akan di periksa besok siang di kantor kepolisian Detro sebagai tersangka.
"Kejadian ini masih dalam penyelidikan, apa motif pelaku dan juga keterlibatan pelaku dengan korban" jelas kepala kepolisian Detro.
Beliau juga menegaskan kemungkinan dari pelaku pembunuhan yang diperkirakan sama dengan pelaku sebelumnya. Pihak kepolisian melalui kepala polisi Detro mengungkapkan mereka akan menyusut tuntas kasus ini."Dario mematikan televisi di depannya, dia memang sudah mengetahui berita itu bahkan sebelum berita itu diturunkan ke media. Kasus pembunuhan itu terjadi amat dekat dengan Le Ciel dan korban sempat datang ke Le Ciel sebelum ditemukan tewas. Dario menghela napasnya kasar. Dia berencana pulang ke mansionya jika saja, ayahnya tidak datang dan menjemputnya bersama sang ibu
"Mau kemana Dad?" tanya Dario
"Temani kami makan malam. Kami sudah memesan tempat"
Mau tidak mau Dario menurut dan ikut dengan kedua orang tuanya. Bibir Dario mendecak kesal saat melihat ada perempuan lain tengah duduk di meja yang akan mereka tempati
'Hm? Dad, kalian mau bermain denganku ternyata... Baiklah kita bermain sekarang' pikir Dario
Makan malam dimulai, tanpa Dario sadari beberapa wartawan menjepret gambarnya dan menyebarkan berita di media. Dario sendiri hanya diam tidak menyentuh makanan di depannya dan dia menyudahi acara makan malam itu
"Maaf. Saya permisi" ujar Dario
"Alex!" panggilan tegas dari Ares tidak membuat Dario berhenti dia malah berbalik dan meninggalkan tempat itu lebih dulu
.......
"Mom... Tenanglah. Berita itu belum tentu benar. Tanyakan dulu pada Dad" ujar Brian membujuk ibunya
Begitu berita itu turun, Brian langsung pulang ke mansion dan menemui ibunya. Dan benar saja firasat Brian, ibunya tengah mengamuk sambil melempar beberapa barang saat dia datang. Jadilah, Brian menenangkan ibunya
"Mom, jangan marah dulu! Siapa tahu itu hanya berita bohong kan?"
"Bohong apanya?! Mereka sangat dekat! Kedua kakek dan nenekmu disana!!"
Brian menghela pelan. Ibunya benar-benar tengah murka saat ini. Dan tak lama pintu ruang keluarga terbuka
Prangg!!
Caroline melemparkan vas bunga ke arah Dario, membuat langkah kaki Dario terhenti di dekat pintu sebelum dia menutup pintu itu
"Sweetheart..." panggil Dario
Dario sendiri baru mendengar berta itu dari Winson dan Gael. Dario berjalan mendekati anak dan istrinya. Dario menatap Brian dan Brian justru menatap balik ayahnya dengan tatapan datar miliknya. Dario beralih menatap Caroline
"Sweetheart... Jangan marah, please! Aku bisa jelaskan semuanya. Dari awal sampai akhir"
Brian melihat kedua orang tuanya membutuhkan waktu untuk berbicara. Jadi, Brian memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Dan sayangnya karena Brian sedang membelakangi kedua orang tuanya, dia tidak melihat ibunya melemparkan pisau buah ke arah Dario
Dario sendiri tidak menyadari kalau Brian masih belum keluar dari ruangan itu. Dario menghindar dan ketika Dario menghindar suara yang tidak dirinya duga terdengar
Crass!!
"Aakkhh!" ringis Brian cukup kencang dan mengejutkan kedua orang tuanya
"Ryan!" panggil Caroline dan Dario berbarengan
Brian sedikit meringis dan memegang lehernya yang tergores pisau. Dia menutupinya dengan tangannya dan dia berbalik menatap kedua orang tuanya dengan senyum kecil
"I'm fine. Kalian berdua perlu waktu untuk bicara" ujarnya
"Pisaunya aku bawa ke dapur ya Mom?" ujar Brian lagi dan Caroline mengangguk kaku
Brian mengambil pisau itu dan berbalik untuk segera keluar sebelum darah di lehernya mengalir ke bajunya. Dia hendak menutup pintu tapi, dia urungkan dan dia menyembulkan sedikit kepalanya ke dalam ruang santai
"Mom... Dad..." panggil Brian
"Hm?"
"Kenapa sayang?" jawab Dario dan Caroline berbarengan. Mereka berdua menatap ke arah Brian
"Tolong jangan berdebat terlalu keras apalagi melempar barang satu sama lain. Ada Chea di rumah. Kasian Chea kalau dia harus mendengar kalian berdebat... Lagipula, Mom juga harus ingat dengan adik Ryan yang ada di perut Mom. Jangan melukainya Mom!" ujar Brian dengan sedikit senyum di bibirnya. Lalu, Brian menutup pintu putih itu dan meringis kesakitan
'Ryan harap, cukup Ryan saja Mom, Dad. Jangan Chea atau salah satu dari kalian!'
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomansaKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...