Note:
Duh ileh... Ini yg koment penasaran banyak amat ya...
Jadi mau nanya nih... Klo Xander's di up empat kali gimana? Klo iy ntr mlm up nih...
Kalian penasaran bikin jariku gergetan pen ketik trus up terus ini jadinya...
Gimana ini??? Udh tinggal 10 part lagi tamat loh padahal.... Soalnya aku targetin dia 100 chapt tamat... Biar g kebanyakan...
Ya udah intinya ini yg ketiga upnya aku percepat... Tapi klo setuju hari ini up 4 kali, aku up malem ya... Jan ditanya up kapan nanti aku gemea sendiri pengen cepet2 up lagi dan lagi... Pokoknya kalo setuju up lagi koment aja "Setuju!" oke?
Sekarang siapkan hati, emosi, dan tisu
Jan Baper dan
Selamat membaca...
.................
"I promise you... We'll be alright" Brian masih mempertahankan senyumnya
"Aku mengantar Chea dulu. Permisi" ujar Brian dan dia berbalik untuk keluar
Dario menatap punggung putranya yang menghilang di balik pintu
"Kenapa kakak berkata begitu? Kenapa kakak mengizinkan Daddy tinggal disini tanpa kita?" tanya Chea dalam gendongan kakaknya
Brian tersenyum miris
"Kakak minta maaf Chea. Tapi, Dad sudah berkorban terlalu banyak untuk kita. Kita tidak boleh egois dan menahan kebahagiaan Dad bukan?"
"Memang Daddy tidak bahagia dengan kita?"
"Dad bahagia. Tapi, bagaimana pun keluarga ini dan rumah ini sudah bersamanya sejak dia lahir, kan? Sementara kita baru bersamanya beberapa waktu..."
"Chea tidak mengerti"
"Kamu tidak perlu memaksa untuk mengerti Chea... Kamu juga boleh memberikan semua kebencianmu pada kakak kalau nanti Dad memilih tinggal dan kita hidup tanpanya setelah ini... I'll take the blame" ujar Brian
Mereka sampai di depan toilet. Brian menurunkan Chea dan tersenyum sendu dia mengusap pipi adiknya
"Kakak tunggu di depan"
Chea berbalik dan masuk ke dalam kamar mandi dengan perlahan. Brian menunduk dengan punggung yang dia sandarkan ke dinding di belakangnya
'It's hurts Dad... But, I have to do that...' batin Brian sambil meremat bagian depan kemejanya
Brian sendiri sebenarnya tidak tahu darimana keberanian sebesar itu dia dapatkan untuk mengatakan semuanya. Apa yang dia pikirkan selama ini... Segala kemungkinan yang akan terjadi dalam bayanganya... Semua keluar begitu saja tanpa bisa dia cegah
Brian menarik dalam-dalam napasnya. Dia berharap waktu bisa berhenti saat ini. Brian tidak mau kembali ke ruangan itu. Dia... Tidak mau ayahnya menanyakan kebapa dia berucap demikian
Chea tahu kakaknya terpaksa mengatakan itu. Dia bisa merasakan gendongan kakaknya mengerat saat sang kakak mengucapkan semua itu. Chea ingin menjadi egois tapi, ibu dan kakaknya sudah berucap demikian
"Daddy..." panggil Chea dengan lemah
Brian diam mendongakan kepalanya saat seseorang lewat di depannya. Dia menunduk pada Brian. Brian hanya menggeleng pelan melihat tingkah pengawal disana. Brian memilih berbalik dan mengetuk pintu kamar mandi
"Sudah selesai belum?"
Brian tidak melihat jika pengawal itu sudah kembali dan berdiri di belakangnya. Pengawal itu membekap Brian dengan kain yang sudah di beri obat bius dan tentu saja Brian melawan
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...