"Uncle?" Panggil seorang anak laki-laki dengan bingung
"Hey" sapa Dario dengan senyum kecilnya
"Uncle sedang apa disini?" Tanya anak itu dengan bahasa internasional yang bisa dimengerti oleh Dario
"Tidak ada. Hanya sedang berjalan-jalan saja" jawab Dario berbohong
"Oh..."
"Kamu mau pulang?" Tanya Dario lagi
Anak itu menggelengkan kepalanya. Dario mengernyit melihat jawaban itu
"Kenapa?"
"Itu... Umm... Sepatuku basah"
"Lalu?"
"Mau dikeringkan di pinggir pantai"
"Oh..." Dario mengangkat anak itu ke dalam gendongannya sampai anak itu terlonjak kaget dan memeluk lehernya
"Uncle mau apa? Turunkan aku!" Rengek anak itu
Dario menggendongnya ke dekat vilanya dan mendudukan dia di salah satu kursi pantai. Dario melepaskan sepatu anak itu dan menjemurnya di dekat pagar belakangnya
"Kita belum berkenalan, siapa namamu?"
"Michael Brian sebenarnya Bryan tapi, karena tinggal di Inzpia jadi Brian" ujar anak itu
Dario tersenyum kecil dia mengangguk tanda dia mengerti ucapan anak di depannya. Bocah di depannya memang baru berumur empat tahun tapi, bahasa internasionalnya sangat lancar begitu juga bahasa asli Inzpia yang dia pakai. Brian berbicara dengan lancar dan tegas, tidak seperti kebanyakan anak seusianya yang masih cadel di beberpa huruf
"Brian..." Gumam Dario memanggilnya
"Uncle, bisa panggil aku Ryan (baca: Rayen)"
"Hm?"
"Namaku harusnya Bryan jadi, kalau dipanggil Ryan"
Dario terkekeh. Dia mengangguk menyetujui ucapan anak itu
"Um... Uncle namanya siapa?"
"Rio" ujar Dario
"Oh. Uncle Rio"
Dario tersenyum. Dia merasa sangat senang berada di dekat Brian. Seolah beban selama empat tahun yang ditanggungnya hilang tanpa bekas
"Uncle, Ryan mau tanya boleh?"
"Boleh"
"Kenapa anak-anak disini dan uncle juga aunty memanggil Ryan anak haram?"
Dario terdiam, bingung harus menjawab apa
"Padahal, Ryan punya Daddy. Mommy bilang Daddy sedang sibuk bekerja jadi, belum bisa pulang menemui Ryan dan mommy"
Dario mengusap helaian pirang anak di depannya dengan penuh kelembutan. Dario tersenyum kecil sebelum menjawab
"Terkadang mereka hanya melihat yang nampak di luar. Karena, Daddy-nya Ryan belum mereka lihat jadi, mereka salah sangka"
Brian mengangguk kecil. Dia tiba-tiba saja memeluk Dario membuat Dario sedikit terkejut namun, dia juga senang
"Thank you uncle"
Dario hanya mengusap punggung anak itu. Sebelum Brian melepaskan pelukannya dan berlari mengambil sepatunya
"Ryan harus pulang. Nanti mommy cari Ryan. See you uncle" ujar Brian
Dario mengangguk. Dia menatap anak itu sampai anak itu sudah tidak terlihat lagi di depannya. Dario berdiri dan melangkah masuk ke Vila. Winson dan Gael menatap Dario heran
"Apa?" Tanya Dario pada Winson dan Gael
"Tidak ada sir. Um.. Sir mau ke klien sir Daverick?"
Dario mengangguk. "Siapkan mobil. Lima menit lagi kita berangkat"
"Yes sir"
.......
Dario mengernyit saat melihat pegawai D' Kingdom memarahi seseorang. Bahkan meski Dario tidak mengerti bahasa yang dia gunakan, Dario paham kalau pegawainya tengah memarahi seseorang dengan sangat kasar
"Anak nakal! Ngapain kamu main disini?! Dasar anak haram tidak tahu diri!"
"Ekhem!" Dario berdeham saat mendengar makian dalam bahasa Inzpia itu keluar dari mulut anak buahnya
"Maaf, Sir. Ada anak nakal yang membuat keributan disini" ujar pegawai itu dengan bahasa yang biasa Dario pakai
Dario melongok anak yang dimarahi pegawainya. Disaat yang sama anak itu memiringkan sedikit badannya, mengintip dari balik badan pegawai itu
"Uncle Rio!" Panggil anak itu dengan riang
Dario tersenyum tipis. Dia menghampiri anak itu dan berjongkok di depannya
"Hey boy. Kenapa main disini?" Tanya sambil mengacak puncak kepala anak itu
"Ryan tidak main uncle. Tapi, teman-teman Ryan melempar bola pantainya kesini" ujar Brian yang tadi dimarahi pegawai Dario
"Jangan percaya padanya Sir! Dia hanya anak nakal!" Ujar pegawai Dario
Dario melihat Brian menunduk. Dia memainkan jemarinya meremat ujung kaus yang dia pakai. Dario menggendong Brian, dan lagi-lagi Brian terkejut
"Saya lebih percaya anak kecil daripada anda" ujar Dario
Dario menggendong Brian masuk ke D'Kingdom melalui jalur khusus yang langsung menuju ke kantornya. Sementara manager club itu terkejut melihat Dario yang menggendong Brian
"Sir" sapa Manajer itu
"Johan, tolong pecat pegawai itu" ujar Dario
"Baik sir"
Dario mengajak Brian ke kantornya dan memesankan jus untuk anak itu
"Uncle"
"Hm?"
"Would you like to be my Daddy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...