Note:
Aku lupa guys... harusnya up kemarin. Tpi lupa jadi hari ini saja lah.
Btw, happy birthday bu boss 🎂🎂🎂🎉🎉🎊
Mohon maaf lah bu boss kalau saya lupa kemarin ulang tahunnya bu boss...🙇🙇🙇
Semoga pak boss g marah ya... klo marah dia serem guys... anyway biar g lama...
Selamat membaca guys...
...............
Caroline's POV
Huft! Kesal. Itu yang aku rasakan saat ini. Aku melirik ke arah jam dinding yang justru membuatku semakin kesal. Akhirnya aku menyeret kakiku ke arag ruang santai. Aku duduk di sofa dan membaca beberapa buku disana.
Aku melihat ponselku yang sepi dari notifikasi apapun. Keningku berkerut. Helaan kecil keluar dari bibirku. Suara ketukan pintu membuatku menoleh. Saat itu, aku melihat Azalea dan Katy datang menghampiriku bersama beberapa anak yang aku dan suamiku biayai sejak mereka kecil.
"Hey, ada apa?" Tanyaku.
Mereka tersenyum dan menghampiriku. Lea mengecup pipiku begitu pula semua anak itu.
"Happy birthday aunty..." ujar Lea.
"Semoga aunty selalu bahagia dan sehat. Semakin cantik dan semakin disayang uncle," ujar Katy.
Semua anak-anak itu memberiku ucapan selamat. Aku tersenyum. Setidaknya ini bisa mengurangi rasa kecewaku, terlebih lagi tadi pagi juga anak-anak kandungku dan menantuku semuanya menghubungiku untuk mengucapkan selamat padaku. Hanya satu orang yang belum dan itu berhasil membuatku resah dan kesal.
"Aunty, kami pulang dulu ya?"
Aku mengangguk saat Lea meminta izinku untuk pulang. Aku membiarkan mereka dan mereka segera memelukkia sebelum mereka pulang. Lagi. Mansion ini sepi. Jujur saja, aku merindukan saat dimana anak-anakku masih kecil. Saat dimana mansion ini penuh dengan suara tawa dan rengekan mereka. Aku tertawa kecil saat mengingat kenangan itu.
"Hmm... lebih baik aku berkeliling saja," gumamku.
Aku bangkit dan mulai mengelilingi mansion ini. Sebagian besar kenangan keluar saat aku berjalan melewati tiap bagian mansion ini. Seperti misalnya, kenangan "panas" antara aku dan suamiku di hampir setiap sudut mansion. Tentu saja saat itu pangeran kecil kami sedang berada di sekolah.
"Benar-benar!" Aku menggelengkan kepalaku untuk mengenyahkan kenangan itu.
Aku mengarahkan tatapanku pada ruang makan yang biasanya penuh dengan rengekan Michelle dan juga tawa Chea dan Bryan.
"Mereka sudah punya kehidupan masing-masing sekarang. Rasanya baru kemarin Ryan lahir dari perutku dan sekarang dia memberikanku lima orang cucu," ucapku sembari terkekeh.
Aku beranjak menuju ke lantai dua. Aku melihat banyak foto milik anak-anakku tergantung disana, di sepanjang lorong. Bahkan sebentar lagi juga putri kecilku akan memiliki kekasihnya sendiri.
Aku menghembuskan napasku berat. Mengingat usiaku saat ini. Aku melahirkan Bryan saat usiaku masih 21 tahun. Lalu, Chea lahir saat usiaku 26 tahun. Kalau dipikir-pikir Xander keterlaluan juga. Dia membuat aku melahirkan lagi padahal umurku sudah 34 tahun saat itu. Wajar saja, kalau saat itu aku kesulitan melahirkan Michelle.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...