23. Pangeran Ngambek

21.6K 848 9
                                    

"Da-da..."

Dario langsung berlari menuju ke kamar putrinya meski kini dia masih berbalut bathrobe. Dengan sigap Dario menggendong putrinya dan mencium pipi sang putri dengan penuh sayang

"Princess Daddy sudah bangun rupanya" ucap Dario sambil tersenyum

Sudah tujuh bulan berlalu sejak Chea lahir, sedikit demi sedikit Chea mulai bisa melakukan berbagai hal, dari awalnya tengkurap, berguling, duduk, dan sekarang berbicara walau masih tidak jelas. Dario membawa Chea ke kamarnya dan saat dia kembali dia melihat istrinya juga Brian sedang menatapnya

"Benarkan kata Ryan. Daddy pasti ke tempat dede, soalnya Chea nangis tadi" ucap Brian pada Caroline

Dario terkekeh geli. Dia menghampiri Brian dan mencium kening putranya yang sudah akan berusia enam tahun dalam dua bulan ke depan

"Good morning big brother" ucap Dario

"Morning Daddy, morning princess" ucap Brian

"Ta-ta..."

Brian langsung berjingkrak girang saat Chea memanggilnya kakak walau masih tidak jelas. Dario dan Caroline hanya tertawa melihat Brian yang amat senang karena panggilan adiknya. Sementara Chea melihat orang tuanya tertawa dia jadi ikut tertawa

"Sini Chea sama mommy dulu, biar Daddy pakai baju dulu" ajak Caroline

Dario tersenyum dan menyerahkan putrinya pada sang istri. Dario masuk ke walk-in closet dan memakai parfum, kemeja miliknya juga celana bahan berwarna hitam, lengkap dengan dasi dan vest. Dario memakai arloji dan juga sepatunya sebelum keluar dan menata rambutnya di meja rias sang istri

Dario segera turun ke meja makan dan ikut sarapan dengan istri dan anaknya. Chea sekarang sudah bisa duduk di kursi bayi, jadi Dario dan Caroline tidak perlu menggendongnya terus-terusan

"Dad" panggil Brian

"Hm?"

"Ada acara di sekolah Ryan, Daddy bisa datang?"

"Kapan?"

"Minggu depan"

Dario segera membuka ponselnya dan memindahkan jadwal meeting dengan Daverick menjadi dua hari setelahnya dengan alasan dia ada janji temu dengan orang lain. Brian memakan sarapannya dalam diam. Dia mengira ayahnya tidak bisa datang dan Brian sudah mengerti kalau dia tidak bisa memaksa karena dia sudah sangat paham posisi ayahnya, dia, ibunya dan juga adiknya. Dario dan Caroline memang menceritakan semuanya pada Brian secara jelas dan terperinci

"Sudah" ucap Dario

"Hm? Apanya yang sudah?" Tanya Caroline

"Sudah memindahkan jadwal meeting. Jadi, minggu depan aku bisa menemani jagoan kita di sekolahnya"

Brian segera menoleh dengan tatapan kaget. Dia memeluk Dario dengan erat dan Dario justru terkekeh geli melihatnya

"Ayo cepat sarapan, Daddy antar ke sekolah" ucap Dario

Brian menghabiskan makanannya dengan cepat. Setelah selesai dia berlari ke kamarnya dan mengambil tas sekolahnya. Brian dengan riang berlarian turun ke bawah dan duduk di ruang tamu menunggu ayah dan ibunya

"Sudah siap Jagoan?" Tanya Dario

"Sudah Daddy" Brian menjawab dengan anggukan mantap

Dario dan Brian berangkat setelah berpamitan pada kedua perempuan di rumah mereka

"Have a nice day"

.............

"Lihat anakmu ngambek karena kamu g jadi dtg ke acara sekolahnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat anakmu ngambek karena kamu g jadi dtg ke acara sekolahnya"

Caroline mengirim pesan pada Dario dengan attach berupa foto sang putra yang tengah cemberut. Dario terpaksa membatalkannya karena, ulang tahun pernikahan dari kakek dan neneknya. Suka atau tidak, mau tidak mau, Dario harus datang ke perhelakan besar keluarga Malven. Dario terkekeh kecil melihat foto jagoannya yang sedang cemberut karena kesal padanya

"Titip maafku untuk Ryan. Saat pulang aku akan ajak dia jalan-jalan seharian"

Dario membalas pesan itu dengan cepat. Beberapa hari tinggal di Kanzpia membuat Dario sedikit rindu pada anak dan istrinya terutama istrinya. Dario menghela pelan. Masih dua hari lagi baru dia diizinkan kembali ke Andlesia

'Entah sampai kapan gue harus sembunyikan mereka' batin Dario

Andai Louis dan anaknya bisa ditemukan akan beda ceritanya. Dario akan senang hati melenyapkan kedua orang itu dan segera memboyong keluarganya bertemu dengan kedua orang tuanya

"Masih ngambek. Katanya tidak mau bertemu kamu lagi"

Dario terkekeh geli. Mengundang Ren dan Nathan mendekatinya dengan wajah heran dan khawatir

"Kenapa?" Tanya Dario saat punggung tangan Ren menyentuh keningnya

"Nggak. Cuma mau mastiin lo sehat kan?" Tanya Ren

"Hah?"

"Nggak gila kan?" Tambah Nathan

"Sial!" Umpat Dario sambil menggeplak leher kedua sahabatnya

"Salah lo ketawa sendiri! Kayak orang gila! Kelamaan sendiri sih lo!" Ucap Ren sambil mengusap lehernya yang menjadi korban amukan Dario

"Anak lo sehat Than?" Tanya Dario

"Sehat. Dua-duanya sehat. Noh lagi maen sama Vannya sama anak dia sama anak Lean juga"

"Oh..."

Anak-anak dari The Kings memang hanya anak Daverick dan anak Lean yang paling tua. Sementara anak kedua Nathan, Ren dan juga anak kedua Daverick semua seumur, yakni 2 tahun

'Sebenernya Ryan juga seumur Vannya sih...'

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang