Akhirnya perang dingin terjadi di mansion milik Dario. Perang dingin antara Dario dengan putranya Brian. Mereka saling tidak bertegur sapa selama setahun penuh. Brian sendiri sudah menjadi model di agensi itu dan mendapatkan banyak tawaran pemotretan majalah dan iklan. Sebisa mungkin Brian menutupi siapa dirinya. Sebagai model, Brian menggunakan nama Chael (baca: Khael). Dia juga sering datang ke tempat Cathlin untuk meminta tolong memblokir semua akses yang digunakan wartawan dalam mencari tahu tentang dirinya
"Aunty... Ajarkan aku please" pinta Brian pada Cathlin
Cathlin sendiri bingung dengan permintaan Brian yang mendadak. Sampai akhirnya dia mengangguk dan mengajari Brian apa yang anak itu inginkan. Brian cukup cepat menerima semua pelajaran yang dia berikan. Meski Cathlin masih heran dengan keinginan anak itu tapi, pada akhirnya dia memberitahu semuanya pada Brian
"Thanks aunty. Aunty memang paling baik" ucap Brian
"Ya ampun... Mommy-mu bisa memenggal kepalaku Ryan"
"Tidak akan, toh ini untuk melindungi diri juga kok"
"Semoga saja. Pokoknya jangan disalah gunakan, paham?!"
"Paham aunty. Ryan pergi dulu. Ryan masih ada pemotretan setelah ini. See you aunty"
"See you"
Brian berlari keluar melalui basement. Dia memasuki mobilnya yang baru saja dibelikan oleh sang ayah. Mobil dengan kemudi manual maupun auto-drive ini memang sengaja Dario belikan untuk Brian. Dan Brian mulai menggunakannya sejak dia menjadi model. Dengan auto-drive, Brian hanya perlu duduk manis di balik kemudi tanpa harus mengemudi. Bukannya Brian tidak bisa mengemudi tapi, usianya belum cukup untuk itu. Masih butuh dua tahun lagi sampai Brian diizinkan ibu dan ayahnya untuk mengendarai secara manual mobilnya
Selepas Brian pergi Cathlin menghubungi Caroline dan melaporkan apa yang Brian minta darinya
"Aku serius Carl. Dia memintaku mengajarinya membuka e-mail dengan server lain lalu, memblock akun, internet dan jaringan ponsel. Dia bilang untuk melindungi diri"
"Mungkin untuk memblock setiap wartawan yang berniat mencari tahu tentangnya. Terima kasih sudah memberitahuku Cathlin"
"Sama-sama. Sampai jumpa"
"Sampai jumpa"
.........
Le Ciel, Detro City, Andlesia
"Sir" Dario menoleh saat panggilan itu terdengar di telinganya
"Ada apa Joshef?"
"Young master meminta anda memberikannya pistol sebagai hadiah ulang tahunnya"
"Pistol?"
"Iya sir. Young master bilang demikian pada saya kemarin sore"
"Untuk apa?"
"Koleksi. Itu yang dikatakan Young Master"
Dario mengangguk. Dia melihat kalender di mejanya. Memang tinggal beberapa hari lagi sebelum ulang tahun putranya. Dario menganggukan kepalanya
"Gael"
"Ya sir?"
"Carikan ponsel pabrikan Maximillan yang terbaru dan belikan satu untuk Ryan. Urusan pistol aku yang akan mengurusnya"
"Baik sir"
"Kalian boleh keluar" ucap Dario
Setelah kedua pengawalnya keluar, Dario terdiam dan bertanya-tanya apa penyebab putranya meminta pistol di ulang tahun ketiga belasnya? Dario menghela pelan
"Jika Ryan memintanya dan untuk alasan bagus kenapa tidak?" Pikir Dario
Dario menelpon Gael dan menyuruh Gael mengosongkan jadwalnya satu hari setelah ulang tahun Brian. Dario akan membawa Brian memilih sendiri pistol apa yang Brian suka. Ponsel Dario berdering. Dario segera mengangkat panggilan itu dengan cepat
"Ya Sweetheart?"
"Pesta ultah Ryan mau dirayakan dimana?"
"Ryan minta dimana?"
"Kata Ryan tidak perlu dirayakan"
"Terserah padanya saja"
"Oh iya, honey. Kamu sudah lihat majalah terbaru putramu belum?"
"Belum. Kenapa?"
"Aku kirimkan fotonya padamu nanti. Dia sangat tampan"
"Tentu saja. Ayahnya juga tampan"
"Tapi, kamu tidak mengizinkannya"
"Baiklah. Aku izinkan. Aku akan bilang padanya nanti"
"Okey. See you soon honey"
"See you soon sweetheart"
Dario tersenyum sejenak. Caroline benar-benar mengirimkan foto Brian ke ponselnya. Dario semakin menarik senyumannya dengan lebar
"That's my son"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...