91. Wake Up Brian...

18K 733 105
                                    

Note:

Guys... Tau g tau g?? Eh... G tau ya kan aku belum bilang... Hehe

Gini guys, sebenarnya aku itu...

ngakak pas baca koment kalian yg pada mau menghabisi Rafael... Kasian juga sih dia... Padahal dia juga g tau apa2 soal Dario udh nikah.. Tapi emang dasar mulutnya g bisa ngerem dan dia sotoy jadilah di maen nyerocos aja... Intinya sih, dia emg ngeselin...

lah kok aku makin ngomporin ya?

yasudahlah... Mau ngomporin atau bukan, yg jelas

Jan baper ya! Inget jan baper...

Saran dari aku di sepanjang 9 part terakhir tolong siapkan itu yg namanya tisu atau sapu tangan jangan sapu ijuk atau sapu lidi...

soalnya jujur aku aja nulisnya sembari nangis guys. Soalnya aku merasa keknya aku kejam banget di cerita yg ini sama yg satu lagi... Haduh... Jadi g enak ini... Ya pokoknya siapkan tisu siapa tahu butuh

siapkan hati juga... Siapkan emosi dan

selamat membaca...

..................

Brian membuka matanya dan mengerjapkannya beberapa kali. Dia berusaha menggerakan badannya namun mustahil, badannya terikat kuat. Brian diam kembali dia melihat dirinya berada di dalam sebuah ruangan sempit

Brian menarik napasnya. Sekelebat perdebatan di ruang makan kembali mampir di kepalanya. Brian menggeleng pelan dan kelebatan ingatan tu terus berputar seperti kaset rusak dan membuat Brian meringis

'We'll be alright,hm? Entah bagaimana aku bisa mengatakan hal itu' pikir Brian

Brian menunduk dan saat itu beberapa orang masuk ke dalam dan salah satunya dia tahu sebagai ayah angkat ibunya. Pria itu mendekat dan menarik rambut Brian agar Brian mendongak

"Jadi dia anak yang akan mewarisi tahta Kanzpia selanjutnya?" ujar pria itu

Brian mengernyit heran saat mendengar tahta Kanzpia

'Bukankah itu artinya Mom memang anak raja Kanzpia yang sebelumnya?' pikir Brian

Brian menggerakan tangannya dan jemarinya menekan sebuah tombol di arlojinya. Arloji pabrikan Maximillan memang cukup canggih. Brian mengakui itu. Dalam arloji itu terdapat alat perekam dan itu yang sedang Brian nyalakan

"Dia pewaris tahta Kanzpia tapi, wajahnya menyerupai cucu dari si Dimitry sialan itu!!"

Plakk

Pria itu menampar Brian keras. Brian masih diam dan tidak bisa melawan. Entah kenapa disaat seperti ini dia justru membayangkan jika nanti ayahnya memilih tinggal di Kanzpia dan menyuruh dirinya juga ibu dan kedua adiknya pulang ke Andlesia atau lebih parahnya kalau sampai Dario menyuruh mereka keluar dari mansion mereka dan juga dari kehidupan Dario. Rasa sakit kembali menghampiri dada Brian. Bahkan rasa sakit dari apa yang dilakukan pria di depannya tidaklah sebanding dengan sakitnya membayangkan ayahnya berpaling dari mereka

Brian terkejut saat rambutnya di tarik dan mereka menggeret Brian keluar dari ruangan itu ke ruangan yang ternyata adalah kamar mandi. Pria itu melemparkan Brian ke lantai dan kembali menjambak rambut Brian

"Aku singkirkan dirimu sebagai peringatan untuk ibumu agar tidak melawanku. Agar dia tahu kalau dia lebih baik diam dan membiarkan putriku menggantikan dia menduduki tahta Kanzpia, juga agar si tua Dimitry tahu akibatnya jika bermain-main denganku!! Setelah apa yang aku lakukan pada kalian seminggu yang lalu, mereka masih mengabaikan peringatan itu"

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang