Note:
Buseh dah yg koment banyak yg kesel keknya... Ini aku kasih cicilan extra partnya kak... Ntr siang aku tambahin lagi biar pada seneng...
Anyways, siapin tisu ya... Siapin hati juga terus jan lupa tarik napas dalem2 dannn
Selamat baca extra part bagian 1
..................
Dario's penthouse
After Dad-Son war. 9 pm
Brian memejamkan matanya. Sesekali keningnya berkerut tanda tidurnya tidak nyaman. Suara gaduh membuat Brian membuka mata dan mengambil senjata yang bisa dia temukan dia bawah tempat tidurnya. Dia mengintip dari jendela kamarnya dan melihat seseorang di bawah penthouse. Seseorang yang sangat dia kenal
Brian bergegas mengambil kertas dan pulpen saat suara pecahan kaca dari kamar sebelah masuk ke telinganya. Brian menulis dengan cepat dan menyelipkan kertas itu di bawah bantal bersamaan dengan seseorang yang menerobos masuk ke kamarnya. Brian menembak kepala orang itu dan juga dadanya. Kemudian Brian menembaki orang yang hendak masuk melalui kaca jendelanya. Dia berlari turun dan menghajar beberapa orang yang berhasil masuk ke dalam penthouse ayahnya. Dia mengambil pisau di dapur dan melemparkannya kepada semua orang didekatnya meski tidak begitu tepat sasaran. Brian menghajar dan melukai hampir setiap orang disana
Kehabisan senjata, Brian berlari ke kamarnya hendak mengambil pistol miliknya yang lain
Bugh!
Sebuah pukulan bersarang di perut Brian dengan keras. Brian melawan dan justru dia semakin dihajar habis oleh orang di depannya. Dan bukan hanya satu tapi sepuluh orang menghajarnya habis-habisan. Pria berbadan hampir mirip dengan ayahnya menarik rambut Brian dan membenturkan kepalanya ke lantai dengan keras hingga Brian tidak lagi bisa mengingat apa yang terjadi setelahnya. Setelah yakin Brian tidak bisa melawan lagi, pria yang berpostur atletis itu menyuruh anak buah yang diberikan oleh orang yang membayarnya menyeret Brian turun dan membawa Brian pergi tanpa mereka tahu kalau penthouse itu dipenuhi oleh cctv
......
Brian membuka matanya saat rasa sakit mendera lengan kanannya. Brian melihat lengan kanannya sudah penuh dengan goresan dan darah. Pria bertubuh atletis itu mendekati Brian dan menyuntikan sesuatu pada Brian. Lalu, dia menyayat lengan Brian dengan pisau cutter. Puas dengan hasil pekerjaannya dia memaksa Brian menelan obat yang Brian tidak tahu obat apa itu. Brian di geret dan tangannya diikat di atas alat berat lalu pria itu mencambuk bagian belakang badan Brian dengan keras berkali-kali hingga punggung Brian penuh luka
"Ramon! Boss memanggilmu" ujar salah seorang disana dan dari sana Brian tahu pria itu bernama Ramon
Brian mengerti siapa orang yang sejak tadi menyiksanya dengan senang. Dia adalah Ramon Romanof. Pembunuh bayaran nomor satu di seluruh dunia. Dan dia merasa kedudukannya terancam dengan adanya Brian
Ucapan Dario pada Brian membuat Brian meringis
"Kau baru mengatakannya dan hal itu jadi kenyataan Dad.."
'Mereka akan membunuhku!' batin Brian
Hari kedua. Entahlah, Brian sendiri tidak yakin apa hari sudah berganti atau belum. Dia bahkan tidak yakin apa dia ada di alam nyata atau hanya berhalusinasi seperti sebelumnya. Entah apa yang diberikan Ramon padanya sejak kemarin dan setiap jam. Yang jelas Brian lebih sering digantungkan di alat berat untuk mereka pukuli seperti saat ini. Seorang pria yang begitu tergila-gila pada Ramon memukuli Brian dengan sadis hanya demi mendapat kata "good job" dari seorang Ramon Romanof
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...