95. Prof. Sinting!

19K 679 20
                                    

Selepas Brian pergi, Caroline menyuruh Chea untuk menemani kakaknya. Chea menurut dan segera menyusul sang kakak. Menyisahkan para orang tua disana

"Kenapa Brian bisa seperti itu?" tanya Ares tanpa basa-basi

"Kenapa bertanya?" tanya Dario balik

"Astaga Alex! Permasalahan itu sudah selesai!"

"Kata siapa?"

"Alexander Dimitry!!"

Caroline mulai kesal melihatnya. Akhirnya dia mengambil surat yang suaminya kirimkan dari atas meja dan dengan segera dia melemparkan surat itu ke perapian yang masih menyala

"Kenapa? Apa kalian keberatan kalau surat itu aku jadikan sesuatu yang berguna? Disini terlalu dingin. Bukan begitu Mom?" ujar Caroline saat semua orang menatapnya tidak percaya

"Ah- hn... Disini dingin" ujar Kanaya menyahuti

Caroline berjalan ke arah Dario, berdiri di depannya dan menggeser tangan Dario yang ada di pangkuan pria itu. Caroline duduk di pangkuan suaminya dengan posisi membelakangi suaminya

"Sweetheart?"

"Kenapa? Kamu keberatan? Aku kan sudah bilang disini dingin..."

Dario menghela napasnya. Dia menarik pinggang istrinya mendekat. Dia menundukkan kepalanya dan menyandarkan kepalanya di bahu istrinya

"Honey?"

"Hanya sebentar, please..."

Caroline mengangguk. Dia mengusap lengan Dario yang ada di pinggangnya

"It's okey... Dia tidak akan marah" ujar Caroline tanpa suara pada semua orang di depannya

Caroline menolehkan kepalanya dan melihat suaminya tengah mengatur napas dan emosi di balik punggungnya. Setelah keheningan berlalu, Dario mengangkat kepalanya

"Sudah?" tanya Caroline

"Hn" ujar Dario sambil menyelipkan kepalanya di lekukan leher sang istri

"Kamu curang... Lebih membela mereka dibanding aku" gumamnya dan Caroline terkekeh geli

"Habisnya, Mom sudah seperti ibuku sendiri sih..." ujar Caroline jujur

"Hhh... Benar kata Brian... Ucapan kalian para ratu susah ditolak" gerutu Dario

Caroline, The Kings dan The Queens terkekeh geli melihat Dario pasrah pada apa yang dilakukan istrinya

Dario hanya menatap malas pada teman-temannya. Caroline masih saja mengusap lengannya dan akhirnya menautkan jarinya pada jari besar Dario

"Jangan marah lagi!" ujar Caroline

"Hn"

"That's my husband" Caroline mencium pipi kiri Dario yang ada tepat di sebelah wajahnya

Dario tersenyum kecil mendengar ucapan Caroline. Caroline mau beranjak tapi, Dario menahannya dengan erat sampai akhirnya Caroline pasrah dan tetap duduk di pangkuan suaminya

"Jadi, Kenapa Brian jadi begitu?" tanya Ares lagi

"Dia pernah mengalami peristiwa menyeramkan buatnya" ujar Dario

"Semenyeramkan apa?" tanya Rafael

"Pernah satu kali seseorang mengirim paket ke pulau pribadiku. Padahal saat itu tidak ada yang tahu kami tinggal disana. Brian yang pertama menyadarinya, dia membawa paket itu dan mengembalikannya pada kurir yang mengantar. Kesal rencananya gagal, orang itu menyerang Brian. Tentu dia bisa melawannya hanya saja saat itu dia terkejut oleh ledakan yang besar dan fokusnya terpecah. Pria itu menusuk perut Brian dan menekannya hingga cukup dalam..."

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang