Pagi-pagi benar Caroline mengajak Brian pulang. Meski saat itu Dario masih terlelap. Awalnya Brian menolak tapi, Caroline berjanji setelah mereka membersihkan badan dan membuatkan Dario sarapan, mereka akan kembali. Karena itu Brian ikut pulang bersama Caroline. Sekitar pukul tujuh pagi Caroline kembali dan saat itu dia disambut helaan lega dari kelima pengawal Dario
"Kenapa?" Tanya Caroline
"Sir, sedikit tegang karena Mrs pergi saat Sir masih terlelap" jawab Winson membuat Caroline terkekeh kecil
Caroline menggendong Brian dan berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Brian sendiri langsung meminta turun saat mereka sudah dekat dengan kamar rawat Dario. Brian berlari kecil dan membuka pintu kamar rawat Dario
"Daddy" panggilnya dengan riang
Dario langsung menggendong Brian dan mendekapnya erat-erat
"Darimana kamu tadi?" Tanya Dario pada Brian
"Ryan pulang, mandi" ujar Brian jujur
Dario menghela lega dan duduk di sofa dengan Brian di pangkuannya. Dario mengusap sebelah pipi Brian yang cukup tembam itu
"Apa masih sakit?" Tanya Dario dan Brian mengangguk
"Sakit Daddy. Tadi saja saat mandi Ryan sampai minta mommy jangan cuci muka" adu Brian pada Dario
"Speak of mommy, where's she?" Tanya Dario
"Mommy tadi di luar. Tapi, belum sampai?"
Dario mulai cemas kembali, tapi Brian memeluk Dario seolah berusaha menenangkan ayahnya
"Mommy mungkin sedang mengobrol dengan perawat. Biar Ryan disini sama Daddy" ujar Brian
Dario mengangguk dia menghirup wangi khas baby di badan putranya yang sudah balita ini. Dario berusaha menenangkan dirinya
"Daddy"
"Hm?"
"Apa kemarin Daddy melihat kalung yang ada cincinnya?" Tanya Brian
Dario merogoh saku celananya dan menunjukannya pada Brian
"Maksud Ryan yang ini?" Tanya Dario
Mata Brian berbinar senang. Brian langsung mengambil kalung itu dan menggengamnya erat-erat
"Sejak kapan Ryan pakai kalung itu?"
"Sejak aku lahir. Mom bilang ini dari Daddy. Mom pakai satu lalu satu lagi untuk Ryan" ujar Brian
Dario melepaskan cincin pertunangannya, menyisahkan cincin pernikahan saja di jarinya. Cincin pertunangan itu dia masukan ke kalung Brian
"Daddy tambahkan. Ini punya Daddy dan ini punya mommy. Sekarang jadi punya Ryan" ujar Dario sambil memakaikan kalung itu ke leher Brian
"Haduh-haduh... Mommy ditinggal begitu saja" ujar Caroline pada Brian
"Sorry mommy" ujar Brian
Caroline tersenyum dia mengecup dahi Brian dan juga dahi Dario
"Good morning honey" sapa Caroline dengan senyumannya
Dario tercengang saat mendengar ucapan yang sudah lama menghilang itu kembali
"Ish! Gak dijawab" sungut Caroline
Brian tertawa dan Dario terkekeh kecil. Dario membisikan pada Brian untuk mengajak salah satu anak buah ayahnya membelikan jus untuk mereka semua. Brian mengangguk dan pergi. Menyisahkan Dario dan Caroline saja
"Astaga!" Pekik Caroline saat lengan Dario tiba-tiba memeluknya dari belakang
"Maafkan aku sweetheart. Aku bersalah padamu. Aku benar-benar minta maaf"
Caroline mengusap lengan Dario dan dia menggelengkan kepalanya
"Apa dulu aku menyakitimu?"
"Iya. Dan kamu harus membayarnya dengan amat mahal"
"Apapun sweetheart asal kamu memaafkanku dan kembali"
"Aku memaafkanmu Xander tapi, aku tidak bisa kembali"
Seketika jantung Dario berdenyut nyeri. Tapi, Caroline justru terkekeh kecil. Dia berbalik dan menghadapkan dirinya pada Dario. Caroline menatap mata biru kehijauan milik Dario. Tangan Caroline mengusap pipi Dario
"Kita tidak akan kembali, sebelum kamu menghilangkan panic attack-mu" ujar Caroline
"Maafkan aku"
"Sudah aku maafkan Xander"
"Aku bersalah padamu dan Ryan"
"Bukan salahmu. Salah Harold dan mantan boss gila ku"
"Aku tidak akan meninggalkanmu lagi"
"Aku anggap itu janjimu"
"Aku tidak ingin kita bercerai"
"Kamu tidak menandatanganinya saja sudah pasti kita tidak cerai"
Dario tersenyum kecil. Dia mencium bibir Caroline yang hari ini lebih manis dari apapun. Kesedihannya selama empat tahun sudah berakhir. Dario mendapatkan kembali dunianya. Nyawanya. Hidupnya
"Ayo makan" ajak Caroline saat Dario melepas pagutannya
Dario memakan sarapannya dengan disuapi oleh Caroline. Tak lama Brian datang dan duduk di pangkuan Dario
"Nanti siang kita pulang ke Vila" ujar Dario
"Yeay" pekik Brian senang
"I never again let you and our child go"
Note:
Maaf ya kakak2 app wattpad-ku error mendadak. Errornya sih dari gadget-nya yg udh agak tua jadi wp aku harusnya update tpi dari playstore-nya g update2...Maaf banget klo hari ini aku up-nya kemalaman...
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...