41. Be Careful

16.5K 711 8
                                    

"You're already home" hanya satu kalimat dan itu mampu menenangkan Brian

Dario merasakan napas putranya tidak terlalu menderu seperti tadi. Dia juga bisa merasakan otot-otot di badan putranya merileks perlahan. Dario terus memeluk dan mengusap punggung putranya sampai napas putranya benar-benar normal

"Kembali lah ke tempat tidur dan istirahat. Kamu masih perlu istirahat Ryan" ujar Dario

Dario melepaskan pelukannya dan menuntun putranya menuju ke ranjang king size di ruangan yang ada di sebelah kamar tadi. Kedua kamar itu memang terhubung. Memang, kamar yang tadi ditempati oleh Brian adalah kamar untuk tindakan pengobatan maupun pembedahan sementara untuk perawatan dan istirahat adalah kamar yang sekarang Brian masuki

"Hhh..." Dario menghela berat. Matanya menangkap perban yang melilit di pinggang dan perut putranya kembali berubah warna menjadi merah. Luka Brian terbuka kembali

"Gael, suruh Kanato naik" ujar Dario

Kanato memang sedang berada di bawah. Mereka sedang berbincang tadi dan Gavel memanggil Dario ke atas karena Brian mengamuk. Dario mengacak puncak kepala putranya

"Jangan lakukan hal seperti kemarin lagi Ryan! Kamu membuat Daddy dan Mommy khawatir" ujar Dario

"Maaf Dad" ujar Brian pelan

"Sudahlah... Apa kamu tahu siapa pria itu?"

"Yang Ryan tahu dia bilang Ryan adalah alat pembayaran dosa yang Daddy lakukan"

"Louis" desis Dario dengan tangan terkepal erat

Kanato datang dan segera melakukan tugasnya. Dia membuka perban yang melilit pinggang dan perut Brian lalu, kembali mengobati luka itu

"Why are you looking at me like that?" Tanya Kanato

Brian menggeleng. "Hanya merasa pernah melihat anda di suatu tempat"

Dario tersenyum geli mendengar ucapan Brian. Memang meski usianya sudah beranjak remaja, ucapannya terkadang masih sama ketika dia anak-anak. Polos dan terkadang jenaka

"Kenapa Dad tertawa?" Tanya Brian pada Dario sambil sedikit meringis karena lukanya yang sedang diobati

"Tidak. Hanya saja pertanyaanmu itu cukup lucu Ryan" jawab Dario

Brian mengernyit dan kembali menatap Kanato sebelum mengangguk. Dia paham maksud ayahnya

"Sudah mengerti?" Tanya Dario saat putranya mengangguk

"Sangat mengerti Dad. Dr. Fujiwara Kanato. Oh- salah bukan dokter tapi profesor. Baru-baru ini dibicarakan karena menolak tawaran dari hampir seluruh raja di dunia"

Kanato terdiam dan menoleh menatap Dario dengan tajam. Dario hanya tersenyum miring. Dia memang yakin Brian tahu hal itu

"I'm not telling him" ujar Dario pada Kanato

Dario mendekati putranya dan mencium puncak kepala putranya. "Dad ke tempat Mommy dulu. Mommy sudah berpesan untuk memberitahunya kalau kamu sudah bangun" bisik Dario pada Brian

Brian hanya mengangguk. Dario keluar dari kamar itu dan turun ke bawah. Brian dan Kanato sama-sama terdiam. Kanato sibuk dengan pekerjaannya sementara Brian sibuk menatapi jendela kamar itu

"You better watch out" ujar Brian membuat Kanato mengernyit bingung

"Banyak yang ingin membunuh anda. Harga kepala anda sangat mahal di black market" ujar Brian lagi

"Well, sepertinya aku tidak perlu khawatir tentang itu" jawab Kanato santai

"Kenapa?"

"Karena aku bekerja sama dengan ayahmu. Oh, jangan kau pikir ayahmu itu hanya pebisnis biasa. Dia-"

"I know" ujar Brian memutus ucapan Kanato

"He's The Dark World king. And his friends which is my uncle is the underworld king. Bukan hanya berbisnis, pamanku itu juga seorang mafia, kan? Dan ayahku juga teman-temannya yang lain mendukungnya" ujar Brian santai

"Wah-wah... Kau cukup tahu banyak hal untuk ukuran anak usia tiga belas tahun"

Brian hanya diam dan melempar pandangannya keluar jendela. Kanato menyelesaikan pekerjaannya dan merapikan alat-alat yang tadi dia gunakan

"Aku serius. Sebaiknya berhati-hatilah!" ujar Brian lagi

"Hn. I will"

Brian dan Kanato saling menatap. Mereka sama-sama tahu kalau mereka berdua akan saling bertemu di lain kesempatan. Entah sebagai musuh atau pun kawan. Brian sendiri memilih diam dan tidak berucap apapun lagi. Kanato memutuskan keluar dari kamar itu dan ketika Kanato membuka pintu itu. Baik dirinya maupun Brian sama-sama berucap

"Be careful and watch your back"

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang