89. I Promise You

18.3K 712 59
                                    

Note:

Guys sini ngumpul saya mau kasih konfirmasi... Jadi tdi di koment part sebelumnya banyak yg tanya si Martin anak saha? Nah saya cuma mau jawab... Blm ada konfirmasi dari pak boss si Martin anak siapa... Yg jelas Martin mau diangkat pak boss jadi anaknya dia... Lumayan buat nemenin Michelle sekalian itu buat memenuhi permintaan Brian yg pengen punya adik cowok tapi mommy-nya udah g mau melahirkan lagi...

Terus lagi, aku mau ingetin kalian buat koment aja klo nanti ada yg g dimengerti lagi saya jawab di koment atau klo banyak kek tadi ya saya jawab pake konfirmasi kek di atas... Sama aku jg mau ingetin...

Jangan Baper!

Siapin tisu, Hati, Emosi dan

Selamat membaca

.............

Caroline duduk meja ruang makan Mansion Dimitry. Mereka memang sedang sarapan disana tapi, pembahasan yang mereka bawa ke meja makan cukup berat untuk dibicarakan

"Jadi, Grandpa mau membawa Caroline kesana lagi?" tanya Dario dengan nada tidak suka yang sangat jelas

"Hn. Dan kali ini bukan hanya kalian berdua tapi ketiga anak kalian juga"

"Kenapa?"

"Karena kalian harus melakukannya"

"Aneh"

Samuel tidak menjawab lagi. Dia hanya diam dan memakan makanannya. Brian menyadari situasi berubah banyak sejak mereka datang ke Mansion besar ini seminggu yang lalu. Terlebih saat kakak dari kakeknya kembali ke Mansion kemarin malam dengan istrinya setelah mereka melakukan perjalanan bisnis selama sebulan

"Lalu, masalah Martin. Kalian serius mau merawatnya?" tanya Ares

"Kenapa tidak?" tanya Dario

"Kamu tahu anak tentang anak itu, kan? Siapa keluarganya sebelum dia berakhir di bawah asuhan Tania di panti asuhan?"

Dario mengangguk. Brian penasaran dengan ucapan ayah dan kakeknya. Siapa Martin sampai saat ini masih abu-abu bagi Brian. Brian akan menyelidikinya nanti

"Brian" panggilan itu membuat Brian keluar dari pemikirannya

"Ya, Grandpa?"

"Kamu bersedia bersekolah disini?"

"Di Sky High atau di Spring High maksud Grandpa?"

"Sky High"

"Terserah Dad saja. Aku ikut kata Dad saja"

"Kalau aku minta kalian menetap disini bagaimana?"

Brian menggenggam erat garpu dan pisau makannya. Dia berdeham kecil

"Tergantung" ujarnya

Chea menoleh menatap kakaknya. Dia mengerti maksud kakaknya. Dan Chea tahu hanya menunggu kode dari ibunya dan Brian akan mengatakan alasannya. Brian menatap ibunya yang duduk berseberangan dengan ayahnya dan dirinya

Ares melihat Caroline mengeleng pelan pada Brian. Brian menatap tenang ibunya. Entah apa yang kedua orang itu lakukan, yang jelas mereka seperti sedang berbicara dengan telepati

"Tergantung pada apa?" tanya Ares

"Tergantung jawaban mana yang Grandpa ingin dengar dan Mom izinkan untuk aku jawab"

Dario tahu anaknya tidak ingin tinggal di Kanzpia. Bagi keluarga kecilnya rumah mereka adalah Caxander Island. Bukan Mansion besar di Kanzpia. Dario melihat ayahnya tidak akan berhenti menanyai putranya dan itu artinya Caroline akan terus berharap cemas agar Brian tidak bertindak di luar batas

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang