"Kamu sudah pulang sayang?" Tanya Caroline saat melihat Brin meletakan bungkusan obat di meja dapur
"Sudah mom, baru saja"
Caroline mengangguk. Putranya baru saja menduduki bangku kelas satu junior high di Andlesia dan putranya bahkan baru berumur dua belas tahun. Caroline mengambilkan segelas jus untuk Brian dan memberikannya pada putranya
"Oh iya mom" panggil Brian
"Kenapa?"
"Tadi, di Detro ada yang menawari Ryan jadi model. Boleh tidak mom?"
"Memangnya kamu mau?"
"Ryan sih gak masalah. Toh, tidak akan mengganggu sekolah Ryan"
"Apa dia memberikan kartu namanya pada kamu?"
Brian langsung mengeluarkan kartu nama di sakunya dan memberikannya pada sang ibu
"Mom check dulu. Kalau dia benar-benar agensi model Mom akan pertimbangkan dengan Daddy"
"Tidak akan diizinkan Mom, kalau bertanya Daddy"
"Siapkan alasan bagus untuk Daddy-mu sisanya Mom yang urus"
Brian hanya mengangguk. Dia mengambil tasnya yang tadi dia taruh di sampingnya
"Ryan tidak ikut makan siang ya... Ryan mau mengerjakan tugas Ryan"
Caroline tersenyum dan mengangguk. Caroline beranjak ke kamar putrinya dengan membawa bungkusan obat dan seteko air hangat. Caroline menarik senyuman di bibirnya tatkala melihat putrinya tengah terlelap dalam dekapan sang ayah. Caroline meletakan teko air dan bungkusan obat di nakas lalu, dia menyelimuti putri dan suaminya yang tengah terlelap
Caroline memutuskan turun dan menyiapkan makan siang mereka. Seperti yang dikatakan Brian, dia tidak turun ke meja makan saat makan siang. Dario yang baru bangun pun turun ke bawah dengan Chea di gendongannya
"Chea, kamu sudah besar masih saja minta gendong sama Daddy" ucap Caroline
"Biar saja. Dia tetap putri kecil buatku. Lagi pula tidak mungkin juga Chea aku tinggal di kamar" ujar Dario membela Chea
Caroline hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengambilkan semangkuk bubur untuk Chea
"Ayo makan Chea" ujar Caroline
"Selamat makan Daddy, Mommy" ucap Chea
"Ryan mana?" Tanya Dario saat putranya tidak nampak
"Dia tidak ikut makan siang. Katanya dia mau mengerjakan tugas di kamarnya"
Dario mengangguk kecil dan mulai memakan makan siangnya. Selesai makan siang Chea kembali terlelap di kamarnya dan Caroline sibuk berbincang dengan Cathlin melalui ponselnya. Selesai berbincang dengan Cathlin, Caroline beranjak ke kamar mereka dan menemui suaminya
"Ada apa Sweetheart?" Tanya Dario
Caroline tersenyum simpul dan duduk di pangkuan Dario. Dia bergelung manja disana. Dario mengernyit heran pada istrinya yang tiba-tiba manja
"Kamu tidak sedang hamil, kan?" Tanya Dario
"Ish! Orang mau bermanja dibilang hamil!"
"Ya siapa tahu"
Caroline memutar bola matanya malas
"Ya sudah, aku to the point saja. Putra kita mau jadi model"
"Hah?"
"Ryan ditawari menjadi model. Aku sudah menyelidiki perusahaan dan pemiliknya melalui Cathlin. Hasilnya itu benar-benar perusahaan agensi dan cukup aman. Izinkan saja Ryan jadi model. Aku yakin Ryan bisa jaga diri. Kita juga sudah mengajarinya bela diri"
Dario diam sejenak. Dia memikirkan keamanan Brian jika Brian menjadi model. Dario menggelengkan kepalanya
"Tidak boleh" putus Dario akhirnya
"Yah, kenapa tidak boleh?"
"Tidak aman untuknya sweetheart"
Disaat itu juga Brian mengetuk pintu kamar orang tuanya. Caroline langsung berdiri dan membukakan pintu. Dia mengajak Brian masuk untuk berdiskusi bersama Dario
"Kalau kamu kesini untuk izin menjadi model, tidak Dad izinkan"
"Meskipun Ryan tidak akan memberikan nama lengkap Ryan?" Tanya Brian
Dario menatap putranya. Bukannya takut, Brian malah menatap balik Dario. Mereka saling diam di posisi itu selama beberapa saat sampai akhirnya, Brian berdiri
"Ryan mau kembali ke kamar" ucapnya
Brian berjalan menuju pintu dan membuka pintu itu. Tepat sebelum dia menutup pintu kamar orang tuanya dia berucap
"Dengan atau tanpa persetujuan Dad, Ryan sudah menandatangani kontrak kerjanya tadi pagi. Ryan akan tetap bekerja di agensi itu"
Brian menutup pintu meninggalkan ayahnya yang menggeram kesal. Caroline hanya bisa menangkan suaminya dan meyakinkan kalau putra mereka akan baik-baik saja. Dario memilih beranjak ke ruang kerjanya dan menenangkan diri disana
"Apa yang sudah gue lewatkan selama ini? Bagaimana bisa Ryan jadi seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...