"Kumpulkan temanmu. Mulai sekarang kalian bekerja padaku!" Ucapan Dario membuat semua orang terkejut
"Tuan anda tidak sedang bercanda, kan?"
"Tidak. Kalian aku pekerjakan. Dengan pekerjaan yang sama dan kalian bekerja untukku cucu perdana menteri Kanzpia yang kalian cari, Dario Alexander Lucio Malven Dimitry!"
Cathlin menganga karena kaget, dia tidak menyangka alasan sebenarnya sahabatnya tidak menyelesaikan misi karena, pria yang dicari oleh boss-nya adalah suaminya
"La-lalu anda ingin kami melakukan apa?"
"Cari Caroline"
"Pardon?"
"Freya nama aslinya Caroline. Cari dia!"
"Tugasnya sangat sulit sir. Kami tidak mungkin bisa menemukannya"
Dario dan sekitar lima puluh anak buahnya mengernyit mendengar ucapan gadis itu. Mencari seorang Caroline dikatakan mereka sulit?
"Seperti yang aku katakan tadi di kantor anda sir. Tujuh tahun lalu, Fre-maksudku Caroline melarikan diri dari perusahaan. Dan kami baru menemukannya kemarin. Butuh waktu cukup lama dan keberuntungan untuk mencari seorang Caroline sir. Dia hanya bisa ditemukan jika dia ingin ditemukan atau saat itu kita sedang beruntung. Jika tidak? Maka dia akan lenyap bagai ditelan bumi" ujar Cathlin
Dario menutup matanya sekilas. "Selesaikan apa yang kalian kerjakan dan setelahnya pergi. Dan kau Cathlin, kau serta teman-temanmu tetap bekerja padaku. Cari Caroline sampai kalian menemukannya, apapun yang kau butuhkan unutk mencarinya akan aku sediakan gaji kalian per bulannya sebesar 70.000 zerl dan kalian bekerja di bawah nama Caroline. Lalu, jaga rahasia nama Dimitry. Jangan sampai siapapun tahu kalau aku adalah keturunan Dimitry dan Caroline adalah istriku, paham?"
"Understood sir. Kami akan mulai mencarinya"
Dario kembali ke kamarnya. Kamar mereka. Kamar yang selalu menjadi tempat kejadian itu terbayang. Dario menutup pintu kamarnya dan terduduk di balik pintu, dia menangis dalam diam
"Maafkan aku sweetheart... Kembalilah aku mohon" ujarnya
Tangan Dario membuka ponsel Caroline yang ada di sakunya. Dia melihat-lihat semua isi ponsel itu dimana hanya ada foto dirinya maupun mereka berdua. Dario meletakan ponselnya, dia beranjak ke kamar mandi ketika tanpa sengaja kakinya menendang tempat sampah dan menemukan kotak alat tes kehamilan. Dario mengambil kotak itu. Kosong. Kotaknya telah kosong
"Honey... Aku punya kabar gembira buatmu" lagi. Ucapan Caroline terngiang di kepalanya
"Kabar gembira..." Gumam Dario
Dengan cepat Dario menggeledah seisi wastafel itu dan menemukan apa yang dia cari di sudut wastafel dan tertindih oleh handuk kecil. Lagi-lagi kenyataan menamparnya dengan keras. Dario terduduk lemas dengan alat itu di tangannya. Air matanya kembali lolos meluncur di pipinya
"Ya Tuhan, apa yang sudah aku perbuat?!" Gumam Dario lirih dan kesal
Terlebih saat dia mengingat dia amat kasar saat memaksa istrinya hari itu. Dan saat itu istrinya tengah hamil anak mereka
"Maafkan aku Caroline. Maaf" ujarnya lirih dengan air mata tidak berhenti mengalir
Pintu kamar Dario diketuk berkali-kali oleh Winson. Karena, semua anak buah Dario meminta Winson melakukannya. Winson mengetuk dan memanggil nama Dario berkali-kali meski tidak terjawab
"Sir..."
Setelah panggilan ke dua puluh. Pintu itu terbuka dan menampakan wajah kacau Dario dari dalam. Dario menyandarkan kepalanya ke dada Winson membuat seluruh anak buahnya dan Winson sendiri kaget
"Apa yang aku lakukan? Dia hamil. Istriku hamil" ujar Dario lirih
Winson dan yang lain terkejut mendengarnya. Jujur saja, Winson tidak tega melihat tuannya begitu terpuruk dalam waktu satu hari setelah dia tahu istrinya pergi meninggalkan dia
"Aku berengsek! Biadap! Keji! Bajingan! Bagaimana bisa aku melakukan hal itu padanya? Dia bahkan menangis saat itu"
Winson menyuruh teman-temannya menyiapkan segelas air dengan obat penenang di dalamnya untuk Dario. Dia memberi kode pada siapapun temannya yang mengerti dan Gael yang langsung mengangguk. Gael pergi. Winson menepuk punggung Dario pelan
"Kami dan Cathlin akan menemukan Mrs. Vierra dan young master or young lady, Sir. Saya berjanji" ujar Winson
"Sir, minum dulu" ujar Gael saat Dario sudah menjauhkan kepalanya dari Winson
Dario meminum air itu dan memberikan gelasnya pada Gael
"Gael"
"Yes, sir"
"Cari orang yang mengirikan foto itu. Bawa dia ke kontainer"
"Understood sir"
Dario mulai kehilangan keseimbangannya dan secara pasti kesadarannya hilang sempurna. Winson menangkap badan Dario dan memanggulnya di pundaknya. Dia membaringkan Dario di ranjangnya dan menyelimuti tuannya
"Sebaiknya kita cepat cari orang itu. Cello, Dean, Joshef, Neo dan Gavel kalian jaga disini. Aku, Gael, Fioz, Victor dan Jordan akan mulai mencarinya besok. Kalian jaga Sir dan tunggu kabar dari Cathlin" ujar Winson
"We better found that person"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...