9. Safe Brian

27.1K 1K 21
                                    

"We should go" ujar Dario

Bukan Dario takut melawannya, hanya saja, dia berada di luar wilayahnya. Dia tidak ingin membawa masalah bagi penduduk sekitar terutama Brian dan mungkin ibunya. Jadi, Dario segera memakai jas-nya dan beranjak dari kantornya. Gael mempersiapkan keberangkatan Dario. Mereka mengawal Dario dan mempersiapkan mobil di tempat parkir dengan cepat

Dario memasuki mobilnya dan mobil itu melesat keluar dari parkiran. Dario masih memejamkan matanya merasa heran dengan kebetulan yang terjadi disana. Sampai suara kecil itu masuk ke telinganya

"Stop!" Titah Dario pada Winson yang mengemudikan mobilnya

"Sir?" Tanya Gael heran

Tanpa menjawab Dario keluar dari mobilnya dan berlari menjauh kembali ke arah D' Kingdom. Sontak saja seluruh anak buah Dario berlari mengikuti tuannya. Mereka takut terjadi sesuatu pada tuannya. Dario mendengarnya. Dia mendengar suara Brian memanggilnya. Tidak, bukan memanggilnya tapi, memanggil ayahnya dan entah kenapa itu menarik Dario untuk kembali

Cling...cling...

Dario menunduk saat suara benda menggelinding itu terdengar di telinganya. Dia berjongkok dan mengambil sebuah kalung dengan cincin sebagai bandulnya

"This can't be" gumam Dario

"Sir!" Panggil Gael saat melihat Dario berjongkok

"What's wrong sir?" Tanya Gael

Dario tidak menjawab, dia meneliti cincin di tangannya. Dia kenal dengan sangat jelas bentuk cincin di tangannya. Cincin pertunangannya dengan Caroline. Tapi, cincin seperti itu bisa dimiliki oleh siapa pun bukan? Dario melihat bagian dalam cincin itu

'Belongs to Alexander'

Mata Dario terbelalak melihat ukiran di cincin itu. Cincin itu benar-benar milik Caroline

"Aaaaakkh!!!" Jeritan itu membuat Dario segera berdiri dan berlari mengikuti asal jeritannya

Sementara disisi lain, sesosok anak kecil tengah merintih kesakitan saat wajahnya tersayat sebuah pisau

"Sakit..."rintihnya. Seolah tidak cukup pria yang mengejarnya sedari tadi melemparkan dirinya hingga dia menabrak kayu-kayu tempat penyimpanan minuman dan membuatnya menjerit

Jeritan anak itu terdengar sangat keras dan memilukan. Seluruh badannya sudah penuh dengan luka. Darah disana-sini. Anak itu tidak menangis, meski kesakitan dia tetap tidak menangis, ibunya mengajarkan dia untuk kuat dan tidak menangis di depan orang lain

Klek

Pria itu mengeluarkan sebuah pistol dari balik jas-nya. Dia menodongkan pistol itu pada anak kecil di depannya

"Akhirnya, setelah bertahun-tahun aku menemukanmu! Aku akan membunuhmu sebagai balasan atas perbuatan Alexander ayahmu yang sudah membunuh putraku!!!" Ujarnya

"Daddy..." Panggil anak itu dengan lirih dia terlalu takut untuk menutup matanya dan badannya terlalu sakit untuk digerakkan. Bahkan, kalung pemberian ibunya saja sudah hilang entah kemana

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia" ujar pria itu sambil bersiap menarik pelatuk pistolnya

Jdughh! Bugh!

Mata anak itu terbuka dengan sempurna. Dia kaget melihat pria di depannya menjerit kesakitan dan jatuh tersungkur. Tanpa sempat dia sadari, seseorang memeluknya dan mengusap punggungnya, memberikan rasa aman padanya

"I got you... Daddy got you, Ryan... Daddy got you" ujarnya di telinga sang anak

Seketika itu Brian menangis dengan keras. Seluruh anak buah Dario terkejut bukan main melihatnya. Dario mengecupi puncak kepala anaknya. Dia memeluk anak itu erat-erat. Setelah anak itu agak tenang, Dario melepaskan jas-nya dan memakaikannya pada Brian

"Daddy..." Panggil Brian di sela isakannya

"Shusssh... It's okey now, Daddy got you. You're safe" ujar Dario

Dario menggeram melihat anaknya penuh luka bahkan pipi tembam anak itu berdarah. Dario mengeratkan jas-nya di tubuh kecil Brian lalu, Dario menggendongnya dalam dekapan erat

"Harold Joran! Berani sekali kau menyentuh dan melukai putraku!!!" Bentak Dario

Seluruh orang disana terkaget mendengar bentakan Dario yang sangat menyeramkan juga, fakta yang baru saja diungkapkan Dario. Dario merasakan tangan kecil Brian meremat kemejanya dengan erat

"Daddy, uncle itu bilang mau membunuhku" adu Brian sambil kembali terisak

"Tidak akan, Ryan. Dia tidak akan bisa melakukannya" ujar Dario menenangkannya sambil mencium kening putranya dengan sayang

Dario meletakan kepala Brian di ceruk lehernya. Dia meminta pistol dari Gael. Pistol dengan peredam bunyi. Dario menembak kaki, tangan, dan kepala Harold dengan cepat. Setelahnya dia menyuruh Jordan mengangkat badan Harold sementara dia menyerahkan pistolnya pada Gael

"Ke rumah sakit" titah Dario pada Winson

'Nobody allow to touch you and your mom. If they dare then, I gladly kill them'

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang