Dario menggendong Brian ke kamarnya. Dia menyelimuti putranya itu dan mencium keningnya dengan lembut
"Birthday present dari Daddy besok saja ya..."gumam Dario
"Sleep tight, son. Have a nice dream"
Keesokan harinya Brian baru bangun pukul sembilan pagi. Brian langsung bergegas membersihkan badannya dan turun ke bawah menuju dapur. Dia langsung mencari ibunya
"Mom..." Panggil Brian
Caroline menoleh dan Brian memeluknya. Caroline tersenyum. Dia mengusap rambut putranya yang hampir setinggi dirinya sekarang
"Good morning and happy 13th birthday. Wish you all the best" ucap Caroline sambil mengecup kening putranya
"Sorry mom. Kemarin Ryan ngantuk sekali"
"It's okey. Mom ngerti. Ayo sarapan"
Brian mengangguk. Dia langsung ke ruang makan dan menemukan ayah dan adiknya sudah ada di ruang makan. Chea langsung berlari dan menubruk Brian serta memeluknya erat-erat
"Happy birthday kak" ucap Chea
"Thank you princess" ucap Brian sambil mencium kening adiknya
Dario berdiri dan mengacak rambut putranya pelan
"Happy 13th birthday. Wish you all the best" ucap Dario dengan senyum kecil di bibirnya
"Thanks Dad" ucap Brian menyudahi perang dingin mereka
Dario memberikan sekotak hadiah untuk Brian. Brian menerima kotak itu, mengucapkan terima kasih dan membukanya. Sebuah ponsel. Kening Brian mengkerut bingung
"Hadiah yang sebenarnya nanti setelah sarapan. Kalau mom sampai tahu apa yang kamu minta dia bisa marah" bisik Dario sambil mengecup puncak kepala putranya
Brian mengangguk paham
"Ayo sarapan" ajak Dario
Brian duduk di kursinya dan mereka memulai sarapan mereka. Sesekali Chea bergurau dengan ibu dan ayahnya. Brian hanya tersenyum atau terkekeh kecil
"Dad" panggil Brian
"Hm?" Dario menoleh ke arah putranya
"Sorry. Ryan tahu Dad masih kesal atas keputusan Ryan menjadi model tapi, Ryan pikir tidak masalah asal mereka tidak tahu siapa Ryan"
Dario mengangguk
"Daddy ngerti. Lagi pula selama setahun ini kamu sudah membuktikan kalau menjadi model pun kamu masih aman. Jadi, tidak ada salahnya juga kamu jadi model"
"Seriously?"
Dario mengangguk
"Thank you Dad"
"You're always welcome son"
Seperti janji, setelah sarapan Dario mengajak Ryan pergi ke sebuah kota di Andlesia. Dario mengajak putranya ke toko yang menjual pistol tak jarang pistol itu rakitan keluarga Koflain ataupun keluarga Victor
"Pilih sendiri" ucap Dario
Brian memilih sebuah semiautomatic handgun. Dia bilang itu hanya untuk koleksi jadi, Dario membelikan itu untuknya. Brian tersenyum. Dia secara diam-diam sudah menarik kartu bisnis milik toko itu. Dario mengajak Brian berkeliling sebelum mereka pulang
"Sudah jam makan siang. Kita makan siang disini saja ya?" Ajak Dario dan Brian mengangguk
Mereka pergi ke salah satu restoran terkenal. Dario memesan makanannya begitu juga Brian
"Sir, silahkan" ucap pelayan di restoran itu
"Ryan pikir tidak ada appetizer disini. Mereka tidak mencantumkannya di menu" ucap Brian dan Dario terkekeh
"Mereka menyediakannya secara gratis dan berbeda setiap harinya"
Brian mengangguk dan memakan salad di depannya. Akan tetapi, baru tiga suapan dan
Ting!
Brian menjatuhkan garpu di tangannya. Tangan Brian beralih meremat bagian depan kemejanya dan dia mulai terbatuk dengan napas tersengal
"Ryan!"
Dario langsung berdiri dan berpindah ke sisi putranya
"Ryan, what's wrong?"
"Can't breath...uhukk..uhukk!" Ucap Bruan dengan susah payah
Dengan cepat Dario menggendong Brian dan keluar dari restoran itu. Dia menyerahkan urusan restoran itu pada Gavel dan Joshef. Sementara dia masuk ke mobilnya
"Rumah sakit, cepat!" Titah Dario pada Cello
Dalam waktu lima belas menit mereka sampai di rumah sakit. Gael sudah memesan kamar khusus dan dokter ahli untuk menangani Brian. Brian dibawa ke ruang khusus dan segera ditangani. Dario menunggu di luar dengan Gael dan Cello
"Mr. Alex" panggil sang dokter setelah setengah jam berada di kamar khusus itu
"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Dario
"Alergi yang diderita putra anda kambuh. Apa sebelum ini putra anda memakan atau meminum sesuatu yang menjadi penyebab alerginya kambuh? Untuk saat ini kondisi putra anda stabil, meskipun napasnya masih lemah dan perlu dibantu dengan masker oksigen. Saya permisi"
Dario terdiam. Dia mengingat-ingat apa saja yang dimakn putranya. Dan saat itu Joshef muncul dengan terengah
"Sir, di dalam saus dari salad yang dimakan young master mengandung Almond"
Terjawab sudah penyebab Brian terbaring di rumah sakit. Almond. Sejak lahir Brian alergi berat pada Almond dan dia baru saja memakannya. Dario menghembuskan napasnya berat
"Gael. Beri tahu Fioz untuk mengantar Caroline dan Chea kesini"
"Understood sir"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...