56. Awal Dari Kemurkaan

16.1K 614 48
                                    

"Gael..." ujar Dario melalui sambungan telepon

"Yes sir"

"Aturkan jadwal ku untuk bertemu Lawrence"

"understood sir"

Dario mematikan sambungan itu dan duduk di ranjang yang sudah berantakan. Dario melihat sedikit darah disana. Dario memutuskan mengambil salah satu pakaiannya yang masih ada di walk-in closet, mengingat kamar ini dulunya adalah kamar miliknya lalu, dia berjalan menuju kamar mandi

"Dasar anak nakal! Sudah Dad bilang kan, untuk berhenti saja. Tapi, kamu tidak pernah mau mendengarkan" gumam Dario

Selesai mandi Dario memeriksa ponselnya dan mendapati Gael mengirimkan e-mail padanya. Dario tersenyum. Dia memakai jaket  hitam miliknya dan merapikan rambutnya. Dario mengambil beberapa pistolnya dan menimpan pistol itu di balik jaketnya. Selain pistol, dia juga membawa beberapa pisau yang dia simpan di saku dan diselipkan di kaus kakinya. Dario mengambil kunci mobil miliknya di lemari depan dan segera menuju ke parkiran

"Lihat saja! Setelah kau memburu ayahku dan membuat putraku terluka, sekarang kau berani menculik salah satu dari mereka. Jika sampai terjadi sesuatu padanya... Akan aku kuliti kau hidup-hidup!!" desis Dario

Sekitar lima belas menit dan Dario sampai di tempat pertemuannya dengan Petter Lawrence. Dario keluar dari mobilnya dan duduk di atas kap mobilnya. Tak lama berselang, suara deru mobil memasuki pendengaran Dario

"Maaf membuat anda menunggu lama" suara berat itu membuat Dario meliriknya walau hanya sedikit

"Ada perlu apa sampai tuan Alexander yang terhormat datang kesini?" ucap pria itu lagi

Dario hanya diam tatapan matanya merendahkan pria di depannya. Dario terus menatap pria itu dengan kemarahan yang masih berusaha dia tahan

"Maaf. Bukankah anda meminta untuk bertemu? Ada permasalahan apa sampai anda mengajak saya bertemu?" Tanya pria itu lagi

 Bukankah anda meminta untuk bertemu? Ada permasalahan apa sampai anda mengajak saya bertemu?" Tanya pria itu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan mata Dario tidak berubah. Bibirnya terkatup rapat, membuat sebuah garis lurus. Dario melemparkan sebuah map ke arah pria di depannya. Dario melihat pria itu mengernyit tapi tetap menganbil dan membuka map itu. Mata pria itu melebar lalu, pria itu menatap Dario dengan seringaian di bibirnya

"Oh... Anda datang kesini untuk orang ini? Kenapa? Apa karena dia mengusik bisnis anda?"

"Dimana dia?" tanya Dario dengan nada datar dan sangat dingin

Pria itu tersenyum. "Well, dia berada dalam pengawasan kami. Jika anda berpikir dia akan kembali, maka anda salah tuan Alexander Dimitry"

Dario tidak terkejut mendengar nama keluarganya terucap dari bibir pria di depannya. Dario memang yakin dia pasti tahu hal itu, terlebih Brian pernah mengatakan kalau dia juga mengincar dirinya selain Ares ayahnya

"Aku beritahu rahasia padamu" ujar pria itu

"Dia tidak akan selamat kali ini. Memang semua rencanaku sudah gagal waktu itu. Dan kemarin juga kesempatan itu lagi-lagi menghilang. Tapi, aku pastikan yang kali ini aku akan berhasil. Karena apa? Karena pengganggu kecil itu sudah dipastikan akan tewas"

Mendengar ucapan itu membuat Dario meradang. Rahang Dario mengeras, giginya gemelutuk menahan amarahnya yang siap meledak

"Kenapa mencarinya? Anda tertarik melihatnya??"

Dario masih diam. Pria itu tersenyum sinis pada Dario. Seolah ingin berucap pada Dario kalau Dario sudah kalah cepat darinya

Prok! Prok!

Pria itu menepuk tangannya dua kali dan dua orang keluar salah satu mobil di belakangnya. Pria itu semakin tersenyum. Dia mengangkat tangan kanannya dan mengibaskannya, memberi tanda pada anak buahnya untuk melakukan sesuatu

'Apa yang ingin kau lakukan?' pikir Dario

Dario bersiaga. Dia masih menatap dalam tenang. Tatapannya tidak berubah. Dario melihat dua orang itu membuka kursi penumpang dan menarik seseorang keluar

Deg!

Jantung Dario seolah berhenti saat melihat siapa yang mereka tarik keluar dari dalam mobil itu. Di depan matanya sendiri, mereka menyeret orang yang amat dia sayangi. Mata Dario terfokus menatap kedua orang itu. Dia mengingat baik-baik siapa orang yang sudah menyeret orang yang dia sayangi

"Terkejut? Saya rasa tidak" ujar pria itu

"Bagaimana? Menyenangkan bukan? Dia yang berharga buatmu diperlakukan seperti ini" lanjutnya

"Uuhh... Dia mengenaskan ya? Padahal banyak yang bilang dia hebat! Sang Dimitry kini berada di bawah kakiku!!!"

Cuih!

Sosok itu meludahi sepatu kulit hitam milik pria yang berdiri dan sedang tersenyum pongah di sebelahnya

"Kau!!!"

Jduagghh!

Satu tendangan dilayangkan oleh pria itu tepat di depan mata Dario. Menambah luka di wajah yang sudah babak belur dan penuh darah itu. Selain itu, dia tidak menyadari kalau dia tengah menambah alasan bagi Dario untuk menghabisinya

"Dasar sial!!!" lagi pria itu menendang sosok di bawahnya dengan keras tepat di depan mata Dario yang tengah menghitung segala alasan untuk membalas dendam

Jduagghh!

Sprrruuttt

Darah menyembur dari mulut sosok yang sudah setengah sadar itu saat pria itu menendang perutnya dengan keras

"PETTER LAWRENCE!!!!!!"

.........

Note:

Nah loh... Siapa itu yang di hajar sampe babak belur?

Siapakah yg sebenarnya diculik sama yg ini??

Ares kah?

Brian kah?

Atau...

Habis ini aku mau siap-siap cari tempat aman. Soalnya 'iblis' udah mau keluar... Kalian pada cari tempat aman juga ya kalau mau melihat kebangkitan 'iblis'...

See you guys

Salam,

Fionna

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang