15. Untung Sayang!

27.7K 1K 8
                                    

Several month later

Dario kembali ke Marvinia bersama dengan Caroline dan Brian. Tentu saja, hal itu membuat para ketua pengawal Dario menghela lega. Bersamaan dengan hari itu, Cathlin datang dan meminta maaf pada Caroline juga berterima kasih. Cathlin melihat Brian dan menyukai anak itu, menurut Cathlin, Brian akan menjadi anak yang pandai

"I'll kill you if you make my son to be a secret agent!" Ancam Caroline dengan pisau buah di tangannya

Sontak saja Dario yang melihat itu tertawa geli. Terlebih saat melihat wajah Cathlin yang nampak pucat

"Calm down a bit sweetheart" ujar Dario sambil mengambil alih pisau di tangan Caroline

"Tidak baik jika Ryan melihat" ucap Dario sebelum Caroline sempat protes. Setelahnya Dario meletakan pisau itu dan beranjak dari sana

"Ngomong-ngomong, sekarang kamu kerja dimana?" Tanya Caroline pada Cathlin

"Hm? Disini" jawab Cathlin santai

"Hah?"

"Iya, aku bekerja disini. Sebagai secret agent untukmu dan suamimu. Dengan bayaran per bulan 120000 zerl, diluar tambahan lainnya"

"Hah?! Jangan bercanda!"

"Tidak nyonya boss. Kami bekerja padamu"

"Benar-benar Xander itu! Eh? Wait! Did you say us?"

"Yes, I did"

"Us?"

"Aku dan semua rekan kita dulu. Suamimu merekrut kami dan menjadikan perusahaan baru dengan latar perusahaan berita sebagai kedok dan secret agent sebagai pekerjaan nyata. Dan kamu menjadi pemilik perusahaan itu"

"Hah?"

Caroline menatap tak percaya pada Cathlin tapi, Cathlin malah mengangkat tangan kanannya dengan jari telunjuk dan jari tengah mengacung di udara

"Tolong lanjutkan mengupas buahnya sendiri. Aku ada urusan" ujar Caroline

Caroline mencari Dario dan terdiam saat dia mendengar suaminya bertelepon dengan bahasa sangat formal. Kemungkinan besar telepon dari keluarganya. Caroline menunggu dengan duduk di pangkuan Dario yang saat ini ada di ruang kerjanya. Pintu ruang kerja sendiri sengaja Caroline kunci tadi

"Iya, nanti Alex pulang. Hn. Sampaikan pada grandma Alex akan pulang saat anniversary grandma dan grandpa" ujar Dario pada seseorang di teleponnya

Cup

Dario mengecup bibir Caroline singkat. Membuat Caroline terkejut tanpa suara

"Hn. Iya mom. Alex janji" ujar Dario lagi

"Mommy?" Tanya Caroline tanpa suara

"Iya." Jawab Dario pada kedua wanita yang berbicara padanya

Dario mendengar omelan ibunya tentang kenapa dia tidak pulang-pulang ke Kanzpia sambil mengusap pipi Caroline. Tangan kiri Dario mengusap pipi istrinya dengan lembut sebelum turun ke leher sang istri. Dario menarik tengkuk Caroline dan mulai melumat bibir istrinya. Tidak peduli ibunya tengah memarahinya di telepon

"Alex? Kamu mendengarkan mommy tidak?!"

"Dengar mom..." Ujar Dario setelah melepaskan ciumannya untuk menjawab ibunya

Dario melihat wajah istrinya yang merona. Dario tersenyum melihatnya baginya, Caroline sangat menggemaskan.

"Iya mom. Alex tahu. Sudah dulu ya mom. Alex masih ada 'pekerjaan' lain" ujar Dario lengkap dengan senyum menggodanya yang membuat Caroline semakin merona

"See you soon mom"

Dario meletakan ponselnya di atas meja dan tangannya menarik pinggang Caroline.

"Nakal!" Ujar Dario sambil mengigit kecil pipi Caroline

"Hah?"

"Kamu sudah menggodaku, padahal kamu tahu aku sedang menelepon mommy"

"Aku tidak menggodamu!" Elak Caroline

"Kamu duduk di pangkuanku, apa itu bukan menggoda namanya?"

"Hah?"

"Lihat hasil ulahmu" ujar Dario sambil menunduk

Seketika Caroline kembali merona. Dia memukul pelan dada bidang Dario sebelum menyandarkan kepalanya disana. Dario terkekeh geli. Dia mengusap rambut Caroline yang sudah panjang kembali. Sesekali dia mencium puncak kepala Caroline

"Oh iya!" Ujar Caroline sambil kembali duduk dengan tegak di pangkuan Dario

"Kamu mempekerjakan semua re- maksudku mantan rekanku di bawah namaku?" Tanya Caroline

"Iya"

"Kamu juga membuat perusahaan dengan namaku sebagai pemiliknya?"

"Iya"

"Take it back!"

"Kenapa?"

"Kalau Mommy atau Daddy tahu, mereka bisa curiga Xander. Ambil kembali! Pakai namamu sebagai pemiliknya!"

"Tapi-"

"Tapi? Pakai tapi, hari ini tidur sama Ryan!"

"Yah kok gitu?"

"Makanya ambil balik!"

"Iya-iya. Aku ambil balik"

Dario menghubungi Gael, meminta Gael mengurus perpindahan kepemilikan perusahaan itu menjadi namanya. Setelah selesai dia memutus sambungannya dan meletakan ponsel itu di meja

"Nah, kan kalau begitu jadi makin cinta" ujar Caroline disertai kecupan ringan di bibir Dario

"Udah ah, mau balik ke dapur" ujar Caroline sembari beranjak dari pangkuan Dario. Meninggalkan Dario yang sedang melongo kaget

"Ish! Untung sayang"

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang