10. He Just Lying

28.5K 1.1K 12
                                    

Menangis sesenggukan. Itu yang dilakukan Brian sekarang. Dokter dan perawat sampai kewalahan, lantaran Brian yang terluka lebih memilih berlari dengan terpincang menghindari dokter dan perawat daripada diobati lukanya

"Maaf, tuan" ujar seorang perawat yang diutus keluar dalam bahasa internasional

"Ya?" Tanya Dario heran

"Maaf, bisakah anda masuk ke dalam?"

"Kenapa?"

"Anak anda tidak bisa diam dan terus menghindari dokter. Kami takut anak anda malah terkena benda tajam di dalam"

Dario mendecak kesal pada perawat di depannya. Sebenarnya dia tadi sudah ingin ikut masuk tapi, Dokter dan perawat itu tidak mengizinkannya. Terbukti kan, sekarang mereka kesulitan setengah mati menghadapi Brian

"Ryan" panggil Dario

Dengan segera Brian berlari dan memeluk kaki jenjang Dario. Dia memegangi kaki Dario dan tidak mau melepasnya

"Sini Daddy gendong" ajak Dario sambil mengulurkan tangannya

Dario menggendong Brian dan duduk di kursi terdekat dengan Brian di pangkuannya dan menghadap ke arah dokter

"Daddy" cicit Brian kecil

Dario mengecup puncak kepala Brian. Tangannya melingkar erat di pinggang Brian

"Listen Ryan. Don't be afraid. Daddy's here with you, right?"

"But, I-"

Dario mengambil tangan Brian dan menggenggamnya erat

"Hold my hand and squeeze it, if that hurt so bad, okey?"

Brian mengangguk. Dario mengangguk pada dokter di depannya dan dokter itu mulai mengobati Brian. Brian meremat tangan Dario erat-erat sementara Dario menenangkannya dengan bisikan-bisikan tentang dia akan membawa Brian dan Caroline pulang. Brian menangis tanpa suara. Rasa sakitnya membuat dia menangis

Dua puluh menit kemudian

"Syukurlah luka di pipinya tidak terlalu dalam. Lalu, luka lainnya hanya berupa goresan kecil dan lebam. Tapi, keseluruhan dia baik-baik saja"

Dario mengangguk mendengarkan penjelasan dokter di depannya yang cukup fasih berbicara dengan bahasa internasional. Dario menepuk pelan punggung Brian saat anak itu melenguh kecil tanda tidurnya terganggu. Brian tertidur karena lelah menangis. Luka di pipinya menjadi luka terakhir yang diobati oleh dokter karena luka itu terus basah terkena air mata Brian. Baru setelah Brian tertidur, dokter mengeringkan luka itu dan mulai mengobatinya

"Xander?" Lirih seseorang dari balik pintu ruang rawat VIP yang dipesan Dario

Caroline. Dia melihat Dario menggendong Brian dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Sambil mendengarkan ucapan dokter di depannya. Dario sesekali menepuk punggung Brian pelan menenangkan Brian. Caroline sendiri terluka karena sabetan pisau di lengannya. Caroline berbalik dan menjauh. Menunggu saat yang tepat baginya untuk menjemput Brian

..........

Bals national hospital, 10 p.m

"Ryan..." Panggil Caroline pelan

Brian terbangun dari tidurnya. Dia melihat ibunya dan langsung terbangun sepenuhnya

"Kita pulang yuk" ajak Caroline

"Tapi, Daddy?"

Caroline terdiam. Brian sudah tahu kalau Dario adalah ayahnya

"Nanti Daddy menyusul. Kita pulang duluan yuk"

Brian mengangguk dia turun dari ranjang dan menggandeng tangan ibunya. Mereka berjalan keluar dari rumah sakit itu dan saat itu dia justru bertemu dengan Dario yang baru kembali setelah menghajar anak buah Harold Joran

"Ayo pulang Ryan" ajak Caroline setengah menarik tangan Brian

"Tapi mom" rengek Brian

Kelima anak buah Dario tercengang melihat Caroline ada disana dan sedang menggandeng Brian untuk pergi dengannya

"Sweetheart..." Panggil Dario

"Maafkan aku" ujarnya

Sementara anak buah Jordan yang melihat hal itu tercengang dan ketakutan. Mereka tidak menyangka kalau wanita yang mereka kira perempuan tidak baik adalah istri boss mereka

"Maaf. Kami harus pulang. Ini sudah malam dan anak saya sedang sakit. Permisi"

"Mom..." Panggil Brian

Caroline menarik tangan Brian untuk berjalan di sebelahnya

"Sweetheart, please, don't go" pinta Dario lirih tapi, Caroline tidak menghiraukannya dan tetap meninggalkan tempat itu bersama Brian

Seketika Dario merasakan udara di sekitarnya menipis, dia mulai kesulitan bernapas, jantung bekerja lebih cepat dan terasa menyakitkan. Dario merasa dirinya tercekik

"Sir" panggil Winson saat Dario jatuh bersimpuh di lantai

"Mom... Daddy sakit mom" ujar Brian saat melihat Dario jatuh

"Tidak Ryan! Dia hanya berbohong! Dia pura-pura!"

Brian mengingat kejadian saat dia bertemu Dario pertama kali. Dario juga kesakitan seperti itu

"No, Mom... Daddy sakit mom" rengek Brian lagi

"Dia hanya bohong!"

'Ya, dia hanya berbohong! Seperti saat dia mengatakan dia mempercayaiku'

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang