Note:
Yeay... Satu part lagi dan tamat...
Siap2 say bye2 too pak boss kita yg galak ini.... Dan sama Brian yg ganteng tpi masih unyu2
Aku cuma mau ingetin aja...
Siapin tisu dulu... Siapkan hati, emosi, tarik napas dari hidung keluarkan dari hidung juga dannnn
Selamat membaca detik2 terakhir kisah pak boss kita...
..............
Brian menginjakan kakinya di Caxander Island dengan kacamata berlensa hitam membingkai wajahnya. Brian berjalan dari dermaga menuju ke Mansionnya dia bersenandung kecil dan berhenti melangkah saat melihat saudara sepupunya sudah berdiri di depan halaman mansion dengan wajah tegang seolah menyuruh dia berbalik dan jangan pulang dulu. Brian menurunkan sedikit kacamatanta dan menatap saudara-saudaranya
"Ada apa?" tanya Brian
"Kenapa lo pulang sekarang? Lo mau dibacok sama uncle Io?" ujar Vannya dan diangguki oleh anak-anak lain
"Hah?"
"Uncle Io murka pas tahu lo menghabisi dua orang dalam satu hari..." ujar Rex kali ini
Brian meneguk ludahnya kasar. Dia menarik napasnya dalam-dalam dan menggeser badan Vannya untuk masuk ke dalam
"Ih! Kenapa malah mau masuk? Lo mau cari mati?"
"Vannya... Semarah apapun dia, dia bokap gue. Dia gak mungkin melukai atau membunuh gue" ujar Brian meski dia sendiri tidak yakin, mengingat dulu saja dia hampir tewas di tangan ayahnya sendiri
Brian tersenyum dan melangkah masuk ke dalam Mansion ayahnya. Jantungnya berdetak cepat karena cemas. Dia takut ayahnya akan menghabisinya. Brian menarik napasnya dalam-dalam dan memasang senyumnya lalu, membuka pintu di depannya
Prangg
Brian menahan napasnya. Dia menatap ayahnya. Sebuah vas bunga baru saja mendarat di bawah kakinya dan hancur berantakan
"Dad..." Brian memanggil ayahnya dia mengira ayahnya akan memarahinya tapi, ayahnya malah diam
"Itu terakhir kalinya aku memperingatkanmu untuk berhenti Brian. Setelah ini aku tidak akan peduli lagi apa yang kau lakukan" ucapan Dario begitu jelas dan tegas juga tidak terbantahkan
Brian terdiam. Dia mengangguk dan diam. Brian berbalik dan masuk ke dalam kamarnya. Dia juga masuk ke dalam kamar mandi dan berdiam disana. Mengguyur kepalanya di bawah shower
"Sialan!!!" umpat Brian sambil memukul dinding di depannya
Kesal dan kesal itu yang ada di hati Brian. Dia kesal pada dirinya sendiri. Dia kesal saat melihat wajah ayahnya yang sudah sangat kecewa padanya. Brian menutup matanya. Terakhir kalinya Brian akan mengerjakan pekerjaan itu. Ya, satu tawaran terakhir dan dia akan berhenti. Tidak akan lagi menjadi seorang DG
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomansaKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...