Note:
Hai2 siap2 puasa hari terakhir ya guys... Semangat ya...
G terasa udh mau Lebaran aja...
Brian squad... Siap2 menangis dan tercengang ya...
Jangan baper... Gak boleh baper pokoknya... Soalnya aku g nyiapin tisu buat kalian yg pd nangis ntr
Hehehe...
Siapkan hati dan
Selamat membaca
...............
Brian tercengang melihat kedua orang tuanya yang saling bekerja sama melawan musuh-musuh mereka. Terutama murka ayahnya
"Apa Dad selalu seperti itu setiap menemukan orang yang melukaiku? Lantas Lawrence diapakan oleh Dad saat itu?" gumam Brian
Cklek!
Brian terkejut mendengar bunyi pistol yang terpompa di sebelahnya. Belum sempat Brian menoleh, ujung pistol sudah menempel di pelipisnya
"Bodoh! Mereka memang bodoh. Membiarkan anak kecil sepertimu sendirian" ujar pria di samping Brian
Brian hanya diam. Dia melirik pria di sampingnya. Pria tua yang hampir seumur dengan Winson
"Louis Jackerson" ujar Brian santai
"Oh, kau tahu siapa aku? Aku tersanjung. Tapi sayang, pertemuan ini akan menjadi yang pertama sekaligus terakhir untuk kita"
Brian diam saja saat Louis semakin bersiap menembak kepalanya. Brian hanya diam. Dia tetap tenang dan menatap ke arah kedua orang tuanya yang masih berkelahi
"Tidak memanggil mereka?"
"Untuk apa?"
"Melihat wajah kalut mereka untuk yang terakhir kalinya"
Brian mendengus. "Ayahku bahkan tidak peduli apa aku hidup atau mati"
Kali ini Louis terkekeh kecil. "Kalian para Dimitry sering sekali salah sangka pada ayah kalian. Dulu, ayahmu itu salah paham pada kakekmu. Padahal saat itu kakekmu ingin mengunjungi Rayzen untuk memintanya mengawal pesta ayahmu. Sekarang, kau juga sama. Baiklah aku beritahu satu hal padamu. Hal penting yang ditutupi ayahmu, anggap saja aku baik karena mau memberitahu hal ini padamu..."
Brian masih diam dan pria itu mengucapkan sesuatu yang membuat mata Brian melebar kaget
"Ayahmu begitu depresi setiap muncul satu luka di badanmu. Bahkan jika itu hanya luka lebam atau lecet. Dia akan memaki dokter di rumah sakit hanya karena kau demam dan mereka tidak menanganimu dengan cepat. Dia mencari Kanato dan menjadikannya rekan hanya untuk menjamin profesor gila itu akan ada dan datang untuk mengobati anak-anak dan istrinya meski mereka hanya demam atau kelelahan. Membeli sebuah pulau hanya untuk melindungi keluarga kecilnya itu"
'Dad...' batin Brian memanggil ayahnya tanpa sadar. Brian tersenyum kecil mendengarnya
"Nah, sekarang ucapkan selamat tinggal pada orang tuamu"
Dorrrr!!!
Tamat....
Eh? Belum deh masih lanjut kok...
Hehe... Bercanda guys.......................
Semua orang yang sedang berkelahi menoleh ke arah letupan pistol itu. Yang mereka lihat adalah, Brian terbaring di atas salju dan pria di sebelahnya yang tengah berdiri dengan pongahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...