93. Headache

18.7K 708 42
                                    

Note:

Sekarang aku lagi baik, setelah membuat kalian nangis sekaranf aku kasih yg ringan aja... Walau bikin gergetan juga...

Aku mau nanya nih... Ini pada suruh aku up terus, memangnya mau ditamatin hari ini? Tinggal 8 part kagi loh... Yakin ditamatin hari ini?? Aku sih gpp klo kalian maunya gitu... Cuma, klo emg mau gitu aku mau ngecharge hp dulu... Udh sekarat baterainya... Bisa2 tokohnya g jdi pd tewas hp ku yg tewas gegara lowbat... Wkwkwk...

Ya dh klo mau pada komen aja ya tapi klo suruh up2 trus di istirahatkan dulu yg itu... Hpnya mau bobo dulu sejam-sampe dua jam... Hihi...

Aku jg mau ingetin jan baper!

Keknya yg ini g usah siapin tisu jg gpp... Soalnya g menguras air mata dan ingus...

Tarik napas dulu... Keluarin dari hidung, dannn...

Selamat membaca....

...............

Kanzpia International Hospital, Vicel City, Kanzpia. 8 am

Brian membuka matanya dan menutup kembali mata itu saat cahaya lampu menyilaukan matanya. Dia mengerjapkan matanya sambil mengingat apa yang terjadi padanya dan setelah dia ingat dia langsung melompat duduk di atas ranjang rawat

"Uhuuk.. Uhuukk..."

Tidak butuh waktu lama, seseorang memasuki kamar itu dan melihat Brian tengah terbatuk sambil memegang dadanya

"Dad..." panggil Brian saat sosok itu memeluknya dengan erat

Brian tahu orang tuanya pasti khawatir padanya. Karena itu saat ini Brian hanya diam saat sang ayah memeluknya erat

"Are you okey? How do you feel? Are you feel hurts somewhere?" tanya Dario beruntun setelah dia menjauhkan dirinya

"Wow... Dad... Calm down" ujar Brian sambil menepuk lengan ayahnya

"I'm totally fine" ujar Brian

"Are you?" Dario menatap Brian dengan tatapan menyelidik

"Okey... Hanya sedikit pusing. Tapi, aku gak pa-pa"

Dario mengangguk. Dia meletakan punggung tangannya di kening Brian

"Masih sedikit demam. Pantas kepalamu masih pusing"

Dario menyodorkan segelas air untuk Brian dan Brian meminumnya dengan senang hati

"Dimana Mom?" tanya Brian

"Ikut ke istana Kanzpia"

"Sendirian? Dad..!"

"Ibumu menyuruhku menjagamu. Katanya, dia akan baik-baik saja. Dia kesana hanya mengantarkan barang bukti darimu dan juga dari rumah sakit"

Brian mengangguk. Dia kembali berbaring seketika dia mengingat percakapan mereka sebelum kejadian itu terjadi

"Dad..."

"Hm? Ada apa?"

Brian tidak menjawab. Dia ingin bertanya tapi, dia teringat ucapannya sendiri. Akhirnya Brian menggelengkan kepalanya dan berbalik membelakangi sang ayah

'We'll be alright. Itu yang aku ucapkan kemarin. Untuk apa aku bertanya sekarang?' pikir Brian

Brian menghela napasnya dan Dario mendengar itu. Dario langsung tahu apa yang dipikirkan putranya. Dario berdeham pelan sebelum berucap

"Dad anggap ucapanmu kemarin itu hanya ungkapan kemarahanmu... Kamu tidak benar-benar ingin Dad tinggal disini, kan? Jujur saja, Dad juga tidak terlalu suka disini" ucapan itu membuat Brian kembali berbalik dan menatap ayahnya heran

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang