Caxander's island, South Ocean of Andlesia, Andlesia.
Desember 27th, 09am.
"Mom..." Bryan memanggil ibunya saat dia masuk ke dalam rumah besar milik kedua orang tuanya.
Bryan langsung masuk ke ruang keluarga dan memeluk ibunya saat dia menemukan sang ibu sedang duduk sambil membaca majalah.
"Sudah sampai?"
"Hn. Baru saja,"
Bryan duduk di sebelah ibunya.
"Jadi, mana anak-anakmu?"
"Mereka sedang belanja dengan ibu dan tantenya..."
Caroline terkekeh kecil.
"Ichelle mana?" Tanya Bryan.
"Dia menemani ayahmu di kantor. Walaupun lebih benar kalau dibilang merusuh di kantor ayahmu,"
Bryan tertawa bersama ibunya. Memang sejak dia menikah dan Chea tinggal di Kanzpia, si bungsu Michelle selalu menarik perhatian ayahnya. Kemana pun Dario pergi, Michelle akan minta ikut. Kalau sang ayah tidak mengizinkan, siap-siap saja mendengar tangisan keras anak itu.
Manja sudah menjadi ciri khas bungsu dari pasangan Dario dan Caroline itu. Bryan menguap kecil. Memang semalam dia tidak tidur nyenyak. Well, dia tidur nyenyak sih, namun agak terlambat dari jam biasanya.
"Habis begadang lagi, hm?" Tanya Caroline.
Bryan mengangguk kecil.
"Mentang-mentang anak kalian sudah masuk taman kanak-kanak, kalian cepat sekali mau membuat adik untuk mereka,"
Bryan terkekeh kecil. Caroline memukul lengan Bryan dengan gemas.
"Awas saja kalau menantu mommy sampai sakit karena kelelahan! Mommy akan menyuruh Jessie tinggal disini dengan mommy nanti,"
"No! Mom... jangan begitu lah!" Rengek Bryan.
"Jangan membuatnya lelah, Bryan! Dia masih harus menjaga ketiga anak kalian,"
"Iya, mom. Ryan tahu,"
"Tahu tapi masih "digempur" terus tiap malam!"
Sindiran itu membuat Bryan menggaruk lehernya dengan perlahan. Bryan melirik arloji-nya.
"Mom,"
"Hm?"
"Taman belakang sudah siap?"
"Sudah. Sejak ayahmu berangkat, mereka sudah mulai merapikannya. Kapan keluarga kita datang?"
"Nanti. Sekitar pukul 5,"
Bryan bermanja pada ibunya. Sudah sangat lama dia tidak bermanja pada ibunya dan dia rindu hal itu.
"Aku yakin ayahmu akan sangat terkejut nanti,"
"Daddy?"
"Hn... lihat saja, nanti dia akan terkejut sampai mau menangis,"
Bryan tidak berani berharap. Dia hanya mau merayakan hari dimana dulu ayahnya dilahirkan.
"Ryan ke kamar dulu ya, mom..."
Bryan naik ke atas. Dia melihat persiapan di kebun belakangnya dengan senyuman kecil. Rasanya sudah lama dia tidak kembali ke mansion ini. Bryan ingin tinggal disini kalau dia bisa. Suara air laut yang menderu membangkitkan kenangannya bersama sang ayah.
..........
"Kapan daddy pulang?" Tanya Chea mulai tidak sabar. Sudah jam setengah delapan malam dan ayahnya belum kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...