Dario pulang ke Vila-nya setelah mengantar Caroline ke rumah sewaan Caroline untuk mengambil baju-baju Caroline dan Brian. Brian berlari riang di Vila milik Dario. Dario sendiri hanya bisa tersenyum melihat anaknya yang begitu lincah. Dario merangkul pinggang Caroline sedari tadi sambil memandangi Brian yang nampak sangat senang
"Anak itu, nakal sekali. Entah menuruni sifat siapa, padahal aku tidak seperti itu saat masih kecil" ujar Caroline
Dario terkekeh
"Ah! Itu sifatmu ya?" Tanya Caroline sambil menunjuk hidung Dario membuat Dario tergelak geli
Sontak saja hal itu membuat anak buah Dario bernapas lega. Lega karena boss mereka bisa tertawa kembali. Dario berjalan santai menghampiri Brian. Dia menggendong Brian membuat Brian tertawa riang
"Mau ke pantai?" Tawar Dario
"Boleh?"
"Tentu. Kenapa tidak?"
Brian membisikan sesuatu pada Dario dan hal itu membuat Dario membulatkan matanya
"Masa?"
"Benar Daddy"
Dario mengangguk. Dia menggendong Brian ke kamar milik Brian
"Suka?" Tanya Dario
"Sangat. Thank you Daddy" ujar Brian
Setelahnya dia berbalik bermaksud mengajak Caroline yang masih di ruang tamu untuk ke kamar mereka. Namun, urung dilakukan karena Caroline sedang berdiri di belakangnya sambil bersandar pada kusen pintu
"Ayo kita ke kamar!" ajak Dario
Caroline mencium kening Brian sejenak dan mengingatkan anak itu untuk tidur siang. Kemudian, Caroline kembali ke sisi Dario dan berjalan dengan sebelah lengan melingkar di pinggang Dario. Dario mengajak Caroline ke kamar mereka. Tas Caroline sendiri sudah ada di kamar itu. Dario menutup dan mengunci pintu kamarnya sebelum dia menyusul Caroline yang sedang menikmati angin laut di beranda kamar
"Apa benar kalau Brian itu takut air?" Tanya Dario sambil memeluk pinggang Caroline dari belakang
"Bukan takut air honey tapi, kolam. Aku juga heran kenapa. Yang jelas, dokter juga mengatakan kalau dia takut pada air dalam jumlah banyak seperti, kolam, laut, danau, sungai"
"Bisa dihilangkan, kan?"
"Katanya, asal bisa menemukan metode yang tepat untuk menghilangkan rasa takutnya. Sama seperti panic attack-mu itu"
Dario mengangguk. "Apa lagi tentang Brian yang harus di perhatikan?"
"Brian? Hmmm.... Well, dia nakal, tidak bisa diam tapi baik hati, suka menolong, lahir tanggal 5 Agustus, dia bilang ingin menjadi polisi saat sudah besar"
Dario mendengarkan sambil mengingat semuanya dengan baik. Dario tersenyum saat mendengar cita-cita anaknya
"Ah! Dia alergi pada semua yang berhubungan dengan almond"
"Almond?"
"Hn. Almond"
Dario mengangguk. Dia akan mengingat itu baik-baik. Dengan perlahan, Dario mengarahkan bibirnya ke ceruk leher Caroline dan menciumnya sebelum beralih membuat sebuah kiss mark disana
Plak
"Auw! Sakit honey" ringis Dario saat Caroline mengeplak lengannya
"Biar saja! Suruh siapa mesum?!"
"Kan mesum sama istri sendiri"
"Hah?"
"Iya kan mesum sama istri sendiri. Lagian aku udah nganggur selama empat tahun sembilan bulan loh" ujar Dario membuat Caroline mendengus
"Bohong"
"Serius sweetheart, nggak bohong"
Caroline terkekeh geli tapi dia kembali memukul Dario saat suaminya itu ingin mengigit lehernya lagi
"Ya Lord! Kita baru saja bertemu dan kamu sudah memikirkan hal mesum begitu?"
"Kangen sweetheart"
"Kangen tapi, jangan kiss mark disana! Nanti Ryan bertanya terus padaku!" Sungut Caroline
Dario sempat terdiam sebelum mengeluarkan senyumannya atau bisa dibilang seringaian? Yah apapun itu selama itu berasal dari bibir tipis Dario, maka akan selalu terlihat indah dan menawan
"Baiklah" ujar Dario membuat Caroline menghela lega
"Kya!" Pekik Caroline saat Dario menggendong dirinya secara tiba-tiba dan melemparkannya perlahan ke atas ranjang king size-nya dan Dario memerangkap Caroline di bawahnya
"Ma-mau apa kamu?" Tanya Caroline gugup
"Hm?" Dario tidak menjawab hanya mengeluarkan smirk-nya dan menciumi kening, kedua pipi, hidung, bibir selama lima menit, dagu, rahang bawah, leher dan terus turun
"Selama tidak terlihat, tidak apa-apa, kan kalau aku 'menandaimu'?" Tanya Dario dengan smirk yang menggoda kaum hawa
Caroline baru saja mau protes tapi, urung dia lakukan lantaran di depannya Dario sedang membuka kausnya memperlihatkan perut six pack miliknya
'Oh my...' Batin Caroline
"Would you agree if I want something from you?" Tanya Dario
"What?"
Dario mendekatkan dirinya, dia mendekatkan bibirnya ke telinga Caroline
"The F or I can say the S thing" bisik Dario dengan suara serak dan rendah
Dario menjauh, Caroline masih terdiam. Dario kembali mengeluarkan senyum mautnya yang bisa membuat semua kaum hawa pingsan
"I guess you agree. Well then, bon appetite for me" ujar Dario
'Holy shit! Why you're so damn sexy?' Batin Caroline
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...