"Who?" Tanya Dario penasaran tapi, kemudian dia menggelengkan kepalanya
"Sudahlah, yang penting Mom dan Dad sudah sampai disini dengan selamat. ayo masuk" ajak Dario pada kedua orang tuanya
Mereka berjalan memasuki Le Ciel, langsung menuju ke ruangan Dario. Sesampainya di ruangan Dario, Kanaya langsung melesat menuju ke kamar mandi. Meninggalkan Dario dengan Ares di ruangan Dario. Ares langsung duduk di salah satu sofa yang ada disana
"Dad mau minum apa?" Tanya Dario pada ayahnya setelah keheningan melanda mereka dalam waktu yang lumayan lama
"Apa saja" jawab Ares singkat
Dario mengangguk dan membuka lemari penyimpanan minuman miliknya. Dia mengambil sebotol Red Wine dan juga sebotolScotch, tak lupa Dario mengambil gelas wine dan gelas untuk scotch miliknya. Dario menuangkan Red Wine itu ke dalam gelas wine
"Someone save us back then" ujar Ares pada Dario
"I know. Mom sudah bilang tadi"
"He looks like you, Alex. He's very similar with you" ucapan Ares membuat gerakan tangan Dario terhenti sejenak
"Mirip?" tanya Dario
"Hn. Cara dia berkelahi sangat mirip denganmu ketika kamu masih Junior High"
Dario meletakan botol wine di tangannya ke atas meja dan dia beralih mengambil botol scotch sambil berusaha tetap tenang
"Hanya cara berkelahi, kan Dad? Bisa saja dia meniruku karena banyak orang yang cukup menggumi dan berusaha meniru putramu ini Dad" ujar Dario
"Meniru, hm? Jika benar dia hanya meniru, maka dia benar-benar niat meniru dirimu. Tidak hanya gerakannya saat berkelahi tapi, bahkan wajahnya pun mirip denganmu saat junior high"
Dario meneguk ludahnya perlahan. Dia menutup matanya dan menarik napas dalam. Tangannya meletakan botol di tangannya dan beralih mengambil ice cube untuk diamasukan ke dalam gelas scotch miliknya
'Jadi, yang tadi benar-benar Ryan...' batin Dario
"Do you know him?" Tanya Ares lagi
'I know Dad. I know him very well' batin Dario. Namun, dia menggelengkan kepalanya
"No, I don't" jawab Dario santai
Dario berbalik dan membawa dua gelas itu di tangannya. Dia memberikan gelas berisi Red Wine pada ayahnya lalu, dia duduk di sofa yang kosong
"Siapa orang yang sudah berani menyerang Daddy ketika berada disini?" Tanya Dario mengalihkan pembicaraan
"Entahlah" Ujar Ares lalu, dia menyesap Red Wine di tangannya
Dario mengangguk dan menyesap scotch miliknya. Dia memikirkan keadaan Brian yang tadi terlihat babak belur. Dario memejamkan matanya sejenak dan kembali membuka matanya
"Tapi, mungkin pemuda itu tahu. Kamu yakin tidak mengenalnya?" ujar Ares kemudian
"Apa?"
Ares baru akan menjawab jika saja, Kanaya tidak kembali dari kamar mandi dan duduk di sisinya. Kanaya menatap anak dan suaminya bergantian sebelum akhirnya dia memilih diam
"Dad..." panggil Dario
"Hm?"
"Kenapa sejak tadi Dad bertanya apa aku mengenal pemuda itu?"
"Karena dia berhasil menyeludupkan kami di tengah perkelahian tadi dan juga mejaga kami dengan baik saat dia mengantar kami kesini" jawab Kanaya lebih dulu dari Ares. Ares sendiri memilih menyesap lagi Red Wine di tangannya
"Menjaga?"
"Iya. karena itu, jika kamu tahu siapa dia, beritahukan pada kami. Kami mau berterima kasih. demi mengeluarkan kami dari situasi yang kacau tadi, dia terluka di lengannya. selain itu, dia juga melindungi ayahmu saat seseorang membidiknya dan hal itu membuat kakinya tergores oleh peluru. oh, ada lagi, dia bahkan memeluk Mom demi melindungi Mom dari lemparan pisau yang hampir mengenai Mom tadi dan akhirnya punggungnnya tersayat oleh pisau itu"
Jantung Dario seakan berhenti berdetak saat mendengar putranya terluka. Setelah itu, degupan jantung Dario berubah menjadi sangat cepat dan kencang. Sangat kencang dan Cepat sampai-sampai Dario bisa mendengar bunyi detakan jantungnya di telinganya dan merasakan ujung jari-jarinya berdenyut-denyut seperti jantungnya
'God!' jerit Dario kesal dalam hatinya. Tanpa dia sadari, dia sudah meremat tangannya erat-erat sampai buku jarinya memutih
"Akan Alex cari tahu tentang pemuda itu nanti. Sekarang beritahu Alex ada apa Mom dan Dad kesini?"
"Mmm... Masalah ini. Alex kamu belum memiliki pasangan, kan? dan lagi sepertinya kamu agak sibuk belakangan ini" ujar Kanaya
"Alex menolak"
"Mom bahkan belum berucap apapun"
"Alex tahu. Mom mau menjodohkan Alex dengan anak-anak kenalan Mom dan Dad, atau pun anak-anak pejabat dan menteri Kanzpia, iya kan?"
Kanaya hanya bisa mengangguk. Dia terdiam dan menatap putranya
"Alex tidak mau Dad, Mom"
"Tapi kan-"
Dario berdiri dan berjalan untuk mengisi gelasnya dengan scotch lagi.
"Kalau Mom dan Dad tetap memaksa, Alex akan menikah secara kontrak dengan perempuan mana pun yang Alex temui di jalan"
"NO!" sentak Kanaya
"Makanya, Mom jangan paksa Alex ataupun Menjodohkan Alex. Alex sungguh-sungguh, kalau Mom sampai menjodohkan Alex, Alex akan menikah secara kontrak selama satu tahun dengan perempuan mana pun yang Alex temui. Dengan begitu kan, Mommy dan Daddy akan mendapatkan menantu yang kalian inginkan sementara Alex terbebas dari masalah pernikahan yang kalian ributkan"
"Lex!"
Kanaya menatap putranya kesal. Dia sudah membentak putranya karena kekesalannya dengan ucapan konyol anaknya
"Kamu sudah menikah Alex?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...