57. Spare Me

15.7K 629 21
                                    

"PETTER LAWRENCE!!!!!" teriakan itu menggema dengan keras di keheningan malam

Dario meninju dengan keras wajah Lawrence hingga pria itu terjungkal ke belakang dan bisa dipastikan bagian yang ditinju Dario mengalami retak atau bahkan patah tulang. Melihat boss mereka meringis kesakitan, dengan segera anak buahnya berlari mendekati Dario. Tentu saja Dario tidak tinggal diam. Dia menghajar mereka semua

"Rrrrgghhh!" suara geraman kesakitan itu menarik perhatian Dario. Dia melihat sosok itu tengah diseret kembali oleh salah satu anak buat Lawrence. Dario mendekat dan menarik tangan yang tengah menyeret sosok yang sudah terkapar tak berdaya itu

Krtk

Krakk!!

Dario menarik tangan pria itu ke belakang dan mematahkannya dengan mudah seolah sedang mematahkan ranting pohon. Dario menendang pria itu hingga pria itu tewas karena rusuknya patah menusuk jantungnya

Dario mendekati sosok yang terkapar itu. Dia berlutut di sebelah sosok itu. Dengan tangan gemetar, dia mengusap pipi yang sudah penuh lebam, baret dan darah itu. Dario melihat sosok itu membuka matanya yang sudah bengkak dan dipenuhi darah di sekitarnya

"Thanks for coming... Uhuukkk"

Dario menghapus darah yang keluar dari mulut sosok itu dengan perlahan seolah dia adalah benda rapuh yang akan hancur jika tidak disentuh dengan perlahan

"D-dad... I- I'm sorry" ucapnya lemah dan serak. Suaranya bagaikan tengah berbisik pada Dario

Dario mengangguk. Orang-orang yang mendekat Dario tembak dengan pistolnya. Meski kini tatapan matanya masih menatap wajah penuh darah itu, tetap saja bidikan Dario berhasil membuat musuhnya tewas

"I'm here... Don't worry! I'll bring you home, hm..." bisik Dario dengan suara tercekat

Dario mengangkat perlahan badan itu dan memeluknya dengan erat namun lembut. Dia mengusap rambut pirang kecoklatan itu dengan penuh sayang

"Daddy got you Ryan... Daddy got you..." bisik Dario

Brian tersenyum kecil disertai ringisan. Dia mengingat ayahnya pernah mengucapkan hal yang sama dulu padanya. Mata Brian memberat, rasa sakit di sekujur badannya membuat dia lelah dan mengantuk. Wangi yang menguar dari pakaian ayahnya membuat dia sedikit tenang, hingga rasa lelah dan sakit yang semula tidak lagi terasa kembali terasa. Perlahan-lahan mata biru itu menutup

"Ryan?" panggil Dario saat tidak mendengar suara putranya

Dario membuat jarak antara dirinya dengan Brian. Napas Dario tercekat saat melihat badan putranya lunglai dan kedua mata biru itu tertutup. Dario melepaskan jaketnya dan membungkus badan Brian dengan jaketnya. Dario juga membawa Brian dalam gendongannya menuju ke mobilnya. Dia mendudukan Brian di kursi penumpang

"Wait here son. We'll come home soon" ucap Dario lalu, dia mencium kening Brian yang penuh darah

Dario menutup pintu mobilnya dan mengunci mobil itu dengan AC yang dia biarkan menyala. Dario berbalik dengan senyum iblis di wajahnya

Bugghh

Krakk!

Jduaghh!

Ktrk...

Krakkk

Srakk

Bruuggh

Hanya suara itu dan suara lengkingan penuh kesakitan yang terdengar disana. Dario menghajar semua orang itu tanpa ampun. Dia melihat Petter Lawrence masuk ke dalam mobilnya dan bersembunyi disana sementara kedua orang yang menyeret putranya kini sibuk berusaha melarikan diri

Tidak ingin menghabiskan waktu, Dario menarik rambut pria di depannya ke arah belakang. Tidak peduli pria itu menjerit kesakitan Dario tetap menariknya dan dengan satu hentakan, Dario melepaskan pria itu yang langsung terjatuh ke tanah dengan posisi tulang leher menyembul keluar dari kulit tenggorokannya

"Mau kemana kalian?" tanya Dario pada dua pria yang tersisa dari empat puluh pria disana

Dorr! Dorr!

Dario menembak kaki salah satu dari kedua orang itu

"Tunggu dengan manis disini dan jangan mencoba kabur!" ujar Dario

"Ada tikus yang harus aku selesaikan dulu" ujar Dario lagi sebelum dia beranjak mengejar satu orang lagi yang menyeret putranya dari di penthouse sampai tadi di depan matanya

Jduagh!

Dario menendang kepala pria itu hingga pria itu tersungkur. Dario menjambaknya dan menyeret dia ke tempat temannya. Juga di depan mobil Lawrence

"Mari kita perlihatkan pada boss kalian bagaimana cara memberikan kesenangan yang benar" ujar Dario sambil mengeluarkan pisau dari sakunya

Sraatt

Dario menyayat lengan pria itu. Dario tersenyum kecil, sebelum dia menancapkan pisaunya disana dan menarik pisau itu turun ke sepanjang lengan pria itu. Tidak peduli dengan darah yang muncrat ke wajah dan badannya, Dario menikmati kesenangannya

"Kau menyeretnya di depan mataku. Kau tahu bagaimana rasanya melihat hal itu? Seperti ini"

Jleb!

"Seperti itu rasanya kira-kira" ujar Dario setelah menancapkan pisaunya di jantung pria itu. Bukan di tengah jantungnya tapi, di ujung bawah jantungnya. Dario mencabut pisau itu dan

Jleb! Jleb! Jleb!

Pisau milih Dario tertancap dan tercabut di hati, paru-paru kanan, perut dan pinggang pria itu. Hanya jerit kesakitan yang terdengar disana. Hingga Dario mengeluarkan pistolnya dan memasukan pistol itu ke mulut pria di depannya dan menarik pelatuk dari pistol itu

"One go one left" ujar Dario sambil menghampiri pria yang sudah dia tembak kedua kakinya

"Forgive me... Please spare me..."

Dario hanya tersenyum. Dia terus mendekat dan mendekat ke arah pria itu dengan senyumannya yang indah namun menyimpan sejuta kekejaman di baliknya. The Evil Smile

"Please spare me... I'm sorry... Spare me"

[KDS #2] Xander's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang