Note:
Guys.. Pagi2 aku up dulu dah sebelum ditagih kalian...
Kemarin malem aku g nyangka banget respon kalian segitunya... Kaget loh aku.. Notifku jebol 170 notif... Wadaw...
Ya intinya bagaimana nasib Brian tergantung pada anak itu sendiri... Terus aku mau ingetin kalian
Selalu bawa tisu tiap mau baca part ini dan part2 berikutnya sampe tamat...
Jangan baper! Kalo baper ya udah aku g maksa...
Jan nangis ntr klo kalian baca sambil nangis bisa konslet hpnya...
Terus siapin hati, tarik napas dalam- dalam keluarkan dari hidung dan
Selamat membaca
.................
"AAARRRRGGHHHH!!!" teriak Dario kesal. Kemarahannya benar-benar sudah sampai di ujung batas
Dario tidak lagi menekan dada Brian. Dia malah berbalik dan menghajar ayah angkat Caroline dengan bengisnya. Meski Cello berusaha menjauhkan tuannya, Dario tetap tidak bisa di hentikan. Cello sendiri bahkan terkena imbas dari amukan Dario
Samuel yang melihat itu hanya bisa diam. Melihat bagaimana cucu kesayangannya itu mengamuk dan menghajar pria di depannya tanpa ampun. Samuel semakin mengerti kalau Brian dan keluarga kecil Dario adalah segalanya untuk anak itu
"Rafael, kalau kamu masih mengusik mereka lagi, aku sendiri yang akan menghajarmu!" ujar Samuel
"Pa..." panggil Rafael pada ayahnya seolah tidak mau disalahkan
"Xavier, hentikan putramu. Kita tidak mungkin membiarkan dia mati tanpa memenjarakan dia" ujar Samuel lagi
Baru Ares mau menjawab, suara seseorang sudah membuatnya terkaku
"Brian..." suara itu serak dan lirih di telinga Ares
Ares berbalik dan melihatnya berdiri di belakang Rafael. Dia, menantunya. Caroline. Caroline berlari mendekati putranya
"Brian... Sayang... Ini Mommy sayang.. Ayo bangun..." ujar Caroline dengan jemari lentiknya yang mengusap kedua pipi tirus Brian saat dia melihat putranya terbaring dan Daverick yang menggantikan Dario menekan dada Brian
"He'll be okey Carol, aunty Marlyn pasti sampai sebentar lagi. Kamu harusnya cemaskan suamimu dulu..." ujar Daverick sambil terus menekan dan memberikan Brian napas buatan
"Suamiku?"
"Coba lihat di belakangmu" ujar Daverick lagi
Caroline menoleh dan melihat Darii sedang menghajar ayah angkatnya yang sudah sangat babak belur
"Ya lord!"
Caroline mengecup kening Brian membisikan pada Brian untuk bangun
"Aku titip putraku" ujarnya pada Daverick yang dijawab dengan anggukan mantap
Caroline berbalik dan menghampiri suaminya. Dengan ragu Caroline menyentuh bahu suaminya dari belakang dan mengusapnya perlahan. Sementara para pria yang lain takut Caroline terkena imbas dari amukan Dario
"Honey..." panggil Caroline pelan
Dario tidak menjawab tapi tidak juga menepis tangan Caroline. Caroline yakin Dario tidak akan melukainya. Caroline mengerakan tangannya yang semula ada di bahu Dario menjadi menggenggam tangan besar itu
"Sudah... Jangan pukul dia lagi! Kamu juga akan terluka nantinya..." ujar Caroline
Dario terdiam. Cengkeraman tangan Dario pada pakaian pria itu terlepas. Dario menoleh dan melihat wajah istrinya. Hal yang selanjutnya terjadi cukup mengejutkan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's 2
RomanceKetika kehidupan seorang Dario Alexander jungkir balik hanya karena salah paham. Akankah dia mendapatkan kembali dunia, nyawa, dan hidupnya? Akankah keluarga kecilnya kembali utuh? -"Don't go, please. Sweetheart, don't leave me! I'm sorry"- Dario Al...