Fatim memesan Pizza dan lemon tea, Fateh memesan makanan yang sama dengan Fatim.
Fateh memesan makanan, meninggalkan handphonenya. Fatim yang menyadari itu ingin melihatnya, dan saat Fateh benar-benar sudah tidak ada.
Fatim mengambil Handphonenya, ia membuka memories Fateh, saat dia membuka terdapat kata-kata yang membuat Fatim baper.
I don't know love
Semuanya berubah
Saat dia datang di kehidupanku
Membuatku merasa nyaman di dekatnya
Tapi itu memang sudah biasa
Hanya satu hal yang membuat ku lebih dari rasa kenyamanan
Apakah arti dari semua itu?
Cintakah?
Ku tak mengerti apa yang dimaksud Cinta.
Ku di takdirkan sulit untuk mencintai
Sampai dia datang seperti membawa cintanya padaku.
Ku tak ingin dia pergi dari ku-Fatimah Halilintar ❤
Fatim membacanya dua kali, apakah Fateh menyukainya. Dia sangat bahagia, ternyata cintanya bukan sebelah tangan. Mungkin Fateh merasakan hal yang sama dengannya.
Fatim meletakkan handphone Fateh, tepat pada waktunya, Fateh kembali dengan membawa pesanan. Fateh meletakkan makanan di meja, ia duduk berhadapan dengan Fatim.
Mereka makan bersama, saat Fateh mau menyuapkan potongan pizza pertama, dia terkejut handphonenya tadi ketinggalan. Dia mengambil handphonenya dan mulai menyuapkan potongan pertama.
Fatim yang menyadari Fateh terkejut handphonenya ketinggalan, ia tersenyum dan ingin tertawa. Tapi tidak mungkin, cafe ini sangatlah rame.
Suapan terakhir masuk kedalam mulut mereka. Fatim segera meminum lemon tea. Fateh segera memeriksa handphonenya, mereka berdua sangatlah kenyang menghabiskan pizza itu.
Saat Fateh memeriksa handphonenya, ia terkejut Kenapa memories miliknya terbuka. Ia menatap Fatim, apakah Fatim membacanya?
Fatim yang menyadari Fateh mulai curiga dengannya, ia segera mengambil topik lain.
"Ateh kita ke taman beli Ice Cream" rengek Fatim.
Fateh hanya mengangguk dan berdiri membayar makanan mereka.Setelah membayar makanan, mereka meninggalkan mol untuk menuju ke taman.
Sesampai di taman, Fateh mengajak Fatim duduk di salah satu bangku pojok taman. Ia pergi ke wc sebentar, sebenarnya fateh tidak di wc, tapi ke toko es krim.
Ia membeli Ice Cream Oreo Vanila dan Ice Cream Oreo Coklat. Fateh kembali, ia melihat Fatim yang seperti mencarinya.
Tiba-tiba ada seseorang yang memberinya es krim dari belakang seseorang itu Fateh. Fatim menatap Fateh yang memberinya es krim.
Aduhh romantis banget sih! Kan gue jadi baper, batin Fatim.
"Kenapa liat gue kayak gitu ada yang salah?" tanya Fateh heran, ia duduk di sebelah Fatim.
"Ngk, Lo tau dari mana gue suka Ice Cream Oreo Vanila?" heran Fatim.
" Karena aku menyukai kedua es krim ini, apa lagi yang ini" tunjuk Fateh.
Fatim berowh, berarti kesukaan Fatim sama dengan Fateh."Eh, Tim lo kok makan kayak anak kecil?" ucap Fateh menahan ketawa.
"Maksud lo?" heran Fatim.
Fateh menyodorkan kamera di handphonenya sambil menahan ketawa, Fatim terkejut kalo ia makan es krim akan blepotan.Saat Fatim yang masih terkejut dengan wajahnya, Fateh sengaja memfotonya. Fatim ngambek, ia tentu belum siap untuk berfoto.
Fateh mengambil tisu membersihkan mulut Fatim.
Saat Fateh membersihkan mulutnya, Fateh sengaja mengenai hidungnya. Alhasil mereka ketawa dengan wajah lucu Fatim. Fatehpun membersihkannya dengan bersungguh-sungguh.
Es krim yang mereka makan habis, Fateh mengajak Fatim ke toko novel yang terkenal di kota mereka.
Mereka menghabiskan perjalanan dengan bercanda dan tertawa. Saat tiba di toko novel...
Mau tau kelanjutannya?
Sebelum itu.
Follow🚶♀
Baca📖
Support stars⭐
Andd
Coment🧐
Anti plagiatt
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy's cold love [completed]
Fiksi Remaja!!!Belum di revisi!!! Kedinginan ku takkan berubah walau mentari mencairkannya, tapi setekad tekadpun mentari mencairkan, masih menyisakan air yang meleleh. -Fateh Halilintar Ku akan menjadi mentari, walau ku tau dinginmu takkan berubah. Tapi ment...