"FATIM!" ucap Syira dan Soleha berlari menuju ke seorang gadis yang baru keluar Bandara.
"Syira? Soleha?" ucap Fatim kaget melihat kedua temannya itu.
"kangen sama kaliann..." memeluk keduanya.
"Jadi gue kagak nih!"ucap Akbar melirik ke Muntaz.
"Semuanya deh! Ribet amat lu berdua!" ketus Fatim.
"Ngak tulus dianya bro." Ucap Muntaz menepuk bahu Akbar.
"Bener tuh, gue pengen juga di peluk.."rengek Akbar.Tiba-tiba, Syira menyubit tangan Akbar,
"awh.." sakit lho Syir.." ucap Akbar kaget.
"lo bikin gue kesel tau ngak!"ucapnya.
"Hahah..Kalian masih pacaran yah?" tanya Fatim.
"Yaiyalah tim, dianya setia di gituin sama Syira. Tapi. pintar banget bohongin Syira.."ujar Muntaz.
"Lo bohongin gue apa!" ucap Syira.
"kagak Ada!" ucap Akbar.Mereka tertawa bahagia, pasangan itu selalu bikin tertawa tetapi sangat setia.
"Dimana Fateh?"tanya Fatim.
Seketika, mereka diam tidak ada satupun yang berkata. Sampai akhirnya, Akbar berusaha menjelaskan.
"Lo ikut gue ke rumah sakit. yang lain duluan aja, ke rumah Fatim oke." ujar Akbar yakin.
"O..oke.." gugup Fatim.____________________
Akhirnya mereka tiba di rumah sakit, Fatim sangatlah gugup ia tahu. Jika rumah sakit yang di datangin maka Fateh pasti sakit lagi.
Akbar menunjuk ke sebuah cowok yang sedang makan di suap oleh seorang cowok yang sangat familiar.
"Fateh" lirih Fatim menatap Fateh dari jendela ruangannya.
"Lo tau? Fateh amnesia, dia ngak ingat siapa-siapa. Kecuali gue dan bang Saaih, makanya bang Saaih duluan pulang ke Indonesia." ujar Akbar.
"Fateh ngak ingat gue.. "geleng Fatim menahan kesedihannya.
"Gue masih ragu, dia belum melihat wajah lo." ucap Akbar.
"Anterin gue pulang.."lirih Fatim masih menatap Fateh.
"Lo ngak mau ketemu sama dia?" tanya Akbar kaget.
"Anterin gue pulang." ulang Fatim lagi menggeleng kepalanya.
"Tim, Fateh butuh lo! Gue yakin dia masih seperti dulu, hanya saja.."perkataan Akbar terhenti.
"Hanya saja apa?!" sanggah Fatim.
"dia ngak mungkin ingat gue! Semuanya hancur, dan ini salah gue!"ucap Fatim.
"Tim, lo harus ketemu Fateh! Dia nyebut nama lo saat dia bangun." tolak Akbar.
"Anterin gue pulang."tolak Fatim.
"Tim, lo harus__"
"Anterin gue pulang, atau gue pulang sendiri!" bentak Fatim memotong kalimat Akbar.Bang Saaih yang merasa ada orang di luar, ia segera membuka pintu melihat kedatangan Fatim dan Akbar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy's cold love [completed]
Подростковая литература!!!Belum di revisi!!! Kedinginan ku takkan berubah walau mentari mencairkannya, tapi setekad tekadpun mentari mencairkan, masih menyisakan air yang meleleh. -Fateh Halilintar Ku akan menjadi mentari, walau ku tau dinginmu takkan berubah. Tapi ment...