Part 150

1.9K 133 28
                                    

Tapi... darah kuu.. udah pernah tercampur sama darah lain, saat dokter salah mendonorkan darahnya pada ku.."ujar Clarissa.
"Astaga! Kenapa lo ngak bilang dari tadi!" ucap Muntaz.
"Bener tuh! Mana bisa lagi, darahnya udah tercampur."ujar Solehaa.
"Ya etdahh, lo ada ngak kenalan yang sama darahnya.." ujar Syira.
"Ada tapi dia di Korea.."ucap Clarissa.
"Telfon dia!." tegas Akbar.
"O..okee.."ujar Clarissa menelfon seseorang.

Ia menjauh dari mereka, terlihat Clarissa memohon kepada seseorang itu untuk memberikan donor darahnya pada Fateh.

"Gimana teman lo itu." ujar Syira.
"Dia bakalan ke sini dengan kak Sohwa kok." senyum Clarissa.
"Siapa tu Kak Sohwa?"tanya Muntaz.
"Kakaknya Ricle."singkat Clarissa.
"Ha? Fateh punya kakak?"serentak mereka.
"Iya." pinta Clarissa.

Akhirnya tidak beberapa lama, Clarissa meminta izin untul kembali ke asramanya. Ia sudah memberi tahu pengurus asrama bahwa Ricle di rumah sakit tetapi Akbar dan genk melarang untuk menyebarkan masuknya Fateh ke rumah sakit biarlah pengurus itu yang mengetahui bersama Clarissa.

Malam pun tiba, Syira kembali menelepon Fatim.

Call on
Syira : Tim.
Fatim : apaan!
Syira : Yaelah, ngegas mulu nih bocah.
Fatim : Cepetan apaan gue ngantuk nih.
Syira : lu pengen tahu tentang Fateh nggak?
Fatim : Fateh? Gue bakal dengerin
Syira : Fateh udah ketemu hanya saja dia mengalami amnesia dan lu tahu sekarang dia mengalami pendarahan di kepalanya.
Fatim : Oh my God Kenapa bisa begitu?
Syira : Ceritanya panjang banget tim, yang penting lu pulang sekarang.
Fatim : tapi mana bisa?
Syira : Fateh butuh lu, tim!
Fatim : Nanti aja kita bicarakan lagi aku mau masuk kelas.

Call Off.

Fatim matikan telfonnya, hal itu membuat Syira merasa aneh. Kenapa Fatim bersikap pasrah, ada dengan dirinya.

FATIM POV

Mendengar kata amnesia hati Fatim terluka, Ia tidak menyangka akan hal ini terjadi, air matanya terus keluar mengiringi kesedihan. Apakah Fateh akan mengingat segalanya? Apakah Fateh akan mengingat dirinya? atau tidak!

Hanya tangisan yang kini bisa ia lakukan, hatinya inginkan untuk pulang. Tetapi mungkin itu sia-sia,  mengingat semua pengorbanan Fateh. Fatim sadar tak seharusnya ia mengingatkan Fateh akan masa lalunya, biarlah ia memulai hidupnya baru tanpa dirinya.

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang