Part 45

2.9K 158 9
                                    

Disana Fateh hanya diam, ia membaca novel tanpa henti. Saat dia membuka lembaran buku. Tiba-tiba dering di handphonenya berbunyi, dengan malas ia mengambil dan melihat notifikasi

Akbar
"Teh lo di usir dari kelas? Napa lo woyy. "
"Baru masuk udah di usir aja!"

Fateh kesal melihat pesan suara dari Akbar, dia menertawakan dirinya. Padahal dia tidak di usir tapi gara-gara Muntaz itu.

Saat Fateh berfikir kenapa Akbar bisa mengetahui kalo dia tidak di kelas, dia emang dimana?

Tiba-tiba Fateh merasa tidak dia sendiri disini, ia merasakan hembusan nafas dari belakang. Saat menoleh ia melihat Akbar sedang tertawa melihat sikap Fateh.

"Ngapain lo di sini? " dingin Fateh.
"Dingin banget pak!" sindir Akbar.
"Lo jawab aja dulu, lo ngapain di sini? " kesal Fateh.
"Lo kagak tau? Ato pura-pura ngak tau? " tanya Akbar membuat Fateh bingung.
"Gue pindah ke sini, gara-gara mama lo broo" seru Akbar duduk di samping Fateh.
"Owh... Trus ngapain lo di luar? " tanya Fateh.
"Gue tadi lihat lo jalan ke luar kelas, beruntung gue minta izin untuk ngambil buku di perpustakaan padahal gue ikut lo!" ucap Akbar.
"Dasar lo tukang bolos!" ucap Fateh melanjutkan baca bukunya.
"Teh! Kantin yuk! Gue laper amat" ajak Akbar.
"Pergi aja sendiri sono, kayak cewek lo minta temenin! " tolak Fateh.
"Teh, lo mau gue mati di sini, mati kelaparan. Lo tega teh? Lo tega banget sama sahabat lo Teh! yang selalu ada buat lo!" ucap Akbar mengeluarkan jurusnya.
"Iya.. rempong amat dah lu" Fateh menarik tangan Akbar ke kantin.

Akbar hanya tersenyum, bagaikan di tarik sama cogan. Emang Fateh cogan, iya ngak?

Sono lo pesan, gue mau migor aja!" Fateh melepaskan pegangan tangannya dari tangan Akbar dengan tidak terlalu keras.
"Jangan keras-keras juga pak! Ini tangan bukan besi" ucap Akbar memegangi tangannya.
"Yaelah lo lebay amat dah! Cepetan! " ucap Fateh.
"Iyaaaa" ucap Akbar memesan makanan.

Tidak perlu menunggu waktu lama, Akbar datang membawa makanan. Mereka berdua bercanda, tertawa melihat siswa yang lewat memandangi mereka.

Bel berbunyi waktu istirahat. Akbar dan Fateh berpisah di kelas masing-masing. Fateh berlari menuju kelas mencari Fatim.

Saat di kelas, ia melihat Fatim diam di kelilingi genk Muntaz. Fateh melangkah dengan tatapan dingin.

Saat melihat Fateh, Fatim berlari memegang tangannya. Muntaz hanya tersenyum sinis, karena Fateh tak ingin berurusan sama orang yang telah mengganggu hidupnya. Fateh hanya merangkul Fatim mengajaknya ke kantin, ia tahu Fatim lapar menunggunya padahal dia sedang makan di kantin.

Mau tau kelanjutannya?
Sebelum itu.
Follow🚶‍♀
Baca📖
Support stars⭐
Andd
Coment🧐
Anti plagiat

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang