Part 14

3.9K 193 1
                                    

Di toko novel...
Ternyata hari ini banyak novel terbaru keluar. Fatim dan Fateh mulai sibuk mencari novel yang mereka ingin kan, Fatim dan Fateh mencari novel yang mereka beli bersama-sama. Memilih novel sangat sulit bagi mereka, tak lama kemudian.

Fateh memilih Novel berjudul All Alone dan Fatim memilih Novel berjudul Twinkle-Twinkle.

Mereka membayarnya di kasir, kali ini Fatim yang membayar karena dia dari tadi ngotot untuk membayar. Fateh pun mengalah, ia memberi kesempatan Fatim membayar novel ini.

Mereka segera keluar bersama-sama, Fatim memasuki mobil dan Fateh memasuki mobilnya.

Di perjalanan Fatim membaca novel miliknya. Fateh sibuk memerhatikan jalan raya, ia melihst Fatim yang fokus bernyanyi dan dance.

Mereka tiba di Finally Days, tempat yang sangat terkenal di kalangan remaja karena tempat itu cocok untuk berfoto, berkumpul dan jalan-jalan.

Fateh berdiri di samping Fatim, ia tidak tahu kalo gue memang kamera. Kami berjalan bersama, ia sepertinya gugup karena tempat ini selalu dikunjungi remaja, ia takut akan bertemu dengan Muntaz.

Fateh tidak sempat memikirkan itu, ia berjalan menuju ke lantai dua bersama Fatim. Ternyata kerisihan Fatim benar, saat tiba di sana, Fatim melihat Muntaz dan teman-temannya yang sedang ketawa, ia langsung menundukkan kepalanya takut Muntaz mengetahui mereka ada disini.

Fateh heran melihat Fatim menunduk.
"Lo kenapa menunduk seperti itu?" tanya Fateh heran.
Fatim menggeleng, dia menunjuk Muntaz dan teman-temannya.
"kenapa lo takut sama mereka?" tanya Fateh.
"Gue takut lo akan berantem lagi! Gue ngk mau lo kenapa-kenapa?" ucap Fatim semakin ingin mehindari wajahnya dari Muntaz.
"Ini tempat umum, mereka ngk bisa mencari masalah sama kita" ucap Fateh berusaha menghilangkan ketakutan.

Fateh segera duduk di meja yang tidak terlalu jauh dari mereka. Fatim mendudukinya perlahan.

Seorang pelayan mendatangi kami, memberi kami buku menu. Kami memilih menu, kali ini Fateh memilih menu, karena Fatim tidak terlau fokus ke menu tapi ke Muntaz.

" Saya mesan satu cake coklat marshmallow, satu cake stroberry coklat oreo, satu es krim vanila oreo, satu es krim coklat oreo dan dua buah teh es." ucap Fateh panjang lebar kepada pelayan.

Ia mengangguk meninggalkan kami, Fatim masih melihat mereka.

"Hey! Kenapa lo melihat mereka?"
Tanya Fateh heran.
"Gue takut!" ucap Fatim.
"Selow aja, gue ngk bakalan kenpa sayng!" ucap Fateh meminum teh es yang sudah sampai duluan.
"Ah, lo bikin gue ngk jadi takut aja! Eh lo udah mesen?" tanya Fatim ikut meminum teh esnya.
"Lo ngk fokus melihat menunya, jadi gue aja yang pilih." ucap Fateh.
"Makasih Ateh" ucap Fatim tersenyum.
Senyumannya begitu menghangatkan hati Fateh.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang, mereka memakannya sambil mengobrol.

"Cake disini lembut yah?" ucap Fatim.
"Ia, tapi lo udah membuat hati gue lebih lembut dengan lo!" ucap Fateh memakan Cake coklat marshmallownya.
"Gombal terus sono, sampai ke ujung dunia sekalian." ucap Fatim tertawa dan memakan Cake Stroberry Oreo.
"Gombalanya hanya untuk kamu" ucap Fateh yang mulai menggunakan kata kamu bukan lo.
"Kamu aneh banget ya, tadi lo sekarang kamu" ucap Fatim.
"Because you" ucap Fateh berbahasa inggris.
"Me?" ucap Fatim ikutan berbahasa inggris, Fatim sangat berinteraksi, ia selalu menggunakan bahasa yang di gunakan lawan bicaranya.
"Yes, you." ucap Fateh singkat.
"Kamu membuat aku tidak bisa menetap dan setia dengan satu bahasa, karena kesetiaanku hanya untukmu." tambahnya lagi, sebenarnya ini merupakan kode kalo ia menyukai cewek yang duduk bersamanya saat ini. Fatim hanya tersenyum, makanan habis tinggal sedikit es krim.

Saat mereka sedang mengobrol, seseorang membuat mereka kaget.
" Berduaan terus, bahkan tidak sadar kedatangan TEMAN SEKELASNYA" ucap seseorang itu menekankan pada kalimat, teman sekelas.

Mau tau kelanjutannya?
Sebelum itu.
Follow🚶‍♀
Baca📖
Support stars⭐
Andd
Coment🧐
Anti plagiatt

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang