Part 70

2.6K 150 7
                                    

Malam semakin larut, Fateh tidak juga keluar dari kamarnya. fatim dari tadi bolak-balik memanggilnya tapi Fateh hanya menjawab tinggalkan gue sendiri kata itu membuat Fatim resah.

Syira hanya bisa melihat tingkah laku Fatim, dari tadi ia tidak mau duduk tenang walaupun sudah di beritahu. Sebenarnya ia juga khawatir dengan Fateh yang sari tadi siang belum makan apapin dan hanya mengurung diri di kamar.

Bang Saaih dan Akbar duduk di sofa menonton televisi, mereka memang terlihat fokus tapi sebenarnya mereka mengkhawatirkan keadaan Fateh.

"Fateh! Ini Fatim, makan malam yuk!" ucap Fatim mengetuk kamar Fateh.
"Tinggalkan gue sendiri." ucap Fateh dengan suara khasnya.

Fatim mendengar kalimat itu lagi, kembali tertunduk lesu. Ia benar-benar sangat menyayangi Fateh.

"tim! Gimana Fateh mau turun ngak?" tanya Akbar menoleh ke Fatim.

Fatim hanya menggeleng terduduk di sofa sebelah Syira. Semua tampak berpikir bagaimana cara Fateh mau turun. Tak beberapa lama, Bang Saaih mengatakan

"Kita tunggu aja sampe besok, kalo dia tidak turun tinggal kita dobrak pintunya. Akbar tidur di kamar abang Saaih aja, Yang abang herankan kenapa Fateh kayak gitu. Siapa yang membuat di marah hingga segitunya." ucap Bang Saaih terus terang.

Fatim juga sempat berpikir seperti itu, tapi yang di herankannya kenapa Fateh marah? Saking marahnya Fateh tidak menjawab sapa dan tidak bercerita padanya?.

Hari semakin larut, semuanya selesai makan malam yang sempat tertunda menunggu Fateh. Karena tidak ada penyemangat dan pembuat suasana pemulai. Mereka memasuki kamar masing- masing dan mulai berkegiatan di kamar itu seperti bercerita, bernyanyi, bikin rencana dan lain-lainnya.

Tidak dengan Fateh, ia masih menatap rembulan yang di kelilingi bintang-bintang kecil yang indah. Itu membuat suasana hatinya menjadi lebih tenang akan semua masalah di hadapinya.

Tiba-tiba seseorang mengetuk kamar Fateh, membuat suasana tenang menjadi dingin. Fateh berbalik mendapati sebuah surat yang berhasil masuk lewat pintu di bawahnya dengan bersusah payah.

Fateh mengambil surat itu, membersihkan debu dan lipatan lalu memperhatikan sekelilingnya, tidak ada nama pengirimnya hanya tertulis Teruntuk Fateh.

Karena ia sangat penasaran surat itu di buka perlahan-lahan, di dalamnya terdapat sebuah benda dan secarik kertas indah berwarna merah rembulan. Fateh mengeluarkan secarik kertas itu dan benda di bungkus dengan indah.

" Dari siapa surat ini?"

Mau tau kelanjutannya?
Ikuti terus cerita ini..
Tapi sebelum itu..
..Follow🚶‍♀
📖Read..
..Support star🌟
Andd..
🧐Comentt..
No forget to guys

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang