Part 120

2.2K 148 23
                                    

FATIM POV

Tok..Tok..Tok..
Fatim mengetuk pintu rumahnya tidak beberapa lama kemudian, bundanya membuka pintu.

Fatim memasuki rumahnya, terdapat barang-barang yang selesai di bereskan.

"Bund, Atim kagak mau pindah!" tolak Fatim melihat barang-barang itu.
"Atim, kamu harus turuti apa kata bunda." tegas Bunda Fatim.
"Tapi Atim tetap ngak mau pindah!" tolak Fatim lagi.
"Ngak ada penolakan, pergi ke kamar dan bereskan barang-barangmu!" tegas bundanya.

Fatim yang mendengar hal itu, berlari ke dalam kamarnya. Ia menangis sejadinya-jadinya, kenapa masalah baru datang di saat masalahnya belum terselesaikan.

Tidak ada yang bisa mengerti apa yang di inginkannya, ia sangat membutuhkan Fateh saat ini. Tapi sekarang tidak, ia hanya menangis sendirian, menumpahkan air mata.

Tok..Tok..Tok..
Suara pintu menghentikan tangisannya, ia lalu menghapuskan dan berusaha untuk tesenyum.

"Ada apa?"tanya Fatim berusaha tersenyum.
"Tim, kamu ngak apa-apa?"tanya kak Iyyah.
"Ngak kok kak" bohong Fatim berusaha tersenyum.
"Kakak bantuin yah beresin barangnya, kebetulan barang kakak selesai." ujar Kak Iyyah.

Fatim hanya mengangguk memperbolehkan kak Iyyah membantunya, ia merasa lebih baik dari sebelumnya.

Malam ini adalah malam terakhir Fatim di rumah ini, Syira dari tadi menunggunya hingga ke bandara. Sedangkan Akbar dan Bang Saaih mencari Fateh akibat permintaan Fatim.

"Tim, kalo kamu di sana. Jangan lupakan aku yah, aku bakalan mencari Fateh sesuai permintaanmu.." ujar Syira memeluk Fatim menangis.
"Jangan menangis, aku tidak akan melupakanmu. Kamu adalah sahabat terbaikku. Aku tidak akan melupakan Fateh, Akbar dan Bang Saaih karena kita sahabat sejati." ucap Fatim membalas pelukan Syira dan menghapus air matanya.

tidak beberapa lama,  mereka melepaskan pelukan itu. Fatim mulai menjauh dari Syira, ia melambaikan tangan ke Syira. Baginya sulit melepaskan mereka apalagi Fateh, perasaan Fatim terus tidak nyaman saat mengingat Fateh.

"Hati-hati di sana Fateh, gue yakin lo pasti kuat!" batin Fatim duduk di sebelah kakaknya.

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang