Part 126

2K 153 37
                                    

"Hay Rifki!" sapa seseorang membuat semua melirik ke arahnya.
"Fa..teh.." lirih Fatim berusaha tersenyum.
"Lo kenapa sih! ganggu gue mulu?"tanya Fateh maju.
"Siapa ganggu elu!"tolak Rifki.
"Gue udah ikutin kemauan lo!" ucap Fateh tersenyum.
"Maksud lo?"tanya Rifki.
"Gue pergi dari rumah, gue ngikutin lo, gue pura-pura amnesia. Agar sahabt gue san keluarga gue ngak ikut tersakiti oleh lo. Tapi kenapa mau bunuh Fatim?" jelas Fateh.
"Jadi, lo pura-pura amnesia?"tanya Rifki.
"Ya.. bisa di bilang gitu. Gue yang sengaja nabrak lo tim, gue juga yang sengaja ajak lo ke sini. Gue juga sengaja pura-pura amnesia supaya lo kagak curiga." jelas Fateh.
"Argh.. beraninya lo bohongi gue!" bentak Rifki.
"Gimana lagi?"tanya Fateh.
"Sesuai perkataan gue tadi, lepasin Fatim gue gantiin dia!" tegas Fateh.

Rifki terpaksa melepaskan Fatim dan mendorongnya ke arah Fateh.
Dengan tangkas Fateh menangkap Fatim.

"I miss you.." lirih Fatim dalam tangkapan Fateh.
"I miss you to.." balas Fateh.
"Sol.. " ucap Fateh tanpa melirik ke Soleha.
"Maaf.." ucap Fateh menunduk ke arah Fatim.

Fateh maju, mengambil pisau di tangan Rifki. Ia tersenyum bahagia, karena setelah ini ia tidak akan membuat semua orang khawatir oleh dirinya.

"Makasih untuk semuanya." ucqp Fateh dan menancapkan pisaunya ke tubuhnya.

Ia terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Fatim merangkulnya, ia tidak inginkan kehilangan Fateh untuk sekian kalinya. Tangisannya jatuh untuk sekian kali karena dirinya. Soleha hanya bisa menenangkan Fatim, ia diam-diam menelpon ambulance.

"Mau lo apa sih!" bentak Fatim ke Rifki.
"Ngapain lo salahin gue? salah dia sendiri dong!" tolak Rifki.
"Argh.. sekian kalinya gue sabar menghadapi lo. Tapi apa sifat lo! kagak ada perubahan malahan bertambah! " bentak Fatim.
"Gue udah beberapa kali mencoba menyelamatin dia tapi ego lo udah mengalahkan penyelamatan gue!" bentak dia lagi.
"Sampai Fateh kenapa-napa, gue ngak akan takut untuk neror lo seperti lo neror Fateh!" ucap Fatim membuat semua terdiam ketakutan.

Fatim yang menurut mereka, cuek dengan keadaan. Kini menangis karena seseorang yang jelas ia sayangi.

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang