Setiba di perpustakaan, terdapat tulisan di pintu.
"Semua guru berkumpul di Kantor
Semua siswa di percepatkan pulang. "Akhirnya mereka kembali ke kelas, untuk yang ketiga kali semua siswa menatap mereka.
Apakah karena mereka selalu bersama?
Atau...
Kenapa mereka terlalu dekat berdua?
Adakah hubungan tersembunyi?Pertanyaan itu merangkap semua kebingungan mereka. Fateh hanya bisa membuat Fatim sibuk dan mengabaikan pandangan mereka.
Sesampai di kelas...
Mereka berdua duduk di bangku dan melanjutkan baca buku, sesekali mereka bercanda.Hari ini semua siswa dipulangkan cepat, mereka berdua masih sibuk bercanda sambil memasukkan barang-barang mereka.
Ketika kelas mulai sepi, karena banyak siswa ingin pergi jalan-jalan bersama teman-temannya.
"Bruk"
Tiba-tiba ada yang memukul meja mereka. fateh segera menatap seorang itu, ia menghancurkan moodnya. Dia adalah Muntazar Halilintar, yang dari tadi tidak bisa menahan cemburunya.Fatim yang ketawa, langsung terdiam menatap Muntaz. Ia tidak tahu berbuat apa selain menatap tajam Muntaz.
"Lo lagi, lo lagi! Mau lo apaan! " ucap Fateh yang sudah terbawa kemarahan.
"Lo itu yang apaan! Ngapain lo modus dan sok deket sama Fatim! " ucap Muntaz tak mau kalah.
"Muntaz! Ngapain lo larang Fateh deket sama gue! Gue itu bukan siapa-siapa lo yah" ucap Fatim membela Fateh.
"Fatim ngapain belain ni anak? " ucap Muntaz dengan nada yang mulai turun menunjuk Fateh.
"Ngapain lo nunjuk-nunjuk gue! Minggir gue ngak ada waktu buat lo!" ucap Fateh menurunkan tangan Muntaz dan menarik Fatim untuk ikut pulang.Muntaz menyuruh genknya menyerangnya, Fateh mendorong Fatim tidak terlalu keras.
Ia menangkis semua pukulan itu, kini giliran, Fateh membalas pukulannya, tepat mengenai perut Muntaz.
Muntaz semakin marah dan berusaha menahan kesakitan, ia tidak mau di anggap lemah dan membalas pukulannya.
Fateh yang tidak menyadari kalo Muntaz memukul dirinya.
Apakah yang terjadi?
Apakah Fateh mengenai Pukulan Muntaz?
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy's cold love [completed]
Dla nastolatków!!!Belum di revisi!!! Kedinginan ku takkan berubah walau mentari mencairkannya, tapi setekad tekadpun mentari mencairkan, masih menyisakan air yang meleleh. -Fateh Halilintar Ku akan menjadi mentari, walau ku tau dinginmu takkan berubah. Tapi ment...