Part 118

2K 139 16
                                    

"Pasien sempat hidup kembali tetapi seseorang itu memutuskan semua alat membuat pasien sulit untuk sadar." Ucap dokter itu menoleh ke Fatim.
"Segera laporkan polisi, saya rasa seseorang itu tidak terlalu jauh dari sini." ucap Dokter itu kepada salah satu petugas.
"Maaf saya harus kembali untuk menyampaikan ke pihak atas." ucap dokter itu kepada Fatim lalu pergi.

Fatim hanya terdiam, rasa senang, bahagia, sedih, marah dan kecewa melihat kejadian ini. Ia segera berlari menuju bang Saaih, Syira dan Akbar yang lagi kebingungan.

"Tim, lo kemana aja?" tanya Syira mendatangi Fatim.
"Ada info penting!" ujar Fatim.
"Apaan?"tanya Akbar.
"Fateh...Fateh masih hidup!" ucap Fatim.
"Dia hanya mati suri!" ucap Fatim membuat mereka bahagia.
"Dimana dia?"tanya bang Saaih.

Mendengar hal itu, Fatim menunduk. Ia tidak tega menceritakan itu kepada mereka yang lagi bahagia tetapi, bagai mana pun harus ia ceritakan.

"Dia..."
"Dia..."
"Dia... di bawa sama seseorang tidak di kenal saat ia tidak sadarkan diri. Fateh tidak memberontak karena saat ia baru bangun dari mati surinya.. alat di tubuhnya di lepas oleh seseorang itu.." ucap Fatim akhirnya jujur.

"Siapa yang bawa adek gue! Berani-beraninya dia, gue ngak akan lepasin dia! Ngak ada yang boleh macem-macem Dengan Fateh!" bentak Bang Saaih membuat yang lain hanya diam tertunduk.
"Apa sudah di laporkan polisi?"tanya Syira.

Fatim hanya mengangguk, pukirannya kacau. Sulit baginya untuk berpikir secara jernih, ia memikirkan nasib Fateh. Baginya Fateh segalanya, ia membuat dirinya seperti ini.

"Gue curiga sama Rifki." ucap Akbar membuka suara.
"Ia mengatakan bahwa ia ingin Fateh ikut bersamanya." tambah Akbar membuat yang lain ingat akan kejadian tadi.

Kring!..

Suara handphone Fatim berbunyi, membuat semua mata menuju ke arahnya. Ia melihat notifikasi, bundanya memnelponnya.

Call On

Fatim : Hallo?
Bunda : Hallo Fatim
Fatim : Iya bund?
Bunda : Kamu di mana sekarang?
Fatim : Di rumah teman.
Bunda : Kakmu sekarang pulang, kita siap-siap.
Fatim : Kenapa bund?
Bunda : Malam nanti kita pindah ke Bogor.
Fatim : Tapi..
Bunda : Tim, ini terpaksa. Ayah mu   pindah kerja ke sana.
Fatim :Tapi..

Call Off

"Arghh, gue ngak bisa ninggalin Fateh yang lagi membutuhkan gue!" kesal Fatim.

"Kenapa tim?"tanya Syira

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang