Part 116

2.2K 151 18
                                    

Brukk...
Fateh memukul Rifki hingga ia mundur beberapa langkah.

"Gue akui lo emang hebat Fateh tapi, hanya di dalam pertarungan elakkan, dan pertarungan jarak. Hanya saja lo tidak dapat menguasai petarungan serbu." ucap Rifki memnuat Fateh mengepalkan tangan.
"Apa mau lo!" bentak Fateh.
"Gue mau lo ikut gue." ucap Rifki maju.
"Ngak!" tolak Fateh.
"Lo sangat keras kepala." ucap Rifki.
"Guys, serbu mereka" ucap Rifki.

Mendengar perkataan Rifki, mereka segera menoleh ke arah yang sama, Fateh. Dugaan mereka salah, mereka tidak menyerbu mereka tetapi hanya Fateh.

Fateh berusaha mengelak semua serangan itu, sedangkan yang lain membantu Fateh tetapi semua gerakan mereka terhenti melihat sebuah pisau yang tajam akan menembus tubuh Fateh yang masih kecil. Jika satu langkah mereka salah gerakan, pisau itu akan terlempar ke tubuh Fateh yang lagi sibuk mengelak.

Bruk..
Fateh terjatuh di tanah, bibirnya mengeluarkan cairan merah yang pekat. Mereka mengangkat. Fateh dan memegang kedua tangannya karena kalo tidak Fateh akan terlepas.

"Gue bilang lepasin adek gue, umur dia terlalu kecil untuk lo sakiti." bentak Bang Saaih memegang kerah Rifki.
"Kalo lo berani, lo lawan gue bukan anak kecil." tambah Bang Saaih.
"Makanya bilang ke adek lo, kalo masuk sekolah jangan kecepatan.Seharusnya dia  kelas 7, lo liat teman-temannya umurnya 1 tahun lebih tua dari dia." ucap Rifki.

"Lo tau, sekali kalian bergerak nyawa Fateh akan terbang jadi kupu" ledek Rifki.

karena terlalu, amarah tidak sengaja bang Saaih bergerak maju. Membuat Rifki terpaksa menancapkan pisau si tubuh Fateh dan lalu pergi meninggalkannya.

Mereka segera berlari ke arah Fateh, terlihat cowok itu menatap mereka sebentar tersenyum dan tidak sadarkan diri.

"FATEH!" Teriak mereka.

"Ambulance!" ucap Fatim panik.
"Biar gue telfon." ucap Syira.
"Please wake up, not like this." ucap bang Saaih.
"Gue yakin lo kuat!"ucap Akbar.

Tidak beberapa lama kemudian, ambulance datang. Fateh  di baringkan selama di perjalanan Fatim selalu meangis ia depresi. Syira hanya bisa memeluk Fatim dan menatap Akbar yang dari tadi menumduk.

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang