Part 61

2.8K 161 9
                                    

Akbar menaiki tangga, dan membuka pintu kamar Fateh. Ia mendapati seseorang lagi termenung di balkon kamarnya.

Terlintas di kepalanya untuk menjahili sahabatnya itu. Dengan mengendap-endap dia memasuki kamar Fateh hingga tidak mengeluarkan suara.

Saat detik-detik ia akan mengangetkan sahabatnya, Fateh malah berbalik dan melihat Akbar yang seperti ingin mengangetkannya. Spontan Akbar langsung bersikap cool seolah-olah tidak ada yang terjadi.

"Hampir aja gue ketahuan, malah gue yang kaget bukan dia, batin Akbar memperhatikan Fateh yang berjalan menuju tempat tidurnya.

"Itu orang bikin gue hampir jantungan aja! Untung jantung gue ngak benaran copot, batin Fateh menuju tempat tidur.

Fateh duduk di tempat tidurnya, ia memperhatikan Akbar yang sedang termenung menatap dirinya, karena keheranan dia memanggil sahabatnya itu.

"Woy Akbar! Ngapain lo liat gue?" tanya Fateh setengah berteriak.
"Siapa liat lo! Ge-er amat dah! Gue lagi liat tuh Foto." elak Akbar menunjuk salah satu Foto Fateh.
"Lah.. Itukan gue juga! Gue tau kok gue itu ganteng banget! " ucap Fateh dengan percaya diri.
"Iya dah! " ngalah Akbar berjalan menuju Fateh.

Seketika hening, seperti tidak ada pembicaraan yang mereka bicarakan. Akbar yang biasa terlihat tidak bisa diam, akhirnya mengajak berbicara.

"Eh! Teh, lo ngapain ngak nembak Fatim tadi? " tanya Akbar mengambil topik pembicaraan yang membuat dirinya ingin tau.
"Nama gue Fateh! Bukan teh yang biasanya di celup -_- " ucap Fateh dingin.
"Iya dah! Ateh ngapain lo tadi kagak jadi nembak Fatim? " ucap Akbar yang semakin penasaran.
"Gue.. Tadi.. Cuma.. " ucap Fateh ragu.
"Cuma apa? Takut? Haha.. Fateh asal lo tau, lo itu sahabat gue yang paling benci amat sama cewek, dan sekarang lo dapat cewek yang bisa buat lo buka hati. " ucap Akbar tertawa.
"Saat sudah ada ngapain lo takut?" tambah seseorang.

Membuat Fateh dan Akbar menoleh ke belakang, karena terkejut mereka hampir berteriak. Beruntung bang Saaih membuat mereka diam.

"Stt.. Diam! Fatim sama Syira lagi tidur di kamarnya! " ucap bang Saaih berusaha membuatnya tenang.
"Lagi pula ngapain sih! Ngomong tanpa menunjukkan raga. " ketus Fateh.
"Eh! Tunggu dulu, kalo bang Saaih ikut bertanya berarti bang Saaih tadi nguping kita dong! " ucap Akbar di ikuti wajah dingin Fateh yang mengangguk.
"Hehe.. Dikit kok, habisnya kalo ngomong jangan di tutup pintunya kan jadi penasaran. " ucap Bang Saaih tersenyum lebar.

"Kenapa Fatim dan Syira tidur? Mereka bukannya habis lari pagi sama kami? " tanya Akbar kurang percaya dengan perkataan bang Saaih tadi.
"Ngak tidur sih! Cuma buat kalian diam, mereka lagi makan nasi goreng di bawah." ucap bang Saaih polos.
"Siapa yang buat? " tanya Akbar penasaran.
"Abang minta mereka buat nasi goreng, habisnya abang lapar. Nih! Abang baru selesai makan, dan abang ngak lihat kalian berdua makan. Makanya abang bisa nguping kalian. " ucap Bang Saaih berpura-pura tidak bersalah. "Fateh bisa jatuh cinta loh bang?" ucap Akbar mengambil topik yang sempat terpotong tadi.
"Sama Fatim kan? Asal lo tau semenjak ada Fatim dia itu sering berpergian sama Fatim dan sering senyum-senyum sendiri saat chat dan nelfon sama Fatim. "ucap Bang Saaih menyebutkan tingkah laku Fateh.
"Arghh.. Ngapain sih bahas gue! Suka-suka gue dong kalo ingin berubah! Berisik amat, mendingan gue turun makan. " ketus Fateh dengan dingin.

Mau tau kelanjutannya?
Ikuti terus cerita ini..
Tapi sebelum itu..
..Follow🚶‍♀
📖Read..
..Support star🌟
Andd..
🧐Comentt..
No forget to guys

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang