Part 152

1.8K 127 17
                                    

" hai tim! kenapa nangis?"ucap Jevan duduk di samping Fatim.
"Pergi ngak lo!" dingin Fatim.
" gue nggak bakalan pergi."tolak Jevan.

Cowok itu sangat membuat Fatim kesal, ia hanya beranjak dan pergi bersama Lily ke mana pun asalkan tidal dengannya. Ia tidak bisa membohongi hatinya kalo hatinya masih ada seseorang itu.

Kenapa seseorang itu terus menghantui hidupnya?
Kenapa dia terlalu permanent di hatinya?

Kalimat itu terus menjadi tanda tanya bagi Fatim, sulit untul melupakan semuanya.

Jika waktu bisa berputar kembali, ia tidak akan pernah untuk mendekati FATEH LAGI!

"tim, kita mau ke mana?"tanya Lily.
"ke mana aja asal semua ini berakhir!"ucap Fatim.
"maksud kamu apaan?"tanya Lily.
"oke kalau begitu biar aku yang mengakhiri semua ini!"ucap Fatim melepaskan pegangan tangan itu.

Ia tidak peduli teriakan siapapun, yang ia inginkan untuk mengakhiri semua ini. Terlalu lelah baginya untuk bisa menghadapi sendirian. Semuanya hilang, pergi meninggalkan dirinya. Ia sendirian di dunia yang luas ini, lebih baik ia mengakhiri semua ini.
_________________________

Fatim tidak tahu yang terjadi, yang ia tahu cahaya begitu menyilaukan sehingga membuat ia terdorong dan terjatuh. Fatim dapat mendengar teriakan dan kepanikkan semua orang sekitar termasuk Lily yang terlambat menyelamatkan Fatim.

Fatim hanya tersenyum, ternyata masih ada yang peduli dengan dirinya, sebelum ia menutup mata.

SYIRA POV

"Dok.. tolong sahabat saya dok.. jantungnya melemah.." teriak Akbar.
"Anda tunggu di luar kami akan mendonorkan darah untuknya." ucap dokter meminta mereka keluar.

Semua begitu panik saat mereka telah menemani Kak Sohwa dan Key mendonorkan darah untuk Fateh.

Kepanikan begitu melanda mereka takut akan kehilangan sahabat tidaklah hal yang mudah. Kenapa Tuhan memberikan mereka hal ini? kenapa harus sahabat mereka? kenapa tidak harus orang lain?

Seorang pasien keluar dari ruangan Fateh sepertinya ia meminta sesuatu.

"Adakah yang bernama Fatim?"tanya suster.

Semua menggeleng, kenapa harus dia. Dia yang telah meninggalkan Fateh dengan keadaan seperti ini.

KENAPA!?

"Sepertinya pasien akan mengalami koma dalam waktu panjang.."lanjut suster itu lagi dan memasuki ruangan Fateh.

"Kenapa harus dia!" ucap Akbar.
"Dia yang telah meninggalkan Fateh!" ucap Syira.
"Gue ngak nyangka kalo Fatim seperti itu!"ucap Muntaz.
"Tim, gue mohon pulang.."ucap Soleha.
"Kenapa harus adekku yang mengalami seperti ini.."ucap kak Sohwa.
"Ricle.. wake up please.. Don't you see? your best friend cries because of you.."ucap Key.
"Ricle come on, wake up.." tambah Clarissa.

Tiba-tiba...
Handphone Soleha berbunyi, Ia segera pergi menjauh dan mengangkat.

Call On.
Soleha : Hello? (berbisik)
Lily : Apakah kamu Soleha?
Soleha : Yes, why?
Lily : Fatim mengalami koma karena kecelakaan..
Soleha : What? Really?
Lily : Yes, really..
Soleha : Oke, gue bakalan ngasih tau yang lain.
Lily : Iya..
Soleha : gue mohon jagain Fatim.
Lily : Selalu..
Soleha : makasih.

Call Off.

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang