Part 139

1.8K 131 15
                                    

Hari ini adalah perlombaan olimpiade itu. Fatim kini bersama keempat sahabatnya, Akbar, Muntaz, Syira dan Soleha.
Mereka berempat dari tadi hanya bersorak-sorak menyebut nama Fatim. Semua yang di dekat mereka hanya menatap heran, karena merekalah yang memarahi saat ada yang berteriak tetapi mereka berteriak juga.

"FATIM!" teriak Akbar.
"FATIMAH!" teriak Soleha.
"ATIMKU!" teriak Syira.
"SIFAT!" teriak Muntaz.

"Ngapain lo manggil sifat?"tanya Soleha.
"Yang lain pada beda makanya gue beda. SIti FATimah di singkat SIFAT." seru Muntaz.
"Yaelah lu" ucap Akbar.

"Huft.. kalo ada Fateh dia bakalan teriak gue dengan nama apa yah? gumam Fatim.

"Jangan sedih Tim, kami bakalan wakili Fateh." ucap Syira mengode yang lain.

"FATFAT!" teriak mereka serentak.
"FATEH! FATIM RINDU LO!" teriak Akbar.
"FATEH! FATIM SAYANG LO!" ucap Syira.
"FATEH! FATIM BUTUH LO!" teriak Muntaz.
"FATEH! FATIM NYARI LO!" teriak Soleha.
"FATIM REALLY MISS YOU FATEH!"teriak mereka serentak.

Semua mata memandang mereka, heran kenapa mereka memyebut nama Fateh
Tetapi, salah satu dari mereka berteriak membuat yang lain ikut berteriak.

"FATEH! COMEBACK TO FATIM!" teriak mereka.

Fatim yang mendengar itu terkejut, ia tidak menyangka apa yang di lakukan sahabatnya. Fatim berharap semoga Fateh mendengar teriakan itu. Karena semua yang di teriakkan itu benar.

Saat peserta di minta untuk berkumpul di ruangan ujian, Fatim berjalan dengan perlahan-lahan. Ia merasa sedikit gugup dengan ini.

Sahabat Fatim hanya bisa menunggunya di luar ruangan berharap.

Dua jam berlalu, beberapa peserta keluar terapi Fatim belum juga keluar. Syira dari tadi menampakkan kerisihannya, ia berjalan mondar-mandir.

Sampai ia melihat remaja perempuan berjalan ke arahnya dengan tersenyum. Dengan berlari Syira memeluk sahabatnya itu, ia sangat khawatir kenapa ia belum keluar.

"Fatim, kenapa lo lama amat keluarnya?"tanya Syira melepaskan pelukan.
"Hehe, Gue masih ragu, makanya gue ulang periksanya." ucap Fatim tersenyum.

"Semoga hasil lo memuaskan, pengumumannya masih lama. Gimana kalo kita makan-makan." ujar Fatim.
"Yuk!" serentak mereka.

Mereka tertawa menuju ke kantin, hari itu sangatlah spesial bagi Fatim. Hari ulang tahun Fateh, ia sangat berharap teriakan tadi akan menjadi kenyataan.

"Guys, nanti kita ke pondok dekat sungai yuk!" ajak Fatim saat memakan bakso miliknya.
"Ngapain?"tanya Syira.
"Gue hanya kangen sama Fateh, gue selalu kesana. lagi pula ini hari ulang tahun dia kan?" ujar Fatim tersenyum.
"Kita ikut-ikut aja." ujar Muntaz di ikuti anggukan yang lain.

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang