Part 113

2K 137 10
                                    

"Males banget gue sama mereka, ngak ada yang jujur!" kesal Fateh.

Fateh berhenti di depan Finally Days, ia memasuki cafe itu. Fateh duduk di sendirian di paling pojok, ia mengkhayal sambil meminum minumannya.

Tiba-tiba..Seseorang menepuk bahunya, membuat Fateh menoleh. Ia terkejut harus bertemu dengan orang yang membuat dia marah.

"Udah lama kita ngak ketemu.." ucap seseorang itu.
"Mau apaan!" ucap Fateh.
"Lo kangen ngak sama gue?" tanya Seseorang itu.
"lebih baik lo pergi sebelum gue marah taz!" bentak Fateh.
"Santai dong.. Lo kalo mau lawab gue? ketemu di belakang Finally Days." ucap muntaz lalu pergi.

Karena Fateh sedang tidak bisa mengendalikan amarahnya, entah kenapa ia menuruti perkataan Muntaz. Ia beranjak dan membayar minumannnya.

"Mau lo apa sih!" ketus Fateh.
"Selow broo.." ucap Muntaz.

Tanpa harus berkata lagi, Fateh menyerang Muntaz yang sedang tertawa di sebelahnya. Membuat ia menyerang kembali ke Fateh, terjadi pertengkaran.

Muntaz kewalahan menyerang Fateh, ia meminta teman-temannya mnenyerbu Fateh. Tetapi apa yang mereka pikirkan hanya halusinasi, Fateh lebih hebat dan cerdik. Ia berhasil mengelak serangan dari genk Muntaz.

"Brukk.."

Muntaz terjatuh karena pukulan Fateh, ia kaget tidak percaya Dgan apa yang di lakukan Fateh. Saat Fateh ingin memukul Muntaz seseorang menghalanginya.

"Fateh Berhenti!" teriak Fatim menghalangi Fateh.
Fateh tidak menyadari kalo itu adalah Fatim, ia memukul Fatim. T Bang Saaih mendorong Fatim tetapi mereka sedikit terlambat. pukulan Fateh mengenai Fatim dan Bang Saaih, membuat Fatim terjatuh. Begitu juga dengan bang Saaih yang kesakitan setelah terpukul oleh Fateh. Muntaz yang mengetahui itu segera pergi dari tempat itu.

"Aww..." ucap Fatim kesakitan.
"Lo ngak apa-apa?"tanya Syira khawatir.
"Ngak apa-apa, gue hanya sedikit terkena.."lirih Fatim.
"fateh!" bentak Akbar.

Fateh pun menoleh ke Akbar..

"Lo ngak sadar siapa yang lo pukul itu" lanjut Akbar.
"Lo mukulin Fatim sahabat lo dan bang Saaih abang lo sendiri!" tambah Akbar.
"Jadi gue masih di anggap?"tanya Fateh tersenyum licik.
"Lo ngomong apaansih!" ketus Akbar.
" Kenapa lo semua, sembunyiin sesuatu dari gue? emang guecngak penting!" ucap Fateh maju.
"Lo penting teh" ucap Bang Saaih berdiri di belakang Fateh.
"Iya teh, kita semua sayang lo!" ucap Fatim berusaha berdiri.
"BOHONG!" bentak Fateh.
"Gue benci kalian, lo semua sembunyiin sesuatu dari gue!" tambah Fateh.
"Sebenci-bencinya lo ke kita, kita ngak bakalan benci lo! Sesakit-sakitnya lo bikin kita sakit, kita ngak ada niat untuk nyakitin lo!"ucap Fatim berdiri mendekati Fateh.
"Tim.." lirih Syira.
"Tenang Syir, gue yakin. Fateh ngak bakalan bisa mukulin kita. Kalo pun itu iya, gue ngak bakalan benci dan takut untuk mendekatinya." ucap Fatim mendekati Fateh.

Entah kenapa, kata-kata itu membuat Fateh tenang. Dia hanya diam tanpa berkata apapun, membiarkan Fatim mendekatinya.

Prok...Prok...
Terdengar suara tepukkan dari kejauhan, membuat mereka menoleh ke arah suara itu..

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang