Part 90

2.3K 130 14
                                    

Tiba-tiba Bang Saaih dan Akbar masuk keruang Fateh, mereka melihat Fateh yang sibuk dengan handphonenya karena jahil.

Bang Saaih merebut handphone Fateh, membuat ia marah dan meminta mengembalikannya.

"Kembalikan!" kesal Fateh.
"Fatim..Fatim..Fatim.. Gue mohon jawab gue!"ucap bang Saaih membaca chat Fateh.
"Arghhh... Jangan di baca! Kembalikan bang Saaih.." kesal Fateh.
"Hahaha..." tawa Akbar melihat kedua abang adik itu.

Karena ia nekad Fateh turun dari tempat tidur membuat saluran infusnya tegang dan Fateh kesakitan.

"Awh.." ucap Fateh kesakitan.
"Ha! Lo ngak apa-apa Teh? Lo sih bawel pake acara turun lagi." ketus bang Saaih membantu Fateh berbaring.
"bang Saaih juga ngapain pake acara ngambil handphone Ateh tanpa izin, baca-baca chat Ateh lagi" kesal Fateh berbaring.
"Iya dah bang minta maaf.." ucap bang Saaih meminta maaf.
"Iya..." ucap Fateh ketus.
"Teh lo tau ngak?" tanya Akbar.
"Nama gue Muhammad Al Fateh Halilintar bukan Teh! Dan satu lagi gue ngak tau dan ngak mau tahu!" ketus Fateh.
"Yaelah lo.. Iya²" ucap Akbar.
"Lo boleh pulang Fateh! Dan lo besok sekolah!" Ucap Akbar tertawa.
"Lo ngak lagi kerjain gue kan?" selidik Fateh.
"Yaelah lo, ngak bakalan gue ngerjain lo Ge-er amat lo!" ketus Akbar.
"Ya² yeay!" seru Fateh bahagia.
"Eits.. Siapa bilang lo boleh sekolah besok?" tanya bang Saaih memberhentikan kesenangan mereka.
"Akbar.." ucap Fateh nunjuk Akbar.
"Dokter.." ucap Akbar menunjuk Bang Saaih.
"Gue bukan dokter Akbar.." ketus bang Saaih.
"Hehe.." tertawa Akbar.

Setelah selesai tertawa, Bang Saaih meminta Akbar membantunya memberes-bereskan bawaan, karena Fateh boleh pulang.

Di mobil, Fateh duduk di belakang sambil tiduran sedang Akbar di samping bang Saaih yang lagi nyetir mobil. Fateh sangat lelah hingga ia tertidur, ia tidak menyadari bahwa Bang Saaih dan Akbar memotret dirinya.

"Ceklek!" bunyi pertama tidak terdengar Fateh.
"Ceklek!" bunyi kedua Fateh hanya merubah posisi tidur.
"Ceklek!" bunyi ketiga Fateh membuka mata..

Abang Saaih...Akbar... Ngapain potret Ateh!" teriak Fateh membuat mereka menutup telinga.

Mau tahu kelanjutan kisahnya?
Ikuti terus cerita ini..
Eitss, sebelum ituu...
Follow, read, Vote and Comentt
No forget to guysss...
Thank you

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang